Menyusuri Kehidupan Kaisar Tiongkok di Forbidden City

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Sabtu, 14 Oktober 2023 09:13 WIB

Wisatawan mengunjungi salah satu bangunan bagian dari situs bersejarah Kota Terlarang atau Forbidden City di Beijing, Tiongkok, 5 Mei 2018. Istana bersejarah ini menjadi tujuan wisata baik wisatawan domestik atau pun mancanegara. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Forbidden City terletak tepat di pusat kota Beijing, Cina. Kini menjadi salah satu destinasi wisata yang menonjolkan arsitektur paling populer di dunia.

Awalnya Forbidden City digunakan sebagai Istana Kekaisaran, pusat pemerintahan Dinasti Ming dan Dinasti Qing. Disebut Forbidden City karena bangunan ini adalah kompleks istana kekaisaran. Pejabat pemerintah dan anggota keluarga kekaisaran pun hanya boleh mengakses area terbatas di kompleks tersebut.

Detail Forbidden City

Luas Forbidden City mencapai 72 hektar dengan lebih dari sembilan ribu ruangan. Sebagai perbandingan, Forbidden City berukuran empat kali lipat Taj Mahal di India , yang sebagian besar terdiri dari taman. Luas bangunannya yang bahkan lebih besar dari Istana Versailles di Perancis.

Bangunan berbentuk persegi panjang ini adalah rumah bagi 24 kaisar dan keluarga mereka. Selain itu sebagai pusat upacara dan politik pemerintahan Tiongkok kuno selama 500 tahun.

Dikelilingi oleh tembok luar setinggi 10 meter dan dikelilingi parit selebar 52 meter. Ada empat gerbang, yaitu Gerbang Wumen di selatan, Gerbang Shenwumen di utara, Gerbang Xihuamen dan Donghuamen, di barat dan timur. Ada menara sudut yang terstruktur dengan indah dari empat sudut dinding luar.

Advertising
Advertising

Bangunannya dibangun dengan balok kayu, ukiran rumit, dan genteng kaca kuning yang khas. Arsitektur Forbidden City mencerminkan prinsip feng shui tradisional Tiongkok. Tata letaknya simetri sempurna, dengan poros tengah utara-selatan dirancang juga seluruh kota Beijing.

Istana-istana besar terbentang sepanjang poros, sedangkan aula-aula kecil berdiri di sisi barat dan timur. Semuanya ditata rapi dalam lima jalur utara-selatan, yaitu Poros Tengah, Sayap Barat, Sayap Timur, Jalur Barat Luar, dan Jalur Luar Timur.

Untuk fungsinya berbeda, kompleks ini dibagi menjadi Pelataran Luar di selatan dan Pelataran Dalam di utara. Pelataran Luar digunakan untuk upacara kenegaraan, sedangkan Pelataran Dalam merupakan kawasan pemukiman, termasuk tiga istana pusat bagi kaisar dan permaisuri. Selain itu juga ada Taman Kekaisaran di bagian paling utara, yang memberikan pemandangan dan hiburan.

Ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia

Setelah Kaisar Terakhir Tiongkok meninggalkan istana, istana ini kemudian menjadi museum yang dibuka untuk umum pada tahun 1925. Bangunan ini terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNSECO pada tahun 1987, dan merupakan kompleks istana kayu kuno terbesar dan paling terpelihara di dunia.

Kini pengunjung dapat menjelajahi halamannya yang luas, aula berornamen, dan pameran, sehingga memberi mereka kesempatan untuk mengintip masa lalu kekaisaran Tiongkok.

Jika ingi mengenal warisan budaya Tiongkok, sebaiknya menghabiskan setengah hingga satu hari untuk mengunjungi Forbidden City. Setidaknya butuh dua hingga empat jam untuk menjelajahi istana-istana besar di sepanjang poros tengah. Sementara jika Anda tertarik untuk menjelajah lebih jauh di sayap barat dan timur, satu hari penuh sudah cukup untuk kunjungan menyeluruh.

TIMES OF INDIA | TRAVEL GUIDE OF CHINA

Pilihan editor: Menikmati Sajian Beragam Teh di dekat Kota Terlarang Beijing

Berita terkait

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

3 jam lalu

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

22 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

28 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

36 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

46 hari lalu

Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

Beberapa blogger perjalanan yang mengunjungi Armenia mengaku selalu ingin kembali mengunjungi negara tersebut

Baca Selengkapnya

Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

46 hari lalu

Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

Kalau tertarik mengunjungi Patan di Nepal, setiap sudutnya sangat menarik dieksplorasi dan mengkungkapkan sebuah cerita

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Menarik di Arab Saudi

53 hari lalu

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Menarik di Arab Saudi

Kekayaan budaya, tradisi, dan sejarah Arab Saudi menyatu dengan keindahan alam yang dapat memberikan pengalaman tak terlupakan untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Polemik Situs Gunung Padang, Berikut Sejarah dan Rute ke Sana

56 hari lalu

Polemik Situs Gunung Padang, Berikut Sejarah dan Rute ke Sana

Jurnal online, Wiley Online Library umumkan tarik publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian Situs Gunung Padang. Bagaimana ke sana?

Baca Selengkapnya

Mengintip Keunikan Kepulauan Galapagos yang Dijuluki Museum Hidup

18 Maret 2024

Mengintip Keunikan Kepulauan Galapagos yang Dijuluki Museum Hidup

Kepulauan Galapagos meraih predikat sebagai Situs Warisan Dunia pada 1976, Cagar Biosfer UNESCO pada 1984, dan Situs Ramsar pada 2001.

Baca Selengkapnya

Jumlah Turis Naik, Tiket Masuk Kepulauan Galapagos Naik 100 Persen

18 Maret 2024

Jumlah Turis Naik, Tiket Masuk Kepulauan Galapagos Naik 100 Persen

Kenaikan tiket masuk bertujuan mengurangi dampak pariwisata berlebihan yang telah mengancam keseimbangan lingkungan Kepulauan Galapagos.

Baca Selengkapnya