Cokelat, Tanaman dengan Sejarah Panjang di Indonesia

Kamis, 21 Juli 2022 17:21 WIB

Ilustrasi wanita makan cokelat. Freepik.com/Kroshka__Nastya

TEMPO.CO, Jakarta - Cokelat, kata ini membuat orang membayangkan rasa manis yang legit dengan rasa khas. Sebelum cokelat dipasarkan, biji kakao difermentasi untuk menghilangkan rasa pahitnya, sehingga didapat rasa yang nikmat. Tak hanya lezat, cokelat juga dapat membuat perasaan seseorang menjadi lebih baik dan beragam khasiat bagi tubuh.

Orang-orang Indonesia kerap memesan cokelat kepada mereka yang bepergian ke luar negeri. Padahal, Indonesia adalah salah satu produsen cokelat. Cokelat memiliki sejarah yang panjang di Indonesia.

Tanaman kakao (Theobroma cacao) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan. Cokelat merupakan salah satu makanan tertua di dunia yang diproses sejak 1.100 Sebelum Masehi.

Dikutip dari history.com, pada awal abad ke17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di Istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa. Awalnya orang Eropa mengkonsumsi cokelat sebagai minuman. Pada 1847 barulah ditemukan cokelat padat. Orang Eropa menyingkirkan hampir semua rempah-rempah pada cokelat yang ditambahkan oleh orang Mesoamerika.

Melansir jurnal e-journal.uajy.ac.id, cokelat merupakan tanaman perkebunan berupa pohon yang dikenal di Indonesia sejak 1560, tetapi pemerintah Indonesia baru menjadikan cokelat sebagai komoditi sejak 1951. Awalnya, masyarakat Indonesia mulai mengolah tanaman cokelat menjadi bubuk cokelat. Bubuk cokelat ini biasanya diseduh dan diminum sebagai minuman penambah stamina.

Advertising
Advertising


Masuk dari Minahasa

Cokelat pertama kali masuk ke Indonesia melalui Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Bibitnya dari Filipina, diperkenalkan oleh orang-orang Spanyol. Belanda tertarik menyebarkan dan memperkenalkan budidaya tanaman kakao ke daerah Sumatera dan Batavia.

Pada 1806, tanaman kakao mulai diperkenalkan di Pulau Jawa dengan cara ditanam di sela-sela pohon kopi. Percobaan menanam kakao di sela-sela pohon kopi ini dilakukan karena kopi Arabika rusak akibat penyakit karat daun.

Menurut sejarawan makanan, Fadly Rahman, seorang pengusaha dari Belanda menyadari bahwa peminat bubuk cokelat di Hindia Belanda semakin meningkat, dan mendirikan perusahaan yang bernama ‘Tjoklat’ pada 1924.

Dari meningkatnya kebutuhan akan cokelat, pada 1938 terdapat sekitar 29 perkebunan besar di Hindia Belanda yang menjadikan kakao sebagai komoditi utamanya. Pada tahun ini, cokelat mengalami masa keemasannya. Sebanyak 13 kebun baru dibuka di Jawa Barat, 7 di Jawa Tengah, dan 9 di Jawa Timur. Setelah Indonesia merdeka, perkebunan-perkebunan itu dinasionalisasi pascaproklamasi.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca juga: Cerita Tanggal 7 Juli Menjadi Hari Cokelat Sedunia

Berita terkait

Andres Iniesta, Genap Berumur 40 Tahun dan Belum Pensiun

2 hari lalu

Andres Iniesta, Genap Berumur 40 Tahun dan Belum Pensiun

Andres Iniesta genap berusia 40 tahun pada 11 Mei 2024. Kini bermain untuk klub Uni Emirate Arab.

Baca Selengkapnya

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

2 hari lalu

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

Belgia, Denmark, dan Spanyol menyambut pengesahan resolusi PBB soal penilaian kembali upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

2 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Spanyol dan Maroko Berencana Bangun Jalur Kereta Api Bawah Selat Gibraltar

3 hari lalu

Spanyol dan Maroko Berencana Bangun Jalur Kereta Api Bawah Selat Gibraltar

Proyek pembangunan jalur kereta api dimulai dengan menghidupkan kembali rencana terowongan bawah laut antara Spanyol dan Maroko

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

5 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Viral Cokelat Rp1 Juta Kena Pajak Rp9 Juta, Bea Cukai: Ada Tas Chanel-nya

6 hari lalu

Viral Cokelat Rp1 Juta Kena Pajak Rp9 Juta, Bea Cukai: Ada Tas Chanel-nya

Sebuah unggahan video Tiktok tentang cokelat dari luar negeri senilai Rp1 juta dikenakan bea masuk Rp9 juta viral, ini penjelasan Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

12 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

14 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

14 hari lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

15 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya