Tiktoker Vietnam yang Sebut Angkor Wat berada di Thailand Didenda Rp4,6 Juta

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 6 Januari 2024 08:31 WIB

Seorang wisatawan memotret salah satu bagian candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat masuk daftar situs Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun 1992. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Tiktoker Vietnam didenda sebesar USD300 atau sekitar Rp4,6 juta setelah mengunggah video yang menyatakan bahwa Angkor Wat berada di Thailand. Angkor Wat adalah kompleks kuil kuno di Kamboja yang mendapat status situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1992. Kompleks kuil ini menjadi destinasi paling populer di negara tersebut.

Menurut laporan media berbahasa Vietnam Lao Dong, pria tersebut bernama Hua Quoc Anh, seorang penata rias dan pembuat konten Vietnam. Dia mengunggah di TikTok dari pemotretannya di Angkor Wat di Siem Reap, kota terbesar kedua di Kamboja. Video tersebut, dengan gambar bendera dan keluarga kerajaan Thailand, diunggah pada 4 November, menurut Lao Dong.

Ungkapan "Halo, Thailand" juga terdengar di video tersebut, menurut laporan. Video tersebut telah dihapus, kata laporan itu.

Pada Rabu, pemerintah Vietnam mendakwa Quoc Anh karena memberikan "informasi palsu" dan "menghina reputasi organisasi, kehormatan dan martabat individu," menurut Lao Dong. Dia didenda 7,5 juta dong Vietnam, atau $300, sesuai pernyataan.

Pemerintah Vietnam mengatakan Quoc Anh diwajibkan untuk mematuhi peraturan hukum yang relevan saat menggunakan Internet dan harus menggunakannya dengan cara yang bertanggung jawab, beradab, progresif, menurut Lao Dong.

Advertising
Advertising

Quoc Anh, yang memiliki lebih dari 250.000 pengikut di Facebook dan lebih dari 700.000 pengikut di TikTok, sering membagikan postingan perjalanan dan pemotretannya ke luar negeri.

“Saat ini, Quoc Anh hatinya terlalu emosi, yang tidak dapat dijelaskan dalam beberapa baris teks,” tulis Quoc Anh dalam bahasa Vietnam di postingan Facebook pada Rabu. Dia menambahkan bahwa dia “aman” setelah bertemu dengan pihak berwenang. Dalam postingan yang sama, ia menyertakan foto dirinya di luar Departemen Informasi dan Komunikasi Vietnam di ibu kota Ho Chi Minh City.

Phil Robertson, wakil direktur Asia untuk Human Rights Watch, mengatakan kepada kantor berita Jepang Nikkei bahwa insiden tersebut konyol. “Tidak ada yang benar-benar percaya bahwa Siem Reap adalah milik Thailand,” kata Robertson. “Jadi langkah yang tepat adalah menertawakan ketidaktahuan influencer sosial ini daripada menggunakan hukuman pidana,” tambahnya.

Otoritas penyiaran menyebutkan bahwa vide tersebut sengaja memalsukan informasi untuk dijadikan clickbait sehingga mendapat banyak keberatan dari komunitas online. Dia harus belajar dari insiden tersebut, yang dianggap tidak menghormati budaya dan kedaulatan nasional negara-negara tetangga, kata departemen informasi Kota Ho Chi Minh, yang menjadi tuan rumah pertemuan tersebut, di situs webnya pada Kamis, 4 Januari 2024.

BUSINESS INSIDER | NIKKEI

Pilihan Editor: Rekomendasi 7 Destinasi Wisata Favorit Kamboja Selain Angkor Wat

Berita terkait

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

9 hari lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

10 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

11 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

11 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

13 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

13 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

14 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

14 hari lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

17 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

17 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya