Rumah Singgah Sukarno di Padang Akan Dibangun Kembali, Pemilik Bangunan Minta Maaf

Reporter

Antara

Selasa, 28 Februari 2023 19:28 WIB

Rumah Singgah Sukarno di Padang . ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pembongkaran cagar budaya berupa rumah singgah Sukarno, presiden pertama Indonesia membuat kecewa banyak pihak. Akhirnya, pemilik bangunan yang meruntuhkan bangunan itu meminta maaf dan menyatakan akan membangun kembali rumah itu.

"Atas pembongkaran saya menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada Pemerintah Kota Padang atas berkembangnya permasalahan ini," kata Soehinto Sadikin, pemilik bangunan di Kantor Balai Kota Padang, Senin, 27 Februari 2023.

Soehinto mengaku tidak mengetahui bahwa bangunan yang dimilikinya itu bangunan cagar budaya. Setelah dilaksanakan pembongkaran, baru diketahui bahwa bangunan yang dimilikinya tersebut sebagai cagar budaya.

"Untuk itu saya bersedia membangun kembali bangunan sesuai dengan bentuk aslinya berkoordinasi dengan pihak terkait dan mematuhi kewajiban selaku pemilik bangunan cagar budaya," kata Soehinto.

Pembongkaran bangunan tersebut dilakukan sekitar akhir Januari lalu. Soehinto merencanakan membangun restoran di lokasi itu.

Advertising
Advertising

Menurut Soehinto, ia sempat mengajukan permohonan Keterangan Rencana Kota (KRK) mengenai lokasi tanah tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Padang dan keluar surat keterangan Rencana Kota KRK Nomor: 0214/DPUPR/KRK-P/KRK-P/03/2018 tanggal 8 Maret 2018 sebagai zona perdagangan jasa. Hingga akhirnya dilakukan pembongkaran tanpa mengetahui status bangunan sebagai cagar budaya.

Penjelasan Pemkot Padang

Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan pihaknya tidak memberikan izin kepada pemilik bangunan untuk merobohkan bangunan di Jalan Ahmad Yani Nomor 12 tersebut. Menurut dia, KRK yang diberikan itu merupakan surat keterangan yang menyatakan kawasan itu merupakan zona perdagangan dan jasa.

"Pemilik bangunan ini rencana menjadikan bangunan untuk restoran Jepang dan kami tidak memberikan izin untuk merobohkan bangunan. Pemkot tidak memiliki kewenangan untuk memberikan izin perobohan bangunan milik pribadi," kata Hendri.

Bagian Hukum Pemerintah Kota Padang Ayu Chyntia mengatakan pemilik akan melakukan rekonstruksi bangunan ini kembali seperti sedia kala sesuai dengan fungsinya. "Pemilik sudah berjanji melakukan pembangunan dan tentu tim cagar budaya akan memastikan fungsi bangunan ini dibangun seperti sedia kala dan jika tidak sesuai tentu melanggar aturan yang ada di UU 11 2010 tentang Cagar Budaya," kata dia.

Nilai historis bangunan

Bangunan itu merupakan rumah singgah Sukarno yang dikenal dengan nama rumah Ema Idham. Sukarno pernah singgah di dana selama tiga bulan pada 1942.

Bangunan tersebut merupakan sebuah rumah hunian yang memiliki gaya lokal dengan luas bangunan 290 m². Bangunan tersebut terdaftar dengan Nomor Inventaris 33/BCB-TB/A/01/2007.

Melansir laman Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat, rumah Ema Idham digunakan sebagai tempat menginap bagi Sukarno ketika Jepang masuk ke Indonesia. Ketika itu, Sukarno masih menjadi tahanan Belanda dan ditahan di Bengkulu. Masuknya Jepang ke Indonesia, membuat Bung Karno diungsikan oleh Belanda ke Kota Cane, Aceh.

Namun, ketika dalam perjalanan menuju Aceh, tentara jepang sudah masuk ke wilayah Sumatera Barat terlebih dahulu. Saat itu, rombongan pasukan Belanda baru sampai di Painan, tetapi pasukan Jepang sudah sampai di Bukittingi.

Oleh karena itu, Belanda mengubah rencana semula dengan mengungsikan Sukarno ke Barus serta meninggalkan Sukarno di Painan. Sukarno yang ditinggal di Painan dijemput oleh Hizbul Wathan dan dibawa ke Padang menggunakan pedati.

Menurut Sejarah Perjuangan Kemerdekaan 1945-1949 di Kota Padang dan Sekitar, setelah sampai di Padang, Sukarno bersama Inggit, menginap di rumah Egon Hakim. Kemudian ia pindah ke rumah kawan lamanya asal Manado, Waworuntu. Sedangkan, di rumah Ema Idham, Sukarno memanfaatkan rumah tersebut untuk menghimpun dan mengonsolidasikan kekuatan untuk melawan penjajah.

Pilihan Editor: Nilai Historis Rumah Singgah Sukarno yang Kini Rata dengan Tanah

Berita terkait

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

1 hari lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

LBH Padang Desak Pemerintah Cabut Izin Tambang Galian C di Kabupaten Solok

4 hari lalu

LBH Padang Desak Pemerintah Cabut Izin Tambang Galian C di Kabupaten Solok

LBH Padang mendesak pemerintah mencabut izin tambang untuk melindungi lingkungan dan jalan nasional di Air Dingin, Kabupaten Solok.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

6 hari lalu

Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Selain barang-barang ramah lingkungan, di acara ini juga terdapat jualan buku bekas.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

13 hari lalu

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.

Baca Selengkapnya

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

22 hari lalu

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

26 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Banjir Kota Padang Berangsur Surut, Warga Bersih-bersih Lingkungan

48 hari lalu

Banjir Kota Padang Berangsur Surut, Warga Bersih-bersih Lingkungan

Banjir yang melanda Kota Padang berangsur surut. Warga melakukan pembersihan lingkungan dan rumah, dibantu Dinas Pemadam Kebakaran.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Banjir di Padang: Bantuan Belum Datang, Anak-anak Sudah Mulai Lapar

51 hari lalu

Cerita Korban Banjir di Padang: Bantuan Belum Datang, Anak-anak Sudah Mulai Lapar

Banjir merendam sejumlah daerah di Kota Padang, Sumatra Barat sejak Kamis malam, 7 Maret 2024. Korban banjir menceritakan pengalamannya.

Baca Selengkapnya

Banjir 1 Meter Lebih Rendam Rumah Warga di Padang

51 hari lalu

Banjir 1 Meter Lebih Rendam Rumah Warga di Padang

Banjir dilaporkan terjadi di berbagai titik di Kota Padang akibat curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya

Profil Pemilik RM Pagi Sore yang Terkenal dengan Olahan Rendangnya

55 hari lalu

Profil Pemilik RM Pagi Sore yang Terkenal dengan Olahan Rendangnya

Salah satu rumah makan Padang yang cukup terkenal adalah RM Pagi Sore. Salah satu menu andalannya adalah rendang. Ini profil pemilik RM Pagi Sore.

Baca Selengkapnya