Forum ASEAN di Yogya: Desa Wisata Butuh Dukungan Sektor Digital

Jumat, 4 Agustus 2023 15:33 WIB

Forum ASEAN di Yogya turut menyoroti persoalan desa wisata yang lokasinyanya berada di pinggiran, Kamis (3/8). Dok.istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Doddy Aditya Iskandar menyoroti desa-desa di pinggiran, termasuk yang statusnya sebagai desa wisata, sampai hari ini masih terkendala dalam pemanfaatan teknologi informasi. Tak semata persoalan blank spot atau sinyal internet yang susah karena faktor geografis, sumber daya manusia di pedesaan dalam memanfaatkan teknologi juga masih menjadi persoalan mendasar.

"Padahal desa desa wisata itu sangat produktif dan kreatif menghasilkan beragam produk lokal seperti kerajinan, namun belum optimal menjangkau pasar karena persoalan penguasaan teknologi informasi itu," kata Doddy di sela forum ASEAN Framework on Logistics for Digital Economy Supply Chain for Rural Area di Yogyakarta, Kamis, 3 Agustus 2023.

Desa Wisata di Yogyakarta Belum Optimal Jangkau Pasar

Di Yogyakarta sendiri, banyak desa wisata memiliki berbagai produk terutama kerajinan berkualitas. Mulai dari batik hingga yang memanfaatkan bahan-bahan alam. Namun belum semua perajinnya menikmati hasil optimal akibat jangkauan pasar produk kerajinan itu masih sangat terbatas.

Dalam forum yang dihadiri perwakilan 10 negara ASEAN itu, Doddy menyebut, desa yang lokasinya berada di perbatasan antarwilayah di Indonesia saat ini, menjadi potret nyata belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi itu. Alhasil, jangkauan produk lokal yang dihasilkan desa itu sebatas antar desa atau paling banter antarkecamatan.

Penguasaan Teknologi Informasi Kunci Desa Jual Produk

Kuatnya penguasaan teknologi informasi di pedesaan bisa menjadi jalan desa menjual produk lokal antarnegara, misalnya ke Malaysia atau Singapura. "Optimalnya pemanfaatan teknologi informasi ini yang perlu didorong pemerintah, sehingga memperbaiki jalur logistik untuk pergerakan barang di desa desa pinggiran ini," kata Doddy yang juga pengajar di Fakultas Teknik UGM itu.

Advertising
Advertising

Dari forum itu, Doddy mendapati bahwa kondisi desa-desa pinggiran itu juga dialami sebagian besar anggota ASEAN. Namun tidak serta merta solusi di satu daerah akan sama dengan daerah lainnya.

"Jadi misalnya ada desa di negara ASEAN yang ternyata tak perlu internet dengan kecepatan tinggi karena mereka sudah memiliki infrastruktur dan pendukung lain untuk mengoptimalkan pemasaran produk lokalnya," kata Doddy. Seperti akses dan moda transportasi ke pelosok atau jaringan pasar tetap.

10 Negara ASEAN Kurang Pemanfaatan Teknologi

Adapun perwakilan dari Pusat Kelembagaan Internasional Kementrian Komunikasi dan Informatika Dian Wulandari dalam forum itu menuturkan peserta dari 10 negara di ASEAN mengalami persoalan nyaris serupa dalam pemanfaatan teknologi. "Padahal sektor UMKM di pedesaan itu sangat kuat, namun bagaimana harus bergerak agar produk lokal itu menjangkau pasar lebih luas jadi persoalan," kata dia.

Kepala Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR) UGM Yogyakarta Bambang Hari Wibisono menuturkan dalam forum itu, tiap delegasi ASEAN memaparkan persoalan pedesaan yang mereka hadapi untuk merumuskan gambaran rekomendasi dan peluang kolaborasi yang bisa dilakukan. "Terutama kolaborasi untuk perdagangan dan ekonomi antar desa antar negara di era digital ini," kata dia.

Pilihan Editor: Tebing Breksi Yogya Jadi Pusat Pameran Produk Unggulan Desa Negara-negara ASEAN

Berita terkait

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

5 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

9 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

9 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

10 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

10 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

17 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

22 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

22 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

22 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

27 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya