Relokasi PKL Malioboro Yogyakarta, Pedagang: Dibuat Indah tanpa Memindah

Selasa, 30 November 2021 18:07 WIB

Suasana stan PKL di Malioboro. Para pedagang dan pembeli diharapkan patuh pada protokol kesehatan pencegahan Covid-19. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rencana relokasi pedagang kaki lima atau PKL Malioboro Yogyakarta yang akan dimulai awal tahun 2022 membuat resah para pedagang.

Ketua Paguyuban Angkringan Malioboro, Yati Dimanto mengatakan, pada dasarnya PKL Malioboro keberatan dengan rencana relokasi tersebut. "Kami lebih memilih ditata tanpa dipindah. Dibuat indah tanpa memindah," kata Yati pada Selasa, 30 November 2021.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan dua titik relokasi PKL Malioboro, yakni di ujung selatan dan utara Jalan Malioboro. Di ujung selatan, persisnya di pusat UMKM bekas Bioskop Indra dan di utara terdapat bekas lahan Dinas Pariwisata DI Yogyakarta.

Gedung sentra PKL di bekas Bioskop Indra terdiri atas tiga lantai dan dibagi jadi lima zona. Pertama, semi basement untuk menyimpan gerobak. Dengan luas 1.112 meter persegi mampu menampung 37 gerobak dan 32 sepeda motor. Lantai dasar untuk penjual makanan kering dengan luas 1.205 meter persegi, dan ditempati 122 PKL.

Kemudian lantai satu menjadi pusat suvenir berkapasitas 120 PKL seluas 1.007 meter persegi. Lantai dua bekas gedung bioskop itu akan menjadi tempat berjualan pakaian dan menampung 117 PKL. Nantinya akan dibuat Taman Kuliner di dekat situ untuk menampung 79 PKL yang berjualan makanan dan minuman.

Pemerintah DIY mempersiapkan sentra khusus UMKM bagi PKL Malioboro. Tempo/Pribadi Wicaksono

Advertising
Advertising

Yati membantah informasi beberapa paguyuban PKL Malioboro secara resmi dan bulat menerima rencana relokasi tersebut. Justru sebagian besar PKL di Jalan Malioboro keberatan. Ada pula paguyuban pedagang yang masih dalam proses menjaring aspirasi anggotanya.

Para pedagang keberatan karena mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi. Para pedagang beserta keluarganya, menurut Yati, tentu akan menanggung semua implikasi tersebut. "Ada puluhan ribu jiwa yang bergantung kepada PKL Malioboro," ujarnya.

Terlebih, Yati melanjutkan, rencana relokasi diputuskan secara sepihak oleh pemerintah, tanpa melibatkan paguyuban PKL Malioboro. Kebijakan pemindahan ini juga berlangsung saat pedagang dalam kondisi sulit akibat pandemi Covid-19. "Saat ini kondisi kami sedang susah di atas susah," ujarnya.

Pada PKL Malioboro, Yati menjelaskan, tiga berjualan selama enam bulan sejak pandemi Covid-19 merebak pada Maret 2020. Mereka kemudian mulai berdagang, meski jumlah pengunjung dan pembeli amat sedikit karena pembatasan pergerakan masyarakat. "Ibarat pingsan, lalu baru siuman, kebijakan PPKM Darurat datang, mati suri, tidur panjang, sekarang belum lagi berjalan harus hengkang," kata dia.

Yati mengakui selama ini harus hidup dari tabungan, menjual barang, dan utang. "Bagaimana kami tidak sedih, pedih, dan miris," kata dia. "Kami ingin hidup lebih baik. Begitu pula, kami diizinkan berjualan bukan karena soal hukum, tetapi pemerintah yang mengasihi, mengayomi, dan melindungi."

Yati meyakini Pemerintah DI Yogyakarta masih berkenan membuka pintu dialog bersama para PKL Malioboro. Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Danang Rudyatmoko mengatakan pemerintah Kota Yogyakarta harus menjaga marwah penataan PKL Malioboro itu. "Jangan sampai muncul istilah digusur. Sebab tujuannya menata Malioboro tanpa mematikan penghidupan di sana," ujarnya.

Baca juga:
PKL Malioboro Bakal Pindah dari Trotoar Tahun Depan, Relokasi ke Mana?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

12 jam lalu

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

Event lari Pejuang Run di Yogyakarta, Ahad, 19 Mei 2024, digelar untuk menyambut Hari Kebangkitan Nasional.

Baca Selengkapnya

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

13 jam lalu

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

Bus study tour yang tertimpa tiang listrik itu diganti dengan unit baru yang unitnya didatangkan dari Jember Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Kecil dan Pedagang Kaki Lima, Ini Tanggapan Asosiasi Industri UMKM

2 hari lalu

Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Kecil dan Pedagang Kaki Lima, Ini Tanggapan Asosiasi Industri UMKM

Kewajiban sertifiakasi halal UMKM ditunda, Asosiasi UMKM minta pemerintah lebih aktif sosialisasikan sertifikasi halal kepada UMKM dan PKL

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

2 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

2 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

3 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

3 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

3 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

3 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

5 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya