Pecahkan Rekor MURI, Komunitas Perempuan Sumsel Bikin 321 Loyang Bolu Kojo

Selasa, 19 April 2022 15:18 WIB

Gubernur Sumsel Herman Deru meletakkan Bolu kojo ke miniatur jembatan Ampera dalam pemecahan rekor MURI pembuatan bolu kojo terbanyak. TEMPO/Parliza Hendrawan

TEMPO.CO, Palembang - Sebanyak 152 komunitas perempuan dari berbagai latar belakang di Sumatera Selatan memecahkan rekor MURI dengan membuat 321 loyang Bolu Kojo. Uniknya, sebanyak 132 loyang diantaranya dipajang pada miniatur jembatan Ampera berukuran lebar 4 meter dan tinggi 1,8 meter.

Pemecahan rekor Miniatur Jembatan Ampera dari Rangkaian Bolu Kojo Terbanyak itu diantaranya diikuti perwakilan darma wanita, PKK dan kalangan profesional.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan pemecahan rekor oleh para perempuan tersebut patut diapresiasi karena bertepatan dengan suasana hari Kartini. Selain itu, hajatan tersebut dia sebut sebagai partisipasi perempuan dalam upaya memperkenalkan salah satu bolu khas Sumatera Selatan yang rasanya manis dan gurih dengan tekstur legit.

"Kalau kita tidak usaha memperkenalkannya, maka akan hilang makanan ini," kata Herman, Selasa, 19 April 2022.

Pemecahan rekor MURI membuat 321 loyang Bolu Kojo. Sebanyak 132 loyang diantaranya dipajang pada miniatur jembatan Ampera. TEMPO/Parliza Hendrawan

Advertising
Advertising

Humas Indonesia Chef Association atau ICA Sumsel, Didik Haryono mengatakan Bolu Kojo merupakan salah satu makanan khas Sumsel yang dimasak dengan cara dikukus atau panggang.

Dalam pemecahan rekor MURI ini, pembuatannya menggunakan loyang berukuran 20x20 sentimeter. Setiap loyang berisikan adonan yang terdiri atas tepung terigu 500 gram, telur 4 buah, santan 800 mililiter, gula 300 gram, daun suji 5 lembar dan daun pandan 3 lembar.

Setelah dijadikan satu, adonan dikukus atau dipanggang selama lebih kurang 1 jam. "Bolu koju ini mirip-mirip dengan kue lumpur," kata Didik.

Ditemui usai acara pemecahan rekor MURI di halaman Griya Agung, Ketua Tim Penggerak PKK Sumsel Febrita Lustia mengatakan sebagian besar Bolu Kojo yang dibuat tersebut akan dibagikan pada beberapa perwakilan warga tidak mampu sebagai kudapan berbuka puasa. Perwakilan tersebut diantaranya tukang ojek, penarik becak dan kalangan lainnya. "Ini salah satu upaya kami memperkenalkan budaya Sumsel pada khalayak," ujarnya.

Baca juga: Sejarah Kerupuk Melarat Khas Cirebon, Tercipta Saat Masa Tanam Paksa Belanda

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

6 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Parade Mobil Hias Kriya dan Budaya di Solo Catat Rekor MURI Kategori Pawai Terpanjang

6 hari lalu

Parade Mobil Hias Kriya dan Budaya di Solo Catat Rekor MURI Kategori Pawai Terpanjang

Parade mobil hias kriya dan budaya di Solo pada 15 Mei 2024 tercatat dalam rekor MURI melibaykan 102 mobil, 20 kereta kuda

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

10 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

19 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

21 hari lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

22 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

28 hari lalu

Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.

Baca Selengkapnya

Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

32 hari lalu

Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.

Baca Selengkapnya

PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

32 hari lalu

PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah melihat langsung progres konstruksi dan pernak-pernik permasalahan di Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.

Baca Selengkapnya

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

33 hari lalu

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.

Baca Selengkapnya