Hari Ini dan Besok, Wisatawan Waspada Ombak 6 Meter di Pantai Selatan Yogyakarta

Minggu, 12 Juni 2022 21:17 WIB

Wisatawan berselancar di Pantai Parangtritis Yogyakarta pada Ahad, 8 Mei 2022. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Yogyakarta mewanti-wanti masyarakat soal ketinggian gelombang di pantai selatan Yogyakarta pada hari ini dan besok, 12-13 Juni 2022. Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan, gelombang kategori sangat tinggi berkisar empat sampai enam meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Yogyakarta.

"Potensi gelombang sangat tinggi itu juga diperkirakan melanda tiga wilayah pesisir di sekitar Yogyakarta, meliputi Kabupaten Cilacap, selatan Kebumen, dan selatan Purworejo," kata Warjono pada Minggu, 12 Juni 2022. "Perhatikan keselamatan masyarakat juga pelayaran."

Pelayaran yang dia maksud antara lain perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, maupun kapal ukuran besar seperti kapal kargo. Masyarakat dan wisatawan yang beraktivitas di pesisir selatan Yogyakarta juga diharapkan selalu waspada.

Menurut BMKG, ada berbagai faktor pemicu gelombang kategori tinggi dan sangat tinggi di perairan selatan ini. Antara lain, pola angin di wilayah Indanesia bagian utara yang dominan bargerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-17 knot. Sedangkan di wlayah Indonesia bagian selatan pola angin dominan bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan berkisar 5-25 knot.

Kecepatan angin tertinggi pada pekan ini terpantau di perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda, perairan selatan Jawa Tmur hingga NTT, dan Laut Banda-Laut Arafuru. Hujan deras yang kerap melanda wilayah Yogyakarta pada awal hingga tengah Juni ini turut berdampak pada kerusakan infrastruktur di sekitar pesisir.

Advertising
Advertising

Salah satunya, ambrolnya tanggul pemecah arus sungai bawah tanah di Pantai Baron, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, pada awal Juni 2022. Pada tanggul dekat Tempat Pelelangan Ikan Pantai Baron itu dipasangi garis polisi karena berbahaya bagi wisatawan dan nelayan. "Tanggul itu ambrol karena abrasi atau derasnya aliran sungai bawah tanah akibat hujan deras," kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Kabupaten Gunungkidul Marjono.

Baca juga:
Nikmati 5 Wisata Alam di Gunungkidul yang Memesona

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

7 jam lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

10 jam lalu

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

14 jam lalu

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

19 jam lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

20 jam lalu

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Kamis pagi ini, 16 Mei 2024, dipuncaki artikel dari perusakan lingkungan oleh aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

20 jam lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

21 jam lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

22 jam lalu

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

Di antara wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca BMKG hari ini adalah Sumatera Barat yang baru dilanda bencana banjir lahar dan banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

23 jam lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

BMKG memberikan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarannya (Jabodetabek) pada hari ini, Kamis 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

1 hari lalu

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

Menikmati sensasi aroma kopi menyeruak ke dalam cabin serta tenda-tenda kemping yang ada di Riversides Dusun Camp

Baca Selengkapnya