Aturan Membawa Koper Pintar di Citilink, Garuda Indonesia, dan Pelita Air

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 18 Januari 2024 09:20 WIB

Ilustrasi koper di kabin pesawat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang penumpang Citilink mengeluh karena koper pintarnya dilarang masuk di kabin pesawat. Pengalaman tersebut dia ungkap dalam unggahan video di media sosial yang akhirnya viral.

Dalam video yang diunggah pekan lalu di akun @febriansyahputra_24, dia mengatakan bahwa saat ini koper Airwheel tidak boleh masuk kabin padahal dia sudah memakainya 1-2 tahun. "Sekarang Airwheel dilarang masuk kabin, hanya boleh bagasi," kata dia dalam videonya.

AirWheel merupakan salah satu merek smart luggage atau koper pintar yang banyak dipakai di Indonesia. Koper ini memiliki roda bermotor yang dijalankan oleh baterai dengan kecepatan sekitar 12 kilometer per jam. Jika sedang lelah, penumpang bisa menaikinya saat di bandara.

Smart luggage masih bisa dibawa ke kabin atau bagasi pesawat. Namun karena menggunakan baterai lithium, maskapai penerbangan menerapkan aturan untuk membawa koper ini ke kabin.

1. Citilink

Advertising
Advertising

Di laman resmi Citilink, koper pintar masuk kategori portable electronic devices (PED) atau barang elektronik portabel. PED harus mengikuti aturan untuk memastikan bahwa perangkat tersebut tidak menimbulkan bahaya pada sistem pesawat karena radiasi elektromagnetik.

Menurut keterangan, koper pintar dengan non - removeable lithium battery tidak dapat dibawa ke kabin atau bagasi. Koper pintar yang bisa masuk kabin hanya yang memiliki baterai litium yang bisa dilepas-pasang sesuai regulasi International Air Transport Association (IATA).

Jika koper pintar akan masuk bagasi, baterai litium harus dikeluarkan dari bagasi dan baterai litium harus dibawa ke dalam kabin.

"Bagasi yang baterai litiumnya dirancang untuk mengisi daya perangkat lain dan tidak dapat dilepas, dilarang untuk diangkut," demikian tertulis di situs Citilink.

Setiap penumpang hanya boleh bawa satu smart luggage dan satu baterai cadangan. Selain itu, koper pintar harus berasal dari toko tepercaya.

2. Garuda Indonesia

Di laman resmi Garuda Indonesia, smart luggage didefinisikan sebagai koper yang memiliki fitur dan perangkat seperti charger USB, hotspot Wi-Fi, GPS, sistem auto locking, dan roda bermotor. Ada dua kategori smart luggage, pertama dengan baterai yang dapat dilepas-pasang dan kedua dengan baterai yang tidak bisa dilepas-pasang.

"Smart luggage dengan baterai lithium-ion yang tidak dapat dilepas-pasang dapat menimbulkan risiko bahaya kebakaran di ruang kargo atau kabin pesawat. Adapun, Smart luggage dengan baterai yang tidak dapat dilepas-pasang dengan kapasitas baterai tidak lebih dari 0,3 g logam lithium atau tidak melebihi 2,7 Wh ion lithium, diperbolehkan sebagai bagasi terdaftar atau bagasi kabin dan pastikan Smart Luggage sudah dalam keadaan OFF," demikian tertulis di situs tersebut.

Namun, jika kapasitas baterai lebih dari 0,3 g logam litium atau lebih dari 2,7 Wh ion litium, koper tersebut tidak dapat masuk kabin atau bagasi.

Smart luggage dengan baterai yang bisa dilepas-pasang dapat dibawa ke dalam kabin pesawat sebagai bagasi kabin. Baterai tidak perlu dikeluarkan, tapi harus dalam keadaan off saat dibawa ke dalam kabin pesawat.

Jika penumpang ingin membawa smart luggage dengan baterai bisa dilepas-pasang sebagai bagasi tercatat, baterai harus dilepas dari koper dan dibawa bersama penumpang pada proses check-in dan selama berada di dalam pesawat.

