Yogyakarta Gelar Keroncong Plesiran di Destinasi Alternatif yang Kurang Populer

Selasa, 8 Agustus 2023 17:40 WIB

Perhelatan Keroncong Plesiran di di Asram Edupark, Mlati, Sleman Sabtu (5/8). (Dok.istimewa)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai menggelar acara-acara yang banyak peminat di destinasi-destinasi yang kurang populer atau minim kunjungan. Salah satu event tersebut adalah Keroncong Plesiran.

Keroncong Plesiran merupakan sebuah pertunjukan musik keroncong dengan konsep pertunjukan orkestra yang digelar di kawasan destinasi wisata dengan konsep panggung terbuka.

"Kami sedang mencoba menggelar event Keroncong Plesiran ini di lokasi-lokasi wisata yang agak jauh, sehingga destinasi wisata yang belum terkenal bisa dipromosikan," tutur Pelaksana Harian Kepala Dinas Pariwisata DIY Kurniawan, Senin 7 Agustus 2023.

Jika sebelumnya Keroncong Plesiran digelar di destinasi populer seperti Hutan Mangunan Bantul, Gunung Api Purba Nglanggeran Gunungkidul, Tebing Breksi Sleman, juga Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta, kini, lokasinya bergeser.

Pada Sabtu, 5 Agustus 2023 lalu, Keroncong Plesiran yang ketujuh kali dipusatkan di Asram Edupark, Mlati, Sleman. Asram Edupark merupakan wahana keluarga yang didesain sebagai tempat wisata edukasi berbasis alam.

Advertising
Advertising

Di lokasi destinasi alternatif itu, Keroncong Plesiran berhasil memikat tidak hanya para penggemar musik keroncong, tetapi juga masyarakat umum. Terbukti, setidaknya 1.500 tiket laris manis dibeli penonton baik dari dalam maupun luar DIY.

Kurniawan menuturkan, digesernya Keroncong Plesiran ke destinasi alternatif itu tak menyurutkan penggemar yang sudah terbentuk untuk tetap berdatangan. Dalam kondisi ini, event dinilai bisa sangat berpengaruh pada ramai tidaknya kunjungan destinasi.

"Maka Keroncong Plesiran ini kami jadikan magnet festival yang bisa mendatangkan wisatawan khususnya dari luar daerah ke Yogya," kata dia.

Dengan begitu, konsepnya bisa membantu mendongkrak kunjungan wisata Yogyakarta, lama tinggal, dan belanja wisatawan, kata Kurniawan lagi.

Tentu saja, memutar event yang sudah punya nama ke destinasi alternatif tetap dengan langkah matang, tanpa mengurangi kualitasnya.

"Di manapun gelaran ini, penonton tetap bisa menikmati pertunjukan musik keroncong progresif dan modern yang yang menawarkan nuansa refreshing dan relaksasi," kata dia.

Cara menjaga kualitas event itu salah satunya dari konten disajikan. Misalnya, para pengisi acara seperti komunitas Simphony Kerontjong Moeda dengan konduktor Boris Sirait tampil bersama bintang tamu populer seperti Nabila Maharani, Okky Kumala, Nyoman Paul, Andika Mahesa, dan Jhony Iskandar.

Sebelum acara, agar tidak bosan, penonton juga dihibur oleh band-band pembuka.

Terpenting, kata Kurniawan, event itu tidak hanya menyuguhkan gelaran musik keroncong. Tapi juga menghubungkan skema pemberdayaan masyarakat setempat melalui tenant UMKM, kepanitiaan, hingga pengaturan parkir.

"Hal ini selaras dengan konsep wisata yang memberdayakan masyarakat," kata dia.

Koordinator Keroncong Plesiran Radyan Sugandi mengatakan, Keroncong Plesiran menghadirkan konsep festival keroncong muda. Kontennya menghadirkan grup musik keroncong asli, keroncong modern, hingga keroncong dengan format orkestra.

"Konsep lokasi yang dipilih dalam pertunjukan keroncong tak lepas dari konsep 3 A yakni Amenitas, Asesibilitas, dan Atraksi dalam pariwisata," ujar dia.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Wisatawan Malioboro Diminta Foto dan Laporkan Pengamen yang Intimidatif

Berita terkait

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

8 jam lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

17 jam lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

22 jam lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

1 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

1 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

1 hari lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

2 hari lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

2 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

3 hari lalu

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.

Baca Selengkapnya