Alasan di Balik Aturan Mengeluarkan Laptop hingga Melepas Sepatu di Bandara

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Jumat, 28 Juli 2023 08:15 WIB

Ilustrasi pemeriksaan barang bawaan di bandara. Freepik.com/wavebreakmedia_micro

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa aturan ketat saat pemeriksaan barang bawaan di bandara terkesan rumit. Seperti melepas sepatu, memisahkan cairan hingga harus mengeluarkan laptop dari tas Anda. Tapi aturan yang ada tentu untuk alasan yang bagus.

Melansir laman Daily Mail, berikut uraian alasan di balik langkah-langkah yang harus diambil wisatawan sebelum melewati pemindai keamanan di bandara.

1. Mengeluarkan laptop dari tas


Menurut Doug Drury, yang merupakan Kepala Penerbangan di CQUniversity Australia, menjelaskan dalam tulisannya di The Conversation, bahwa alasan utamanya adalah baterai dan komponen mekanis lainnya terlalu padat untuk ditembus sinar-X secara efektif, terutama jika sistem pemindaiannya sudah tua.

Hal ini dapat membuat petugas keamanan tidak dapat menggunakan gambar yang disaring untuk menentukan apakah ada risiko. Mereka harus menandai tas untuk pencarian fisik, yang memperlambat segalanya.

Selain itu, laptop di dalam tas juga dapat melindungi barang-barang lain dari pandangan yang mungkin berbahaya. Dengan memindainya secara terpisah mengungkapkan komponen internalnya di layar. Hal yang sama berlaku untuk barang elektronik besar lainnya seperti kamera, pengering rambut, dan iPad.

Advertising
Advertising

Beberapa negara sudah menggunakan pemindai baru yang canggih, dengan teknologi X-Ray untuk mengambil gambar 3D beresolusi tinggi dari bagasi, memungkinkan penilai untuk melihatnya dari setiap sudut dan mendapatkan tampilan konten yang lebih detail. Pemindai keamanan lama hanya menghasilkan gambar 2D.

2. Menempatkan carian dalam wadah 100ml

Aturan ini diberlakukan pada tahun 2006 setelah Polisi Metropolitan Inggris menggagalkan rencana teror untuk meledakkan bahan peledak cair di dalam serangkaian penerbangan tujuan Amerika S erikat dan Kanada dari Inggris. Sejak itu beberapa tindakan keamanan baru yang ketat diberlakukan di bandara di seluruh dunia, termasuk membatasi cairan dalam wadah tas tangan hingga 100ml.

Meskipun aturannya bervariasi di berbagai negara, batas 100ml berlaku di banyak negara, termasuk Inggris Raya dan AS. Menurut pertaturan dalam Gov.uk jika Anda membawa cairan di tas jinjing Anda, cairan tersebut harus disimpan dalam satu kantong plastik transparan yang dapat ditutup kembali, berukuran sekitar 20cm x 20cm, dan tas tidak boleh diikat di bagian atas.

Sama seperti persyaratan untuk mengeluarkan laptop, aturan ini juga berubah dengan diperkenalkannya pemindai canggih. Saat menggunakan pemindai ini untuk keamanan, batasnya adalah dua liter cairan, bukan 100ml. Ini karena algoritme pendeteksian pemindai baru meminta perhatian pada item meragukan yang mungkin memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti bahan peledak cair.

3. Melepas sepatu


Alasan mengapa perlu melepas sepatu saat pemeriksaan keamanan di bandara, ingat kembali ke tahun 2001 ketika Richard Reid mencoba meledakkan alat peledak yang disembunyikan di sepatunya dalam penerbangan dari Paris ke Miami.

Aturan lepas sepatu ditetapkan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat pada tahun 2006, dengan Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) mencatat: 'Berdasarkan intelijen yang menunjukkan ancaman yang berkelanjutan, TSA mewajibkan penumpang melepas sepatu untuk menyaring bahan peledak.'

Penumpang yang mengenakan sepatu bot atau sepatu hak tinggi kemungkinan besar akan diminta melepas alas kaki mereka sebelum melewati pemindai. Menurut situs web Bandra Gatwick, dengan melepas sepatu, perhiasan logam, ikat pinggang, atau benda lain yang dapat dilepas, dapat mengurangi keaktifan detektor logam walk-through.

4. Barang-barang listrik perlu dikemas


Jika Anda bepergian dengan barang-barang elektronik - seperti laptop - penting untuk memastikan bahwa barang-barang tersebut telah diisi dayanya sebelum Anda bepergian. Menurut Gov.uk, jika perangkat Anda tidak menyala saat diminta, Anda tidak akan diizinkan membawanya ke pesawat.

Aturan ini diterapkan untuk membuktikan bahwa ini adalah komputer yang berfungsi dan bukan ancaman keamanan, tulis pakar penerbangan Drury di The Conversation.

DAILY MAIL

Pilihan editor: Layanan VIP yang Didapat Pangeran William dan Kate Middleton di Bandara

Berita terkait

5 Bandara Terburuk di Eropa Ada di Yunani hingga Belgia

2 jam lalu

5 Bandara Terburuk di Eropa Ada di Yunani hingga Belgia

Sebuah penelitian mengungkapkan daftar bandara terbaik dan terburuk di Eropa berdasarkan ulasan di Google

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Hong Kong Kalahkan Changi sebagai Bandara Terkemuka di Asia

3 jam lalu

Bandara Internasional Hong Kong Kalahkan Changi sebagai Bandara Terkemuka di Asia

Bandara Internasional Hong Kong telah meraih penghargaan World Travel Awards di kategori ini selama dua tahun berturut-turut.

Baca Selengkapnya

5 Bandara Terbaik di Eropa dari Turki hingga Zurich

14 jam lalu

5 Bandara Terbaik di Eropa dari Turki hingga Zurich

Sebuah penelitian mengungkapkan daftar bandara terbaik dan terburuk di Eropa berdasarkan ulasan di Google

Baca Selengkapnya

Segini Biaya Carter Pesawat Garuda Indonesia yang Antar Paus Fransiskus ke Papua Nugini

23 jam lalu

Segini Biaya Carter Pesawat Garuda Indonesia yang Antar Paus Fransiskus ke Papua Nugini

Paus Fransiskus melanjutkan perjalanan apostolik ke Papua Nugini. Ini sstimasi tarif carter pesawat Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turki dan Mesir Serukan Pengakuan Internasional Lebih Luas atas Palestina

2 hari lalu

Turki dan Mesir Serukan Pengakuan Internasional Lebih Luas atas Palestina

Dalam sebuah deklarasi bersama Turki dan Mesir menyerukan pengakuan internasional yang lebih luas atas kedaulatan negara Palestina.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kunjungan Paus Fransiskus, KAI: Kereta Api Jarak Jauh Berangkat dari Stasiun Gambir dan Jatinegara

4 hari lalu

Antisipasi Kunjungan Paus Fransiskus, KAI: Kereta Api Jarak Jauh Berangkat dari Stasiun Gambir dan Jatinegara

KAI Daop 1 Jakarta menyesuaikan pola perjalanan untuk delapan kereta api jarak jauh keberangkatan dari Stasiun Gambir.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sosok Ignasius Jonan yang Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus, Paus Pilih Naik ITA Airways Ketimbang Jet Pribadi

4 hari lalu

Terkini: Sosok Ignasius Jonan yang Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus, Paus Pilih Naik ITA Airways Ketimbang Jet Pribadi

Sosok mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan erat kaitannya dengan lawatan Paus Fransiskus ke Jakarta pada 3-6 September 2024.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus ke Indonesia, Imigrasi Soekarno-Hatta Siapkan Alur Khusus di Gedung VIP

5 hari lalu

Paus Fransiskus ke Indonesia, Imigrasi Soekarno-Hatta Siapkan Alur Khusus di Gedung VIP

Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Soekarno-Hatta menyiapkan alur dan fasilitas khusus dalam menyambut kedatangan Paus Fransiskus yang dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu besok 3 September 2024

Baca Selengkapnya

Persiapan KTT IAF 2024, Menkumham Supratman Tinjau Layanan Imigrasi di Bandara Ngurah Rai Bali

5 hari lalu

Persiapan KTT IAF 2024, Menkumham Supratman Tinjau Layanan Imigrasi di Bandara Ngurah Rai Bali

Menkumham Supratman Andi Agtas, melakukan kunjungan kerja perdana di Pulau Dewata, dengan meninjau Kounter Imigrasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Ahad 1 September 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Persiapan Bandara Soekarno-Hatta Sambut Kedatangan Paus Fransiskus

6 hari lalu

Begini Persiapan Bandara Soekarno-Hatta Sambut Kedatangan Paus Fransiskus

PT Angkasa Pura II telah melakukan berbagai persiapan dalam menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya