5 Tradisi Pemakaman Unik di Indonesia, Mulai dari Ngaben Hingga Waruga

Jumat, 7 Juli 2023 16:06 WIB

Warga menyaksikan prosesi kremasi saat upacara Ngaben massal di Desa Adat Padangbai, Karangasem, Bali, Jumat 29 Juli 2022. Sebanyak 117 jasad dikremasi secara bersamaan dalam ritual Ngaben massal tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman kebudayaan yang ada di setiap daerahnya. Keanekaragaman kebudayaan ini berupa bahasa, upacara, kesenian dan adat istiadat. Tak terkecuali dengan tradisi pemakaman.

Tradisi pemakaman di setiap budaya tentu berbeda-beda, dan umumnya tradisi tersebut untuk menghormati dan menjunjung nilai-nilai leluhur. Bahkan di tengah era yang penuh dengan teknologi seperti sekarang, masih banyak masyarakat yang tetap berpegang teguh pada tradisi pemakaman. Berikut 5 tradisi pemakaman yang ada di Indonesia:

1. Batu Lemo, Toraja

Melansir laman Direktorat Pariwisata, tradisi Batu Lemo merupakan prosesi pemakaman masyarakat Toraja yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16. Nama Lemo berasal dari liang batu pemakaman yang bercorak bintik-bintik menyerupai buah jeruk atau limau.

Kuburan Batu Lemo terletak di tebing dan mengandung makna semakin tinggi makam maka semakin mendekati Tuhan ruhnya. Itulah yang membuat masyarakat membangun makam di atas tebing batu.

Advertising
Advertising

Jenazah di Batu Lemo sengaja berhiaskan patung pahat, yang disebut dengan Tao-tao. Patung pahatan ini merupakan simbol orang yang meninggal dan akan diletakkan berdampingan dengan anggota kerabat lainya.

2. Ngaben, Bali

Tradisi Ngaben berasal dari kebudayaan Bali dan merupakan upacara kremasi ajaran Hindu di Bali. Melansir dari Bali.com, ritual Ngaben bermakna pelepasan roh atau atman yang dibebaskan dari ikatan dunia material dan dapat menyatu dengan Ida Sang Hyang Widhi.

Biasanya, orang yang meninggal tidak langsung dikremasi tetapi dilakukan penguburan sementara. Hal itu biasanya dilakukan jika ada keterbatasan sumber daya dan biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan ritual Ngaben. Selain itu, juga bisa karena harus menunggu hari yang tepat baik dalam penanggalan Bali.

3. Tiwah, Kalimantan Tengah

Dalam tesis Magister Arsitektur Pariwisata UGM yang berjudul Pesta Tiwah Dayak Ngaju: Prosesi, Transformasi dan Identifikasi Elemen-Elemen Sumber Daya Budaya Pembentuk Daya Tarik Wisata tahun 2015, dijelaskan bahwa Ritual Pesta Tiwah adalah upacara penguburan sekunder masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah.

Ritual ini untuk mengantarkan roh nenek moyang menuju dimensi transenden yang disebut Lewu Tatau. Pesta Tiwah merupakan salah satu tradisi unik yang berkembang menjadi warisan kebudayaan religi masyarakat Dayak Ngaju. Tradisi ini telah mengalami beberapa kali proses transformasi sejalan dengan perubahan kehidupan sosial budaya masyarakat Dayak Ngaju.

4. Brobosan, Jawa

Ternyata, di pulau Jawa juga terdapat tradisi pemakaman yang disebut Brobosan. Dalam jurnal berjudul Tradisi Brobosan dalam Upacara Kematian Masyarakat Jawa di Kelurahan Rajabasa Raya yang ditulis oleh Tia Damayanti, Henry Susanto, dan Yustina Sri Ekwandari tahun 2019, menjelaskan budaya Brobosan adalah simbol penghormatan dari sanak keluarga terhadap salah satu keluarganya yang telah meninggal.

Prosesi ini dilakukan ketika jenazah akan diberangkatkan ke kuburan dan akan dipikul oleh empat orang yang berdiri sejenak di depan rumah. Kemudian anak cucu dari orang yang baru meninggal akan berjalan di bawah jenazah sebanyak tujuh kali.

Brobosan ini hanya dilakukan bagi jenazah yang sudah menikah, sedangkan jika yang meninggal belum menikah maka tak ada Brobosan.

5. Waruga, Minahasa

Melansir dari laman Indonesia.go.id, Waruga berasal dari dua kata “waru” yang berarti “rumah” dan “ruga” yang berarti “badan”. Secara harfiah, waruga berarti rumah tempat badan yang akan kembali ke surga.

Saat jenazah dimasukkan ke dalam waruga, jenazah akan berada dalam posisi tumit yang bersentuhan dengan bokong, dan mulut seolah mencium lutut. Persis seperti posisi bayi dalam rahim. Bagi masyarakat Minahasa, filosofi dari posisi ini adalah manusia mengawali kehidupan dengan posisi bayi dalam rahim. Maka semestinya mengakhiri hidup juga dalam posisi yang sama.

Itulah 5 tradisi pemakaman yang unik dari daerah-daerah di Indonesia yang memiliki makna dan filosofi berbeda. Mulai dari Ngaben di Bali hingga Waruga di Minahasa.

Pilihan Editor: Mengenal Ngaben, Tradisi Pembakaran Mayat di Bali, Begini Urutannya

Berita terkait

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

11 hari lalu

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

Universitas Brawijaya akan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin, China untuk mendorong pengenalan bahasa

Baca Selengkapnya

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

14 hari lalu

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Pakar mengatakan kebaya bisa menjadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan dengan sejarah panjang busana di Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

14 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

16 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

28 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

32 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

15 Maret 2024

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

8 Maret 2024

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya