Sepenggal Kisah Pembangunan Menara Eiffel oleh Arsitek Gustave Eiffel, Dari Material Besi

Reporter

Idris Boufakar

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 28 Desember 2022 19:00 WIB

Turis bertepuk tangan untuk musisi saat Menara Eiffel Paris yang ikonik dibuka kembali untuk turis sejak ditutup pada akhir Oktober 2020 selama lockdown COVID-19 nasional kedua, di Paris, Prancis, 16 Juli 2021. [REUTERS/Pascal Rossignol]

TEMPO.CO, Jakarta -Menara Eiffel didirikan usai Prancis berada dalam masa keemasan setelah perang melawan Rusia.

Dilansir dari laman History.com, Menara Eiffel awalnya dibangun untuk menjadi salah satu atraksi utama di Paris World's Fair pada tahun 1889. Konstruksinya bahkan telah dimulai sejak tahun 1887.

Adalah Gustave Eiffel, insinyur Prancis yang merancang bangunan ini. Ia merupakan pemilik perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi kerangka dan struktur logam.

Hal inilah yang membuat banyak bangunan yang ia kerjakan didominasi oleh material logam termasuk menara Eiffel, Porto Viaduct (Portugal), Viaduct du Garabit (Prancis) dan stasiun kereta Budapest (Hongaria).

Kerap disangka baja, ternyata material pembuatan menara Eiffel adalah besi. Kerangka besi yang membentuk struktur menara berasal dari tempa Pompey (Prancis Timur).

Material Besi

Menara Eiffel yang dibuat dari material besi, sementara pelat dan balok besi yang digunakan merupakan hasil dari proses pelumpuran kemudian dirakit di pabrik Eiffel di Levallois Perret menggunakan paku keling.

Advertising
Advertising

Potongan-potongan besi tersebut kemudian dibawa ke lokasi pembangunan Menara Eiffel untuk dipasang. Sistem prefabrikasi inilah yang memungkinkan mereka membangun Menara Eiffel dalam waktu singkatn yakni 2 tahun, 2 bulan, dan 5 hari.

Baca juga : 9 Fakta Menara Eiffel yang Abadi Sebagai Ikon Prancis

Sebelumnya pemerintah kota Paris menetapkan bahwa Pameran Raya 1889 harus memiliki ikon fisik berupa monumen, rencana tersebut sudah digodok sekitar 3 tahun sebelumnya.

Pada 12 Juni 1886 Gustave Eiffel berhasil memenangkan sayembara untuk membangun monumen tersebut. Pemerintah kota Paris menganggap rencana Eiffel punya karakter tersendiri dan benar-benar menunjukkan keunggulan dari material baja yang digunakan kelak.

Bangunan ini dinilai akan jadi simbol modernisme Perancis dan bukti bahwa negara tersebut konsisten bereksplorasi dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan.

Namun, meski sama-sama antusias dengan proyek ini, ternyata pemerintah Paris tidak serta merta bergerak cepat untuk membangun menara. Pada awalnya, pemerintah menyatakan bahwa seluruh biaya pembangunan menara akan mereka tanggung.

Saat Gustave Eiffel mengatakan biaya yang dibutuhkan untuk membangun menara adalah 5 juta franc, pemerintah hanya menyanggupi 1,5 juta franc.

Dananya tidak langsung turun sehingga proses dimulainya pembangunan menara menjadi molor. Akibat hal ini, Gustave Eiffel terpaksa mencari dana sendiri untuk menutupi kekurangan dana pembangunan.

Siasat yang ia gunakan adalah dengan tidak menggunakanmaterial yang lebih banyak atau biaya perawatan yang besar. Ia juga berencana akan menetapkan biaya masuk kawasan dan mendirikan restoran di dalam menara.

Rencana ini memang tidak disetujui dan parahnya perdebatan para politikus soal penting atau tidaknya menara juga ikut menghambat proses pembangunannya.

Ada yang menganggap bahwa rancangan menara tidak artistik, jelek, tidak akan menarik wisatawan, absurd, dan sangat aneh. Namun, perdebatan berakhir pada 22 November 1886 dengan kesepakatan bahwa menara Eiffel akan dibangun sesuai rancangan awal.

Saat menara tersebut diresmikan pada 31 Maret 1889, orang-orang menyambutnya dengan gegap gempita. Sebab untuk pertama kalinya, warga Paris melihat bangunan tertinggi di kotanya dan merasakan naik lift. World's Fair pun dikunjungi jutaan orang dari berbagai negara.

Bahkan, keluarga kerajaan Inggris meminta waktu khusus untuk berkunjung ke menara supaya bisa menikmati waktu khusus karena mereka sangat mengagumi menara ini. Ketertarikan publik terhadap menara ini kemudian membuatnya tidak jadi dihancurkan.

Menara Eiffel pun kini tetap eksis hingga hari ini dan menjadi ikon kultural Prancis dan tujuan wisatawan dari seluruh penjuru dunia.

IDRIS BOUFAKAR
Baca juga : Dampak Pengurangan Gas Rusia, Lampu di Menara Eiffel Dimatikan Lebih Awal

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

6 jam lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

2 hari lalu

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

Kincir angin Moulin Rouge telah berputar selama 135 tahun, dan yang pertama menyala saat pembukaan pada 1889

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

8 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

21 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

21 hari lalu

Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

Menurut sebuah studi, kota ini menempati urutan teratas sebagai kota terpopuler untuk melamar kekasih

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

22 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

22 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

23 hari lalu

Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

Berikut ini beberapa destinasi hidden-gem yang dapat ditemukan di Seine-Saint-Denis, Paris

Baca Selengkapnya