Keunikan Balla Lompoa, Istana Raja-Raja Gowa di Makassar

Reporter

Tempo.co

Minggu, 20 Februari 2022 20:19 WIB

Warga berfoto di area Istana Balla Lompoa (Rumah Besar) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu 27 Oktober 2021. Istana Balla Lompoa yang didirikan pemerintahan Raja Gowa ke-31 pada tahun 1936 berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah seperti tombak, meriam kuno, mahkota, naskah aksara lontara, pakaian tradisional dan perhiasan peninggalan kerajaan Gowa dan menjadi salah satu objek wisata sejarah di Kabupaten Gowa. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

TEMPO.CO, Jakarta - Istana atau Museum Balla Lompoa menjadi destinasi wisata favorit di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Lokasinya berjarak kurang lebih tiga kilometer dari kota. Selain memiliki gaya arsitektur khas Bugis, museum ini juga memiliki cerita sejarah yang menarik untuk diketahui pengunjung.

Seperti diketahui, Istana Balla Lompoa menjadi saksi sejarah tentang apa yang terjadi di masa lampau. Secara harfiah, Balla Lompoa berarti rumah besar atau rumah kebesaran yang ditinggali oleh raja. Bangunan khas ini pertama dibangun tahun 1936 oleh Raja Gowa XXXV I Mangimangi Daeng Matutu, Karaeng Bontonompo.

Dapat dipahami, bahwa dulunya Balla lompoa merupakan kediaman raja sekaligus sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Gowa. Melansir dari berbagai sumber, pembangunan istana dan pusat kegiatan pemerintahan ini juga dilakukan sebagai bentuk penolakan Raja Gowa terhadap salah satu ayat Perjanjian Bongaya yang melarang untuk mendirikan perkampungan.

Ditinjau dari aspek arsitektur, museum Balla Lompoa ini memiliki sejumlah keunikan. Sebuah penelitian berjudul “Balla Lompoa di Gowa ‘Kajian Arsitektur Tradisional Makassar” (2012) membeberkan bahwa Balla Lompoa berbentuk rumah panggung yang merupakan refleksi dari rumah adat pada masa Kerajaan Gowa.

Karakteristik khas Balla Lompoa pada gilirannya tidak hanya berfungsi sekadar warisan budaya fisik dan jejak historis arkeologis dalam wujud teknofak dan ideofak. Selain itu, rumah adat Balla Lompoa terdiri atas tiga bagian, di antaranya yakni bagian atas yang disebut loteng atau pammakang, berfungsi sebagai plafon.

Advertising
Advertising

Pada bagian tengah merupakan badan rumah disebut kale balla, berfungsi sebagai ruang tamu dan kamar tidur. Terakhir, yakni bagian bawah atau kolong rumah yang disebut passiringang yang berfungsi sebagai tempat kendaraan. Ketiga bagian tersebut sengaja dibangun untuk melambangkan falsafah hidup orang-orang Makassar dahulu yang bernama sulapa appa.

Di dalamnya juga terdapat berbagai hiasan khas suku Bugis. Ragam hias pada bangunan Balla Lompoa, secara imaginatif merupakan kebesaran Kerajaan Gowa di masa lampau. Pada umumnya, ragam hias mempunyai pola dasar yang bersumber dari alam sekitar manusia. Ada ragam hias yang berbentuk tumbuh-tumbuhan (flora), berbentuk binatang (fauna), tulisan Arab atau kaligrafi dan benda-benda alam lainnya.

Kawasan Balla Lompoa yang luasnya mencapai 2,6 hektare ini sebelumnya pernah dilakukan revitalisasi hingga rampung pada 2011 silam. Arifuddin Saeni, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Gowa, Pemerintah Kabupaten Gowa saat itu mengungkapkan bahwa usaha revitalisasi itu dimaksudkan untuk menjadikan museum Balla Lompoa sebagai rumah kayu terbesar di dunia.

Revitalisasi ini bertujuan untuk mengaktualisasikan kembali jejak kejayaan masa lampau. Apalagi Kerajaan Gowa pernah mencapai masa keemasan sebagai kerajaan terbesar di belahan timur nusantara dan masih memiliki rekaman peradaban sejarah yang tersimpan dalam situs budaya Balla Lompoa atau Istana Kerajaan,” ujar Arifuddin dikutip Tempo dari humas.gowakab.go.id.

HARIS SETYAWAN

Baca: Biaya Revitalisasi Balla Lompoa Rp 15 Miliar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

1 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

1 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Temui Jokowi di Istana Sore Ini, Bawa Ketua DPW PAN dari 38 Provinsi

6 hari lalu

Zulhas Temui Jokowi di Istana Sore Ini, Bawa Ketua DPW PAN dari 38 Provinsi

Ketum PAN Zulkifli Hasan akan menemui Presiden Jokowi bersama perwakilan DPW PAN dari seluruh provins

Baca Selengkapnya

Mengintip Keindahan Titik Nol Pantai Bira di Bulukumba yang Sempat Viral karena Pungli

7 hari lalu

Mengintip Keindahan Titik Nol Pantai Bira di Bulukumba yang Sempat Viral karena Pungli

Terletak di titik ujung paling selatan Tanjung Bira, Titik Nol Pantai Bira ditandai dengan Tugu Titik Nol Sulawesi yang berbentuk perahu pinisi.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

10 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Cek Kesiapan IKN Menjelang Upacara 17 Agustus, Basuki Tinjau Istana Kepresidenan hingga Reservoir

10 hari lalu

Cek Kesiapan IKN Menjelang Upacara 17 Agustus, Basuki Tinjau Istana Kepresidenan hingga Reservoir

Menteri Basuki tiba di area pembangunan reservoir IKN sekitar pukul 16.25 WITA.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

10 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

11 hari lalu

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

Kepala Pusat Data, Informasi BNPB, Abdul Muhari mengatakan 14 warga yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

12 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya