Coast to Coast Night Trail Ultra, Lari Malam di Pantai Selatan Yogyakarta

Senin, 30 Mei 2022 05:23 WIB

Ilustrasi lari ultra marathon. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekitar 876 pelari dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara bakal ambil bagian dalam ajang lari lintas alam Coast to Coast Night Trail Ultra di Yogyakarta. Kegiatan lari tersebut berlangsung di sepanjang pesisir pantai selatan Yogyakarta pada 11 - 12 Juni 2022.

Sejumlah peserta dari 12 negara akan mengikuti agenda lari lintas alam yang digagas oleh komunitas Trail Runners Yogyakarta, itu. Mereka berasal dari Australia, Republik Ceko, Prancis, Jerman, India, Inggris, dan Amerika Serikat. Ada pula pelari dari Jepang, Belanda, New Zealand, dan Singapura.

Race Director Coast to Coast Night Trail Ultra Yogyakarta, Rostian Gamanand mengatakan, ajang lari lintas alam ini mengambil titik mula dan akhir atau start dan finish di museum Gumuk Pasir di Kabupaten Bantul. "Sesuai tema kali, medannya di sepanjang pesisir pantai selatan Yogyakarta," kata Rostian Gamanand pada Ahad, 29 Mei 2022.

Para pelari akan mengikuti acara pada malam hari dengan jarak ultra atau lebih dari 42,195 kilometer. "Peserta akan berlari di pesisir pantai selatan sembari menikmati suara debur ombak dan sinar bulan purnama," kata dia. Mereka juga akan melintasi sejumlah destinasi wisata, seperti Pantai Parangtritis, Pantai Goa Cemara, Goa Jepang, Goa Cermai, dan Gumuk Pasir.

Rute lari malam hari itu akan melewati dua kabupaten di DI Yogyakarta, yakni Bantul dan Gunungkidul. Di Kabupaten Bantul, ada tiga kecamatan yang dilintasi, yakni Kecamatan Kretek, Pundong, dan Imogiri. Sementara di Kabupaten Gunungkidul, para peserta akan berlari di Kecamatan Purwosari.
Rostian bersyukur karena agenda lari ultra pada malam hari ini segera terlaksana, meski jumlah peserta tak sebanyak periode sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Coast to Coast Nigh Trail Ultra Yogyakarta terakhir berlangsung pada Februari 2020 atau tepat sebelum wabah melanda.

Advertising
Advertising

Saat itu, jumlah peserta sebanyak 1.326 pelari dari 22 negara. Pada 2021, tidak ada Coast to Coast Nigh Trail Ultra Yogyakarta karena kondisi pandemi Covid-19 masih tinggi dan pemerintah menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat. Dan tahun ini menjadi penyelenggaraan keenam sejak ajang tersebut dimulai pada 2015.

Komunitas Trail Runners Yogyakarta telah menjadi anggota asosiasi lari lintas alam internasional atau International Trail Running Association (ITRA). "Dari ajang ini, untuk kategori lintasan 50K dan 70K selalu mendapatkan poin serta menjadi satu kualifikasi mengikuti lari lintas alam terbesar di Prancis," kata Rostian.

Dalam acara tersebut, komunitas pelari tak hanya mempromosikan potensi wisata di Yogyakarta, namun juga mempererat persaudaraan dengan komunitas pelari di berbagai negara. "Kami ingin mengenalkan olahraga trail running yang belum banyak diketahui, khususnya untuk jarak 5K dan 13K," katanya. Dua kategori itu termasuk lari jarak pendek.

Tak cuma mendapatkan poin untuk mengikuti ajang lari terbesar di Prancis, para pelari Coast to Coast Nigh Trail Ultra Yogyakarta akan menikmati berbagai hidangan lezat setelah melewati garis finish. Kuliner spesial yang akan mereka dapatkan adalah ikan bakar khas Pantai Depok dan es dawet.

Baca juga:
Wisatawan di Kota Yogyakarta Bakal Kian Ramai karena Jalur Tol

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

6 jam lalu

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.

Baca Selengkapnya

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

21 jam lalu

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

1 hari lalu

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

1 hari lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

2 hari lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

3 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

3 hari lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

4 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

4 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

4 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya