Agar Wisatawan Nyaman di Masa Kampanye, Yogyakarta Petakan Daerah Potensi Rawan Gesekan

Selasa, 12 Desember 2023 00:15 WIB

Rombongan wisatawan menyambangi kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta akhir November 2023. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Masa kampanye Pemilu 2024 kian menghangat belakangan terakhir. Meski demikian, kunjungan wisata ke Yogyakarta sejauh ini tak terdampak dan masih ramai hampir setiap hari pada Desember ini.

Badan Intelejen Negara (BIN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah memetakan sejumlah daerah di Yogyakarta yang dinilai memiliki potensi kerawanan agar dapat diantisipasi dan tak mengganggu kenyamanan wisatawan, terutama musim liburan Natal dan Tahun Baru ini.

"Masa kampanye yang bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru ini yang kami jaga agar masyarakat dan wisatawan tetap nyaman dan aman saat datang ke Yogya," kata Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) DIY, Brigjen TNI Rachmat Pudji Susetyo di sela forum bersama Badan Pengawas Pemilu DIY pada Senin, 11 Desember 2023.

Badan Pengawas Pemilu hingga Badan Intelejen Negara (BIN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memetakan potensi kerawanan masa kampanye yang berbarengan dengan masa libur Natal dan Tahun Baru pada Senin (11/12). (Dok. istimewa)

Wilayah rawan gesekan

Wilayah kerawanan yang paling tampak menurut Rachmat antara lain Kabupaten Sleman, diikuti Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo.

Advertising
Advertising

"Kami menaruh perhatian di wilayah-wilayah itu, dan berupaya melakukan pencegahan terjadinya hal-hal negatif," kata dia.

Kabupaten Sleman dinilai masuk kategori rawan gesekan Pemilu karena wilayahnya sangat multikultur. Sleman selain menjadi surganya destinasi wisata dan hotel berbintang, juga merupakan pusatnya kampus-kampus besar di Yogyakarta.

Sedangkan Kota Yogyakarta masuk wilayah paling dimonitor karena menjadi pusat berbagai aktivitas kegiatan dan pemerintahan. Kawasan seperti Jalan Malioboro dan Titik Nol kerap menjadi ajang utama unjuk rasa. Adapun Kabupaten Kulon Progo juga menjadi priorotas pengamanan karena menjadi jalur yang strategis perbatasan dengan Jawa Tengah, terutama jika terjadi mobilisasi massa merespon berbagai isu.

"Jadi semua potensi kami petakan, kami waspadai, agar kerawanan kerawanan itu tidak terjadi," kata dia. "Karena jika situasi yang ada saat masa kampanye ini sampai membuat wisatawan takut, nanti ekonomi masyarakat juga terdampak," ungkap Rachmat.

Rachmat mengatakan, potensi kerawanan dalam Pemilu 2024 di DIY bisa muncul dari isu-isu yang terkait dengan tiga pasang calon presiden-wakil presiden yang bertarung. Isu-isu itu lantas direspons di daerah, tak terkecuali Yogyakarta.

Namun, sejauh ini, sebagian besar isu-isu itu masih direspons dalam tataran pemikiran yang relatif aman. Tidak sampai pada pengerahan massa jalanan yang menimbulkan kerawanan.

"Kami monitor bagaimana isu-isu seputar Pemilu 2024 direspons di daerah, jangan sampai menjadi momentum untuk gerakan-gerakan negatif yang mengganggu keamanan," kata dia.

Tingkat kerawanan tinggi

Rachmat menambahkan, masyarakat dan wisatawan yang ke Yogyakarta perlu mengetahui, pelaksanaan Pemilu 2024 dinilai memiliki tingkat kerawanan yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan Pemilu 2019. Berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP), DIY masuk dalam kategori rawan sedang (peringkat 14 dari 21 provinsi rawan sedang).

Adapun dinamika yang terjadi pada masa kampanye di DIY di antaranya, temuan perusakan alat peraga kampanye (APK), pemasangan APK tidak sesuai ketentuan, APK provokatif, dan pelaksanaan kampanye tidak sesuai ketentuan.

Selain itu, adanya isu politik dinasti yang masih menimbulkan resistensi dari berbagai kalangan, kontroversi putusan Mahkamah Konstitusi terkait batas umur, isu pemakzulan Presiden Joko Widodo dan yang terbaru, dan pernyataan kontroversial Ade Armando terkait keistimewaan DIY yang menimbulkan reaksi massa.

Adapun Kepala Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu DIY Umi Illiyana menuturkan pihaknya juga turut memetakan potensi kerawanan pelanggaran pemilu di Yogyakarta. Kerawanan pemilu menurutnya bisa bermula dari pelanggaran pemilu yang terjadi.

"Jadi berbagai pelanggaran pemilu itu kami segera tindak lanjuti berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum dan Satuan Polisi Pamong Praja, agar Pemilu berjalan sesuai peraturan yang berlaku," kata Umi.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Candi Prambanan Dikunjungi 18.700 Umat Hindu yang Melakukan Peribadatan sepanjang 2023

Berita terkait

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

5 jam lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

6 jam lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

1 hari lalu

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.

Baca Selengkapnya

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

1 hari lalu

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Diprediksi Minim Diikuti Bapaslon Perseorangan, KPU Ungkap Penyebabnya

2 hari lalu

Pilkada 2024 Diprediksi Minim Diikuti Bapaslon Perseorangan, KPU Ungkap Penyebabnya

KPU tetap optimistis bakal pasangan calon (bapaslon) jalur perseorangan akan segera memenuhi persyaratan dukungan dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

2 hari lalu

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

2 hari lalu

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

2 hari lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

3 hari lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

4 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya