Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Libur Nataru, Begini Prediksi Cuaca Tempat Wisata di Bandung dan Daerah di Jawa Barat Lainnya
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Istiqomatul Hayati
Rabu, 21 Desember 2022 23:41 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Wisatawan yang merencanakan liburan Natal dan Tahun Baru atau libur Nataru di wilayah Jawa Barat, diminta mengantisipasi kondisi cuaca dan alam sekitar lokasi pelesir. Menurut Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu, wilayah laut pesisir selatan Jawa Barat berpotensi menghasilkan gelombang tinggi hingga empat meter.
“Sesuai dengan prediksi, diharapkan untuk berhati-hati sepanjang periode Nataru,” katanya, Rabu 21 Desember 2022.
Di Bandung Raya Berpotensi Hujan Deras
Sementara di wilayah pesisir utara Jawa Barat, gelombang lautnya berkategori rendah hingga menengah dengan ketinggian bisa mencapai dua meter. Adapun di wilayah Jawa Barat bagian tengah, berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat. Begitu pula di wilayah timur, potensi hujan lebat terutama pada siang hingga sore dan menjelang malam.
“Wilayah Bogor, Depok, Bekasi, berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat pada siang hingga menjelang malam,” ujar Rahayu.
Di area Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Bandung Barat, pada kurun 21-23 Desember 2022 tidak berpeluang mengalami kondisi siaga maupun waspada. Namun pada 30 Desember, ada peluang turun hujan sedang hingga lebat.
Simak: Uniknya Wisatawan yang Ingin ke Pantai di Kota Batam, Telepon Penjaga Dulu
“Selain tanggal itu sepanjang periode Nataru 21 - 31 Desember, wilayah Bandung Raya berpeluang mengalami hujan ringan hingga sedang,” katanya.
Pantauan BMKG
Dari hasil pantauan BMKG terkait kondisi dinamika atmosfer, terjadi peningkatan aktivitas Monsun Asia dan penguatan seruakan dingin Asia. Dampaknya dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan dan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat.
Faktor lain yaitu adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif. Hal ini berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.
ANWAR SISWADI
Baca: Potensi Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Banten, Wisatawan Diminta Waspada
