Hujan Semalaman di Yogyakarta, Gunung Merapi Luncurkan 9 Kali Awan Panas

Jumat, 19 Januari 2024 13:06 WIB

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Jumat pagi, 19 Januari 2024. Awan panas guguran Gunung Merapi ini terjadi berentetan hingga sembilan kali setidaknya hingga pukul 11.30 WIB.

Rentetan awan panas pertama ada tiga kali yakni pukul 03.23 WIB, 03.29 WIB dan 04.19 WIB. Pada gelombang pertama rentetan ini jarak luncur awan panas maksimal 3.000 meter ke barat daya atau Kali Bebeng.

Adapun rentetan gelombang awan panas kedua terjadi enam kali kejadian, yakni pukul 06:59, 07:04, 07:12, 07:18, 07:21, dan 07:23 WIB. Estimasi jarak luncur maksimal rentetan awan panas pagi ini 2.000 meter ke barat daya atau arah Kali Bebeng, angin ke tenggara.

Rentetan awan panas pagi ini terjadi setelah sebagian besar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diguyur hujan semalaman, termasuk di kawasan puncak Merapi pada Kamis, 18 Januari 2024.

"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso Jumat.

Advertising
Advertising

Agus menuturkan pada Kamis, 18 Januari 2024, hujan di puncak Merapi masih terpantau hingga pukul 22:31 WIB dengan total curah hujan di puncak 85.40 mm dengan intensitas hujan 14.26 mm dan durasi 360 menit. Hujan di kawasan Merapi kemarin berlangsung sejak siang atau sekitar pukul 12.57 WIB.

Masyarakat diminta waspada

Hujan yang terus berlangsung saat ini di kawasan Merapi perlu menjadi kewaspadaan masyarakat yang beraktivitas di area itu.

"Waspada bahaya lahar terutama di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dan awan panas guguran di daerah potensi bahaya," kata dia.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengatakan, dampak siklon tropis anggrek berupa hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang mulai terasa di Kabupaten Sleman dua hari terakhir,18-19 Januari 2024.

BPBD Sleman mencatat pada Kamis, 19 Januari hingga Jumat, 20 Januari ada belasan pohon tumbang akibat hujan lebat.

Makwan merinci, untuk bencana pohon tumbang paling banyak terjadi di lereng Gunung Merapi, yakni Kecamatan Cangkringan Sleman sejumlah 6 titik. "Hujan terus menerus sepanjang hari menjadikan tanah permukaan gembur, daya cengkram akar pohon jadi lemah, jadi mudah tumbang terkena angin," kata Makwan.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: 13 Wisata Alam di Lereng Merapi yang Asri, Sejuk dan Segar Dipandang Mata

Berita terkait

Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

25 menit lalu

Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah

Baca Selengkapnya

Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

15 jam lalu

Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

1 hari lalu

Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta

Baca Selengkapnya

Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

3 hari lalu

Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila

Baca Selengkapnya

Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

3 hari lalu

Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

3 hari lalu

Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

4 hari lalu

Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

Yogyakarta yang memiliki destinasi populer di tiap kabupaten/kota dinilai butuh suasana kondusif termasuk dalam momentum Pilkada ini.

Baca Selengkapnya

Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

4 hari lalu

Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

Wisatawan tidak hanya sekadar bisa berbelanja berbagai cinderamata unik, namun juga bisa menikmati berbagai kuliner tradisional Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

4 hari lalu

Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

Event itu tersebar di lima kabupaten/kota di DI Yogyakarta pada 12 Agustus hingga 12 September 2024.

Baca Selengkapnya

Mobilitas Wisatawan Tinggi, Yogyakarta Waspadai Penularan Cacar Monyet

5 hari lalu

Mobilitas Wisatawan Tinggi, Yogyakarta Waspadai Penularan Cacar Monyet

Masyarakat dan wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta pun diimbau turut mewaspadai penularan kasus cacar monyet yang kembali mencuat belakangan ini.

Baca Selengkapnya