Cerita Pengusaha Sabun Rumput Laut di Bali, Tak Lagi Bergantung pada Pariwisata

Sabtu, 1 Juli 2023 04:47 WIB

Pengusaha sabun cuci tangan berbahan rumput laut, Ni Luh Putu Wira Astuti, sedang mempraktekkan cara mengolah rumput laut di Desa Lembongan, Nusa Penida, 27 Juni 2023. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Klungkung - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada awal 2020 memukul sektor pariwisata di Bali. Dampaknya turut dirasakan Ni Luh Putu Wira Astuti, yang memiliki usaha penyewaan vila di Desa Lembongan, Nusa Penida, Klungkung.

Kolam renang di vila itu terbengkalai. Dasar permukaannya sudah diselimuti lumut. Namun, bangunan itu tidak ditelantarkan penghuninya.

Ketika tak satu pun turis yang datang ke Nusa Penida, Putu langsung putar otak mencari alternatif usaha untuk menyambung hidup. Lantas, perempuan 42 tahun ini pun melirik usaha pengolahan rumput laut.

Jauh sebelum dikenal dengan keindahan alam bawah lautnya, Nusa Penida sudah lebih dulu memiliki potensi pertanian rumput laut. Putu bersama sang suami pun memutuskan untuk mengolah rumput laut tersebut menjadi produk kesehatan.

"Kurang lebih kita mulai produksi di 2020," kata Putu saat ditemui di vilanya, pada Selasa, 27 Juni 2023.

Advertising
Advertising

Di awal memulai usaha ini, Putu dan suaminya berkali-kali gagal mengolah rumput laut. Ia bahkan sudah hampir menyerah.

Lewat bimbingan dari pihak Universitas Udayana, Putu mengawali usahanya dengan memproduksi hand sanitizer dari rumput laut. Seiring waktu, produknya berkembang dan ia mulai memproduksi sabun cuci tangan.

Putu dan suaminya juga mendapat bantuan dari Coral Triangle Center berupa dua buah mesin, yaitu mesin penepung untuk membuat tepung dari rumput laut. Tepung rumput laut ini bisa diolah kembali menjadi kerupuk hingga pudding.

Ada juga mesin pengaduk sabun. Berkat keberadaan mesin ini, Putu bisa meningkatkan produksi sabun rumput laut.

Produk hand soap dengan jenama Nusa itu telah dipasarkan ke sejumlah hotel, kedai kopi hingga tempat perbelanjaan di kawasan Bali. Dalam satu bulan, Putu bisa menerima pesanan sekitar 250 botol berukuran 450-500 mililiter dengan harga jual Rp 110 ribu per botol.

Kendati pandemi sudah usai, Putu enggan kembali ke sektor pariwisata. Ia bersama sang suami ingin fokus mengembangkan usaha pengolahan rumput laut ini.

Terlebih, pihaknya kini sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan kosmetik di Surabaya dan Bogor untuk membuat produk perawatan kulit berbahan rumput laut. "Mudah-mudahan rumput laut Indonesia bisa terkenal sampai ke luar negeri," kata Putu.

Pilihan Editor: Saat Menara Pandang Buatan ICCTF di Nusa Ceningan Jadi Lokasi Birdwatching

Berita terkait

Menengok Infrastruktur Pendukung World Water Forum: Keamanan Perjalanan hingga Kenyamanan Hotel

1 jam lalu

Menengok Infrastruktur Pendukung World Water Forum: Keamanan Perjalanan hingga Kenyamanan Hotel

World Water Forum akan segera digelar di Bali. Bagaimana infrastruktur pendukung kegiatan tersebut?

Baca Selengkapnya

World Water Forum Digelar Besok, Sejumlah Elemen ikut Menjaga Keamanan

1 jam lalu

World Water Forum Digelar Besok, Sejumlah Elemen ikut Menjaga Keamanan

World Water Forum (WFF) ke-10 akan segera digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024. Sejumlah elemen masyarakat ikut menjaga keamanan.

Baca Selengkapnya

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

2 jam lalu

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

3 jam lalu

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

5 jam lalu

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

KTT World Water Forum di Bali digelar mulai Sabtu besok. Sebanyak 8 kepala negara dan 105 menteri dijadwalkan hadir.

Baca Selengkapnya

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

8 jam lalu

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.

Baca Selengkapnya

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

18 jam lalu

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

Ada lima klaster yang menjadi objek pengamanan selama KTT World Water Forum, yaitu Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.

Baca Selengkapnya

Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

1 hari lalu

Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

Polri menurunkan Detasemen Turangga atau kavaleri berkuda untuk mengamankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Hydra, Berikut Informasi Jaringan Ini dan Kode Pemasarannya

1 hari lalu

Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Hydra, Berikut Informasi Jaringan Ini dan Kode Pemasarannya

Polisi berhasil mengungkap jaringan narkoba Hydra di Bali. Berikut informasi tentang jaringan tersebut, dan bagaimana cara mereka memasarkannya.

Baca Selengkapnya

Kasus Pabrik Narkoba di Bali, Polisi Buru 2 WNA asal Ukraina

1 hari lalu

Kasus Pabrik Narkoba di Bali, Polisi Buru 2 WNA asal Ukraina

Bareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba yang berada di kompleks vila Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali

Baca Selengkapnya