Pantai Trikora Kembali Tercemar Limbah Minyak Hitam, Ganggu Pariwisata Bintan

Reporter

Antara

Selasa, 28 Maret 2023 11:04 WIB

Matahari terbenam dan langit yang mendung di Pantai Trikora, Bintan, Kepulauan Riau. (Tempo/Francisca Christy Rosana)

TEMPO.CO, Jakarta - Pencemaran limbah minyak hitam di Pantai Trikora Kabupaten Bintan Kepulauan Riau kembali terjadi. Limbah minyak membuat air laut di kawasan wisata itu terlihat menghitam setidaknya sejak Jumat, 24 Maret lalu.

Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Afitri Susanti menyebut pencemaran limbah minyak hitam memang hampir setiap tahun terjadi. Kejadian itu, menurut dia, dapat merugikan Bintan karena menurunkan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung ke kawasan tersebut.

Terlebih, Afitri mengatakan banyak wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang mengeluhkan terkena ranjau limbah minyak hitam yang sulit dibersihkan. "Kami memasarkan destinasi pariwisata Bintan ke seluruh Nusantara dan ke berbagai negara agar wisatawan tertarik berkunjung ke daerah tersebut, tetapi apa yang terjadi? Ternyata iklan tidak sesuai dengan kenyataan akibat limbah minyak hitam tersebut. Alangkah malunya kita," ujarnya.

Afitri pun menyayangkan pencemaran limbah minyak yang terus terjadi itu. Apalagi, mengingat sektor pariwisata di Bintan merupakan salah satu andalan di Kepri dan Pantai Trikora merupakan pantai indah yang diminati oleh wisatawan.

"Sayang sekali akibat ulah orang tidak bertanggung jawab, membuang limbah minyak hitam di laut menyebabkan keindahan tersebut hilang," kata Afitri.

Advertising
Advertising

Afitri pun mendorong Pemerintah Kabupaten Bintan melaporkan permasalahan itu kembali ke Pemerintah Kepri untuk dibahas kembali bersama pemerintah pusat. Harapannya, persoalan pencemaran ini segera berakhir dan tidak terulang lagi.

"Kami berharap ada sikap yang serius dan tegas dalam menangani permasalahan ini, sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari," kata Afitri.

Berulang kali terjadi

Pencemaran limbah minyak di Pantai Trikora sudah terjadi sejak beberapa tahun silam. Pada Februari lalu, peristiwa ini juga terjadi dan membuat air laut berwarna kecoklatan. Bahkan, wisatawan yang sedang berlibur di sana juga mencium bau solar.

Kepala Dinas Pariwisata Bintan Arif Sumarsono di Pantai Trikora mengatakan pihaknya belum mengetahui apakah limbah tersebut berasal dari sungai yang mengalir ke laut atau dari tumpahan minyak. "Kami akan laporkan kasus ini kepada Dinas Lingkungan Hidup Bintan dan Dinas Lingkungan Hidup Kepri agar diketahui penyebab air laut yang biru berubah cokelat," kata dia.

Di sisi lain, Arif mengingatkan masyarakat untuk menjaga kelestarian laut dengan tidak membuang solar atau oli cair di laut. Sebab, bukan hanya dapat mencemari lingkungan, adanya limbah minyak itu dapat merugikan pelaku wisata di Pantai Trikora.

"Banyak wisatawan yang mengeluh air laut yang biasanya jernih menjadi kotor sehingga merema tidak dapat berenang," kata Arif.

Karena terus berulang setiap tahun, Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Bintan Syukur Haryanto meminta agar penanganan terhadap persoalan ini ditanggapi serius. "Peristiwa ini bukan pertama kali terjadi, melainkan sudah beberapa tahun lalu. Namun, sampai sekarang masih terjadi. Kami minta aparat penegak hukum untuk menindaknya," kata dia, Rabu, 3 November 2021.

Limbah minyak itu diduga berasal dari kapal asing yang membuang sisa atau kerak minyak dari dalam tangki kapal. Limbah itu dimasukkan dalam karung, kemudian dibuang di Out Port Limited (OPL) di perbatasan perairan Kepri dengan Singapura.

Pilihan Editor: Daftar Spot Wisata Favorit di Bintan, Turis Singapura Sering Datang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

4 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

10 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

39 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Busa Penuhi Aliran Kali Baru di Depok, Tebalnya Sampai Tutupi 5 Rumah

27 November 2023

Busa Penuhi Aliran Kali Baru di Depok, Tebalnya Sampai Tutupi 5 Rumah

Busa sampai menutup lima rumah dan menjebak pemancing. Dulu sekali, peristiwa serupa pernah terjadi di Kali Baru Depok.

Baca Selengkapnya

Kabut Asap Selimuti Singapura, Titik Api di Sumatera Naik

7 Oktober 2023

Kabut Asap Selimuti Singapura, Titik Api di Sumatera Naik

Kualitas udara Singapura turun ke kisaran tidak sehat pada Sabtu, seiring meningkatnya kebakaran hutan di Indonesia, yang membawa kabut asap ke sana.

Baca Selengkapnya

DLH DKI Kembali Beri Sanksi Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Jakut Karena Cerobong Tak Sesuai Baku Mutu

5 Oktober 2023

DLH DKI Kembali Beri Sanksi Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Jakut Karena Cerobong Tak Sesuai Baku Mutu

DLH DKI kembali memberikan sanksi kepada sebuah perusahaan pengolahan kepala sawit karena cerobongnya tak memenuhi baku mutu.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Air Kian Mengkhawatirkan, Walhi Dorong Pemprov DKI Intervensi Produk Deterjen

5 Oktober 2023

Pencemaran Air Kian Mengkhawatirkan, Walhi Dorong Pemprov DKI Intervensi Produk Deterjen

Walhi mendorong Pemprov DKI untuk mengintervensi produksi deterjen agar tidak semakin menambah pencemaran yang kian mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Tak Ada IPAL, Limbah Deterjen dan Sabun dari Rumah Tangga di DKI Mengalir Langsung ke Sungai

5 Oktober 2023

Tak Ada IPAL, Limbah Deterjen dan Sabun dari Rumah Tangga di DKI Mengalir Langsung ke Sungai

Seharusnya limbah seperti sabun dan deterjen dari rumah tangga diolah dahulu di IPAL baru dialirkan ke sungai. Penebab air baku dibawah standar.

Baca Selengkapnya

Dinas Lingkungan Hidup Pastikan Pencemaran di Kanal Banjir Barat, Air Baku untuk IPA Hutan Kota

3 Oktober 2023

Dinas Lingkungan Hidup Pastikan Pencemaran di Kanal Banjir Barat, Air Baku untuk IPA Hutan Kota

IPA Hutan Kota ingin tetap memproduksi air bersih meski ada pencemaran di sumber air bakunya itu.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup DKI Segel 4 Perusahaan yang Terindikasi Sumbang Pencemaran

19 September 2023

Polusi Udara Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup DKI Segel 4 Perusahaan yang Terindikasi Sumbang Pencemaran

Kalau perusahan tetap lanjutkan kegiatan yang terindikasi menyumbang polusi udara, DLH DKI akan proses hukum ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya