Menilik Budidaya Tanaman Hias Berkonsep Greenhouse yang Bermunculan Di Yogyakarta

Jumat, 21 Oktober 2022 17:08 WIB

Budidaya tanaman hias dengan konsep green house yang dikembangkan di Yogyakarta berorientasi ekspor. Dok.istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menyambangi Yogyakarta tak sekadar untuk berwisata ke berbagai destinasi atau berburu beragam cinderamatanya. Saat ini, Daerah Istimewa Yogyakarta juga tengah mengembangkan metode yang melibatkan wisatawan belajar mencari inspirasi dengan mengembangkan budidaya tanaman hias yang belakangan marak dikembangkan dengan konsep greenhouse.

Konsep budidaya ini dilakukan berbagai kelompok tani yang berkolaborasi dengan perguruan tinggi juga swasta dengan orientasi ekspor. "Varietas tanaman lokal yang dikembangkan petani kami saat ini kurang lebih ada 350-500 varian," kata Aditya Budi Kusuma, pimpinan kelompok budidaya Nusaplant yang mengembangkan kebun greenhouse di Dusun Tegalweru, Sariharjo, Ngaglik Sleman Yogyakarta, pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Aditya mengatakan dari varietas itu yang berhasil dibudidaya pihaknya secara generatif atau biji kurang lebih sekitar 10 persen. Sedangkan sisanya masih secara vegetatif meliputi stek batang, pisah anakan, dan lainnya.

Sejumlah tanaman berkualitas ekspor yang dikembangkan kelompok ini antara lain Happaline Appendiculata, Abelmoschus Sp. Cendrawasih, Piper Sp. Papua, dan Cyrtosperma Hambalii. Selain itu ada pula jenis seperti Pterisanthes Sp. Kalimantan, Leea Zepeliana, Alocasia Baginda, Scindapsus Tricolor, Emblemantha Urnulata, juga Barringtonia Papuana.

"Harga tanaman yang kami ekspor mulai dari US$ 9 dan paling tinggi nilainya US$ 500," kata Aditya yang menyebut target ekspornya seperti Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Jepang, Thailand, dan Singapura.

Advertising
Advertising

Aditya menambahkan Indonesia, khususnya Yogyakarta sebenarnya melimpah dengan potensi biodiversity atau keanekaragaman hayati. Dengan anugerah alam Indonesia itu, menurut dia, penting melakukan edukasi kepada para petani agar bisa membudidayakan tanamannya.

"Apalagi Indonesia memiliki tanaman lokal yang melimpah, tetapi banyak sekali yang belum teridentifikasi dan masih minim informasi," kata dia. Satu kendala yang dihadapi dalam budidaya itu, para petani lokal masih banyak yang belum menyadari bahwa sebuah tanaman itu perlu memiliki identitas atau ID.

Aditya menuturkan kelompoknya dalam edukasi petani melibatkan ahli seperti guru besar Fakultas Peternakan UGM, Profesor Ali Agus, ahli kultur jaringan dari FMIPA UNY, Paramita Cahyaningrum Kuswandi, dan ahli tanaman native, Agung Prasetyo itu."Edukasi petani lokal agar bisa membudidaya dengan cara yang benar sehingga tanaman-tanaman tersebut tidak punah dan terus terjaga," ujarnya.

Chief Marketing Officer Nusaplant Muhammad Tanjung Prasetyo mengatakan selama ini, Indonesia terkenal atas kekayaan keanekaragaman hayatinya. "Namun ironisnya, Indonesia hanya menyumbang ekspor tanaman sebesar 0,1 persen saja dan ekspor tersebut kebanyakan juga tanaman dari luar negeri," kata dia.

Para petani lokal pun selama ini kesulitan menjual tanaman mereka ke luar negeri. Padahal saat ini banyak yang fokus pada tanaman lokal.

Budidaya tanaman hias dengan konsep green house yang dikembangkan di Yogyakarta berorientasi ekspor. Dok.istimewa

"Edukasi petani lokal ini penting agar tanaman mereka bisa berorientasi ekspor, juga agar petani ini bisa mendaftarkan tanamannya," kata dia. Lewat edukasi itu, benih-benih tanaman yang akan diekspor petani bisa tetap terjaga kualitasnya. Prosesnya, melakukan quality control secara ketat meliputi pemilihan indukan, perawatan hingga tanaman tersebut bisa dibudidaya secara generatif.

"Petani bisa belajar melakukan perawatan secara terbuka di green house, hingga memastikan tanaman yang dikirim siap untuk diaklimatisasi di belahan dunia mana pun," ujar dia.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga: Yogyakarta Gelar Festival Batik 2022, Perajin Kalimantan Hingga NTB Turut Serta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

3 jam lalu

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Belanja Terbaik di Macau

15 jam lalu

8 Destinasi Wisata Belanja Terbaik di Macau

Macau juga dikenal dengan pusat belanja mewahnya, yang semakin menegaskan reputasi sebagai surga belanja terbaik di Asia Tenggara

Baca Selengkapnya

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

18 jam lalu

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

1 hari lalu

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

Jelajahi keajaiban Sri Lanka dari Sigiriya, Anuradhapura, Kandy, Ella, Galle, Mirissa, Nuwara Eliya, Yala

Baca Selengkapnya

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

1 hari lalu

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

1 hari lalu

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

Di satu sisi, overtourism bisa meningkatkan ekonomi suatu daerah dan penduduk setempat, namun di sisi lain, dampak buruk berpotensi terjadi.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

1 hari lalu

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

Kebijakan bebas visa untuk menarik jumlah wisatawan ke Sri Lanka

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

1 hari lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

1 hari lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Hati-hati Pakai Masker Mata saat Tidur di Pesawat, Bisa Ganggu Kesehatan Mata

2 hari lalu

Hati-hati Pakai Masker Mata saat Tidur di Pesawat, Bisa Ganggu Kesehatan Mata

Ahli mengingatkan agar hati-hati pakai masker penutup mata saat tidur di pesawat, serta cara memilih masker mata dan tips tidur di pesawat

Baca Selengkapnya