3. Pelita Air

Dalam unggahan akun Instagram resmi Pelita Air, aturan yang disebutkan mirip dengan maskapai lain. Untuk bagasi kabin, sayaratnya antara lain koper dengan baterai non-removable jenis litium metal maksimal 0,3 gram dan litiom ion maksimal 2,7 Wh. Baterai removabel boleh dalam keadaan terpasang ataupun dilepas. Terakhir, smart luggage harus dalam keadaan mati atau non-aktif. Tapi jika ingin masuk bagasi, baterai harus dilepaskan dan dibawa oleh penumpang selama dalam pesawat.

Adapun koper pintar dengan baterai litium metal lebih dari 0,3 g dan litium ion lebih dari 2,7 Wh dilarang masuk pesawat, baik di kabin atau bagasi.

Pilihan Editor: Diduga Curi Barang di Bagasi Senilai Rp34 Miliar, Petugas Bandara di Spanyol Ditahan

Berita terkait

Dirut Garuda Indonesia Sebut 100 Penerbangan Terganggu, Imbas Percikan Api di Pesawat Jemaah Haji Makassar

3 jam lalu

Dirut Garuda Indonesia Sebut 100 Penerbangan Terganggu, Imbas Percikan Api di Pesawat Jemaah Haji Makassar

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut, 100 penerbangan terganggu imbas insiden percikan api di pesawat calon jemaah haji pada 15 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

BCA Digital Gandeng Garuda Indonesia Siap Luncurkan Kartu Debit Co-branding

9 jam lalu

BCA Digital Gandeng Garuda Indonesia Siap Luncurkan Kartu Debit Co-branding

BCA Digital dan Garuda Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama dan akan meluncurkan kartu debit co-branding pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dirut Garuda Indonesia: Percikan Api di Pesawat Jemaah Haji Makassar akibat Masalah Internal Mesin

13 jam lalu

Dirut Garuda Indonesia: Percikan Api di Pesawat Jemaah Haji Makassar akibat Masalah Internal Mesin

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan penyebab percikan api pada mesin pesawat pengangkut jemaah haji dari Makassar.

Baca Selengkapnya

Bawa Cairan ke Dalam Pesawat Pahami Aturan 3-1-1

3 hari lalu

Bawa Cairan ke Dalam Pesawat Pahami Aturan 3-1-1

menurut Transportation Security Administration atau TSA wisatawan harus mengikuti aturan 3-1-1 saat membawa cairan dalam hand luggage di pesawat

Baca Selengkapnya

5 Tips Mengemas Barang Bawaan dengan Hand Luggage

3 hari lalu

5 Tips Mengemas Barang Bawaan dengan Hand Luggage

Tips mengemas barang bawaan dengan hand luggage bermanfaat bagi yang sering mengemas barang bawaaan berlebihan saat bepergiaan

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia: Penyebab Percikan Api Pesawat Pengangkut Calon Jemaah Haji Masih Diinvestigasi

3 hari lalu

Garuda Indonesia: Penyebab Percikan Api Pesawat Pengangkut Calon Jemaah Haji Masih Diinvestigasi

Salah satu tugas Garuda Indonesia adalah melakukan pemeriksaan serta perbaikan pesawat secara rutin dan regular.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

4 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Mempermudah Penumpang Beli Oleh-oleh Produk UMKM

5 hari lalu

Garuda Indonesia Mempermudah Penumpang Beli Oleh-oleh Produk UMKM

Maskapai Garuda Indonesia meluncurkan program 'Garuda Indonesia Oleh-Oleh' untuk mempromosikan produk UMKM

Baca Selengkapnya

Terkendala Gangguan Mesin, Garuda Indonesia Ganti Pesawat Calon Jemaah Haji

5 hari lalu

Terkendala Gangguan Mesin, Garuda Indonesia Ganti Pesawat Calon Jemaah Haji

Maskapai Garuda Indonesia mengganti pesawat calon jemaah haji Makassar karena ada gangguan pada mesin pesawat.

Baca Selengkapnya

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak Terbakar, Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda

5 hari lalu

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak Terbakar, Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda

Kemenag menyampaikan teguran keras kepada Garuda Indonesia atas insiden kerusakan pesawat yang mengangkut ratusan jemaah haji kloter lima.

Baca Selengkapnya