Joni Hartono, Pelestari Bunga Rafflesia agar Tetap Mekar di Batang Palupuh Agam

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 24 April 2022 05:31 WIB

Joni Hartono membudidayakan bunga Rafflesia agar tetap lestari dan mekar di Batang Palupuh, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Foto: Antaranews

TEMPO.CO, Jakarta - Joni Hartono, 50 tahun, ingin bunga Rafflesia tetap mekar di Batang Palupuh, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sejak 2000, dia membudidayakan bunga Rafflesia supaya tetap lestari di kampung halamannya.

Joni tergerak untuk membudidayakan bunga Rafflesia karena sering mendampingi peneliti dari negara Eropa saat riset ke kawasan Cagar Alam Batang Palupuh dengan jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya. Joni mengambil inang bunga Rafflesia kemudian menanamnya dalam polibag. Setelah tumbuh, inang tersebut dipindahkan ke lahan perkarangan rumah orang tuanya.

Setelah inang tumbuh besar, Joni menempelkan biji dari bunga rafflesia ke inang tersebut berulang kali. "Dengan begitu, beberapa bulan kemudian muncul knop atau bonggolnya apabila inang terinfeksi," katanya. Butuh waktu sampai 3,5 tahun bagi satu knop bunga Rafflesia bisa mekar sempurna dengan syarat cuaca tidak panas. Sebab bunga Rafflesia tumbuh di daerah yang dingin, lembap, dan basah. Menurut Joni, tak sulit menanam bunga Rafflesia. Hanya saja, harus ekstra-sabar menunggu sampai bunga itu mekar.

Di rumah orang tuanya, Joni Hartono menanam Rafflesia jenis Amorphophallus titanum dan Amorphophallus gigas. Setelah sembilan tahun, barulah bunga itu mekar. Bunga langka dan dilindungi itu merupakan yang ke-16 kalinya mekar sejak 2009 ditanam di halaman rumah.

Keberhasilan Joni Hartono membudidayakan bunga Rafflesia menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara, dari Asia, Eropa, dan Amerika. Mereka datang ke rumah orang tua Joni untuk melihat bunga itu mekar di halaman rumah. Namun kedatangan wisatawan mancanegara mulai seret sejak pandemi Covid-19.

Advertising
Advertising

Untuk mempromosikan daya tarik bunga Rafflesia, Joni Hartono terhubung dengan pegiat pariwisata dari berbagai daerah, seperti Medan, Bali, Singapura, dan Malaysia. Dia juga mengunggah informasi wisata itu ke media sosialnya. "Saya memberitahu masyarakat, terutama pelaku usaha pariwisata kalau ada bunga Rafflesia yang mekar di sini. Dari situ wisatawan berkunjung," ujarnya.

Joni Hartono juga sedang menyiapkan lokasi di sekitar Cagar Alam Batang Palupuh untuk mengembangkan bunga Rafflesia. Dia ingin generasi mendatang bisa terus melihat bunga Rafflesia. Lagipula, daerah tersebut merupakan "rumah" Rafflesia yang ditemukan sejak 1930.

Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam Maninjau, Ade Putra mengatakan, bunga Rafflesia arnoldii termasuk famili endoparasit. Bunga ini tidak memiliki jaringan, daun, akar, dan batang, sehingga tidak melakukan fotosintesis. Tumbuhan ini hidup dengan menyerap nutrisi tanaman induk atau inangnya, yakni Tetrastigma, sejenis tumbuhan pemanjat dari keluarga anggur-angguran.

Rafflesia arnoldii atau padma raksasa merupakan salah satu puspa langka berukuran besar dengan ukuran diameter sekitar satu meter. Bunga raksasa ini memiliki ciri khas kelopak daun berwarna merah dan terdapat sebuah lubang di tengah yang mengeluarkan bau busuk. Rafflesia arnoldii akan layu ketika mengeluarkan bau busuk, dan menarik perhatian serangga.

Bunga Rafflesia adalah individu terbesar yang diketahui dari semua spesies tumbuhan. Ada 30 spesies bunga Rafflesia di seluruh dunia. Sebanyak 17 di antaranya terdapat di Indonesia, yakni Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Rafflesia arnoldii ditetapkan sebagai bunga nasional Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.

Baca juga:
Rafflesia Arnoldii Mekar Ditemukan Menggantung pada Tumbuhan Inang di Bengkulu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

10 jam lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

17 jam lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

1 hari lalu

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

Pendidikan menjadi pintu masuk untuk mengenalkan Indonesia terutama kekayaan wisata budayanya ke wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

4 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

4 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

5 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

5 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

5 hari lalu

Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur

Baca Selengkapnya