Jurus Yogya Antisipasi Kerawanan Pemilu 2024 Agar Wisata Tetap Adem

Rabu, 18 Oktober 2023 10:00 WIB

Pemerintah dan Kepolisian Kota Yogyakarta memusnahkan knalpot brong atau blombongan sebagai upaya menciptakan suasana Pemilu 2024 yang nyaman. (Dok. Istimewa)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi berbagai potensi kerawanan Pemilu 2024. Hal ini agar tak sampai mengganggu kenyamanan aktivitas wisata yang menjadi tulang punggung perekonomian di wilayah itu.

Kerawanan pemilu yang diantisipasi salah satunya gesekan atau konflik antar pendukung partai politik yang berkampanye juga aktivitas-aktivitas pemicunya.

"Kami telah mendirikan 14 posko pengamanan yang tersebar di tiap kemantren (kecamatan) di Kota Yogyakarta untuk pengamanan Pemilu 2024," kata Kapolresta Yogyakarta Komisaris Besar Polisi Saiful Anwar di sela apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata Progo, di Yogyakarta, Selasa 17 Oktober 2023.

Saiful menuturkan seluruh posko yang disebar di wilayah Kota Yogyakarta juga disiagakan personil yang akan memonitor aktivitas massa. Terutama ketika masa kampanye dimulai.

Selain itu, ada pengaturan-pengaturan tertentu terkait rute yang bisa dilalui kampanye dan rekayasa agar tidak terjadi penumpukan massa. Mengingat nyaris semua jalur di Kota Yogyakarta kesehariannya ramai lalu lintas kendaraan wisata.

Advertising
Advertising

Dalam Pemilu 2024, untuk proses pengamanan dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga setelah pelaksanaan Pemilu 2024 disiagakan 1.400 personel kepolisian di Kota Yogyakarta.

"Kami juga dibantu personel dari TNI, Dishub dan Satpol PP Kota Yogya dalam pengamanan Operasi Mantap Brata Progo," ungkapnya.

Knalpot brong dan minuman keras oplosan

Kepolisian Kota Yogyakarta pun juga telah menyita sekitar 2.754 knalpot brong atau blombongan sejak April hingga Oktober 2023. Hal ini dilakukan agar pada masa kampanye mendatang, tak ada lagi penggunaan knalpot dengan suara memekakkan telinga itu dan mengganggu kenyamanan pengendara lain.

Selain itu, sejumlah minuman keras oplosan yang disita sejak Juli hingga saat ini mencapai 3.000 botol. Sedangkan untuk obat berbahaya jenis pil Yarindu yang disita ada 10.700 butir. Semua knalpot brong, minuman keras dan obat terlarang yang disita, dimusnahkan dalam apel pasukan itu.

Penjabat Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo, menambahkan bahwa untuk mengantisipasi kerawanan pemilu tak cukup hanya dilakukan saat ada kejadian. Melainkan juga lewat tindakan preventif atau pencegahan.

"Untuk menciptakan situasi kondusif, hal hal yang bisa memicu terjadinya kerawanan itu juga harus diatasi," kata dia.

Kapolri Jenderal Sigit Sulistyo sebelumnya menyatakan berdasarkan indeks kerawanan Pemilu Bawaslu, terdapat 5 provinsi dan 85 kabupaten/kota berkategori kerawanan tinggi. Selain itu, berdasarkan indeks kerawanan Pemilu Tahap III Polri, terdapat 2 provinsi dan 1 kabupaten/kota berkategori sangat rawan.

Oleh karena itu, bagi wilayah yang tergolong kerawanan tinggi dan sangat rawan, perlu langkah antisipasi. Sedangkan bagi wilayah lainnya, tetap mempersiapkan pengamanan sebaik mungkin.

Pilihan editor: Mengintip Menu Santap Malam Ganjar Pranowo di Rumah Butet Kartaredjasa di Yogyakarta

Berita terkait

Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

30 menit lalu

Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah

Baca Selengkapnya

Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

15 jam lalu

Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

1 hari lalu

Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta

Baca Selengkapnya

Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

3 hari lalu

Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila

Baca Selengkapnya

Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

3 hari lalu

Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

3 hari lalu

Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

4 hari lalu

Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

Yogyakarta yang memiliki destinasi populer di tiap kabupaten/kota dinilai butuh suasana kondusif termasuk dalam momentum Pilkada ini.

Baca Selengkapnya

Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

4 hari lalu

Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

Wisatawan tidak hanya sekadar bisa berbelanja berbagai cinderamata unik, namun juga bisa menikmati berbagai kuliner tradisional Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Paslon Pilgub Jakarta Diduga Telah Lakukan Sosialisasi, KPU DKI Bilang Begini

4 hari lalu

Paslon Pilgub Jakarta Diduga Telah Lakukan Sosialisasi, KPU DKI Bilang Begini

KPU DKI Jakarta merespons bakal pasangan calon kepala daerah yang diduga telah melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Baca Selengkapnya

Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

4 hari lalu

Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

Event itu tersebar di lima kabupaten/kota di DI Yogyakarta pada 12 Agustus hingga 12 September 2024.

Baca Selengkapnya