Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Imlek, Kampung Ketandan Malioboro Gelar Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Daring
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Minggu, 30 Januari 2022 19:52 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Jogja Chinese Art and Culture Center atau JCACC memutuskan tidak menggelar Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) XVII 2022 secara langsung atau offline di Kampung Pecinan Ketandan Malioboro Yogyakarta. Acara yang selalu dinanti wisatawan saat Imlek karena beragam atraksi dan kulinernya itu, tahun ini hanya bisa disaksikan secara daring melalui kanal Youtube PBTY Channel.
"Jadi, tidak ada acara di Kampung Ketandan seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Pengurus Bidang Humas JCACC, Bekti kepada Tempo, Minggu 30 Januari 2022. "Tetapi, PBTY XVII tetap kami selenggarakan secara online atau live stream mulai 11 sampai 15 Februari 2022."
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta secara daring ini menjadi pilihan mengingat Covid-19 di Yogyakarta yang masih fluktuatif. Bahkan kasus baru di DI Yogyakarta kembali melonjak selama sepekan terakhir, seiring merebaknya Omicron di berbagai daerah.
Penyelenggara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta tak mau mengambil risiko lebih jauh dengan situasi ini, meski kawasan Malioboro terlihat masih sangat ramai wisatawan dari berbagai daerah. "Jika mengacu data kunjungan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta tahun-tahun sebelumnya, perayaan di Kampung Ketandan itu bisa berjubel sampai 10 ribu orang lebih dalam sehari. Karenanya sangat berisiko jika digelar offline," kata Bekti.
Terlebih pemerintah masih menyatakan pandemi, Bekti melanjutkan, maka panitia memutuskan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2022 masih sama seperti tahun kemarin, yaitu virtual. Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta biasanya berlangsung di kawasan Kampung Pecinan, Kampung Ketandan Yogyakarta, selama satu minggu setelah perayaan Tahun Baru Imlek atau menjelang perayaan Cap Gomeh.
Kendati berlangsung secara daring, Bekti memastikan rangkaian kegiatan akan tetap menarik. Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta tahun ini mengangkat tema "Lestari Budayaku, Mewangi Negeriku". "Masyarakat dapat berinteraksi melalui kanal YouTube yang kami sediakan," kata dia. Rangkaian acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2022 berisi webinar tentang seputar perayaan Imlek, podcast shio Macan Air, festival barongsai, atraksi kepala naga atau liong, hingga pertujukan musik.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Singgih Rahardjo menyatakan belum berencana menutup destinasi wisata meski kasus Covid-19 mulai meningkat. Namun demikian, Singgih telah menginstrukaikan semua pelaku usaha pariwisata benar-benar turut mewaspadai potensi penyebaran varian Omicron di wilayah masing-masing.
"Tetap perlu upaya mitigasi menghadapi kasus Covid-19 dengan disiplin protokol kesehatan bagi semua pelaku usaha pariwisata dan wisatawan," kata Singgih. Upaya mitigasi yang dia maksud antara lain, tidak mengabaikan pengecekan wisatawan yang masuk destinasi wisata dengan aplikasi PeduliLindungi dan mengawasi aktivitas wisatawan agar mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga:
Kampung Ketandan: Tan Jin Sing dan Daerah Pecinan Yogyakarta