Dari Menara Pandang di Sintung Park, Terlihat Keindahan Gunung Rinjani dan Kota Mataram

Minggu, 21 Mei 2023 00:32 WIB

Sintung Park, seluas 2,5 hektar di Kabupaten Lombok Tengah. Dokumentasi Foto Kelompok Sadar Wisata Bina Masyarakat Mandiri.. Foto: Istimewa.

TEMPO.CO, Mataram - Sintung Park menjadi pesona wisata alam di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat saat libur lebaran lalu. Selama Lebaran Ketupat yang disebut Lebaran Topat tiga pekan lalu, tempat yang berada di Desa Sintung ini dikunjungi sekitar 1.700 orang.

Berjarak sekitar 10 kilometer dari Kota Praya Lombok Tengah atau 18 kilometer dari Kota Mataram, Sintung Park dan Alun-Alun Sintung yang berjarak sekitar satu kilometer ini memiliki potensi alam yang menarik. ‘’Di sini ada menara pandang setinggi sembilan meter yang bisa melihat Gunung Rinjani di timur laut atau laut di selatan dan Kota Mataram di barat,’’ kata Ketua Kelompok Sadar Wisata Bina Masyarakat Mandiri Saridin, 46 tahun, kepada Tempo, Sabtu 20 Mei 2023 siang.

Menara pandang tersebut sekaligus biasa digunakan untuk berswafoto. Ia merinci adanya ruang peninggalan sejarah alat perang, di antaranya berupa Bebadong (Sasak : artinya sabuk untuk kekebalan tubuh). Waktu itu Sintung adalah daerah pertahanan pada zaman kerajaan dahulu kala.

Di Sintung Park, selain ada kolam renang yang airnya berasal dari sumur bor hingga kedalaman 35 meter, terdapat pemandangan alam sawah terasering. Di bawahnya terdapat Sungai Tibu Gaong yang di dalamnya terdapat bebatuan. Juga akan ada area arung jeram di Sungai Babak Lekong Siwak ke Sungai Gebong sepanjang lebih lima kilometer.

Menara Pandang di Sintung Park, seluas 2,5 hektare di Kabupaten Lombok Tengah. Dokumentasi Foto Kelompok Sadar Wisata Bina Masyarakat Mandiri.

Advertising
Advertising

Masuk ke lokasi ini tanpa dipungut bayaran kecuali uang parkir kendaraan Rp 2 ribu per unit. Tidak mengherankan kalau setiap sore dikunjungi 100an orang dan jika hari libur lebih banyak lagi.

Kepala Desa Sintung Herman, 47 tahun mengatakan kehadiran Sintung Park ini dihajatkan untuk mendatangkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. ‘’Kami ingin membuka diri dikunjungi dan menghasilkan pendapatan asli desa,’’ ujarnya.

Ia memperkirakan, jika situasi sudah berjalan normal bisa mendapatkan pemasukan Rp 2 -5 juta sehari. ‘’Nantinya pendapatan tersebut bisa disalurkan untuk musala, masjid, panti jompo,’’ ucapnya.

Sedangkan di alun-alun desa yang berada di depan kantor desa, terdapat lahan seluas 40 are yang bisa dimanfaatkan sebagai arena bermain anak dan 14 lokasi kuliner terbuka dan tertutup untuk keperluan ibu-ibu memasak. ‘’Semacam angkringan, Ibu –ibu bisa membawa kompor sendiri,’’ kata Herman. Mengenai kuliner, ada menu lokal yang tersedia berupa serbuk (urap), rujak terasi, plecing kangkung dan ayam atau maupun betutu.

Di panggung juga disiapkan pentas kesenian tradisional dari 11 dusun berupa Gendang Beliq (gendang besar yang zaman dahulu untuk menyambut prajurit pulang berlaga), drama rudat dan Cupak Grantang juga hadrah.

Pilihan Editor: Pendakian ke Gunung Rinjani Kembali Diramaikan Pendaki Mancanegara

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

24 hari lalu

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.

Baca Selengkapnya

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

25 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

26 hari lalu

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Evaluasi Angkutan Lebaran 2024, MTI Minta Pemerintah Lakukan Pengawasan Angkutan Gelap

28 hari lalu

Evaluasi Angkutan Lebaran 2024, MTI Minta Pemerintah Lakukan Pengawasan Angkutan Gelap

Wakil Ketua MTI Djoko Setijowarno memaparkan catatan evaluasi transportasi selama momentum Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Lebaran 2024, Jumlah Penumpang Pesawat di 20 Bandara AP II Tembus 4,07 Juta Orang

28 hari lalu

Lebaran 2024, Jumlah Penumpang Pesawat di 20 Bandara AP II Tembus 4,07 Juta Orang

Jumlah pergerakan penumpang di 20 bandara yang dikelola PT AP II pada periode angkutan lebaran 2024 mencapai 4,07 juta orang.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

29 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

29 hari lalu

Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

Selama 11-15 April di libur Lebaran, ada lebih dari 50 ribu wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon.

Baca Selengkapnya

Operasi Ketupat Candi 2024 Polda Jawa Tengah: 533 Kecelakaan, 20 Orang Tewas

29 hari lalu

Operasi Ketupat Candi 2024 Polda Jawa Tengah: 533 Kecelakaan, 20 Orang Tewas

Polda Jawa Tengah menggelar Operasi Ketupat Candi 2024 selama masa libur lebaran. Kecelakaan Bus Rosalia Indah jadi kasus yang menonjol.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika Naik Drastis selama Libur Lebaran 2024

29 hari lalu

Kunjungan Wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika Naik Drastis selama Libur Lebaran 2024

ITDC mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika pada periode 8-18 April mencapai 47.786 orang.

Baca Selengkapnya

Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca-Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

30 hari lalu

Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca-Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

Akses keluar yang menjadi favorit pengguna Jalan Tol Yogya-Solo adalah arah Ngawen sebanyak total 40.965 kendaraan.

Baca Selengkapnya