Arak-Arakan Grebeg Mulud Tiada, Keraton Yogyakarta Tetap Bagikan Rengginang

Selasa, 19 Oktober 2021 12:34 WIB

Bregada keraton keluar dari bangsal Siti Hinggil Keraton Yogyakarta untuk mengawal rangkaian acara Gerebeg Maulud, Rabu, 21 November 2018. Sebanyak tujuh gunungan yang diarak menuju masjid Gedhe dan Pura Pakualaman. TEMPO/Yovita Amalia

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perayaan Grebeg Mulud untuk peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW tahun 2021 di Keraton Yogyakarta kembali digelar sederhana tanpa arak-arakan gunungan dan prajurit pada Selasa, 19 Oktober 2021. Perayaan hanya dilakukan dengan membagi-bagikan ubarampe (sejenis sesaji) berupa rengginang di Bangsal Srimanganti Keraton Yogyakarta.

Sebanyak 2.700 buah rengginang itu dibagikan ke tiga peruntukan, seperti halnya pelaksanaan Grebeg pada umumnya. Yakni kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta, Pura Pakualaman dan Kompleks Kepatihan. Selain ubarampe rengginang, keraton tetap membagikan uang logam dan beras sebagai simbol dari prosesi udhik-udhik yang biasanya disebarkan langsung ke masyarakat saat perayaan Mulud.

Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura atau Sekretaris Keraton Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono menuturkan bahwa pelaksanaan Hajad Dalem peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini masih mengedepankan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penularan Covid-19. “Hal ini dilakukan untuk menaati anjuran pemerintah sekaligus meminimalisir penyebaran Covid-19 di Yogyakarta sehingga pelaksanaan prosesi Garebeg disederhanakan dengan pembagian ubarampe saja," kata Condrokirono.

Condrokironi mengatakan peniadaan arak-arakan prosesi ini sudah dilakukan sejak pelaksanaan Garebeg Sawal pada 2020 atau masa-masa awal pandemi Covid-19.

Sementara itu, Gamelan Sekati yang biasanya dikeluarkan dari keraton dan ditempatkan di Pagongan Masjid Gedhe untuk dibunyikan selama satu minggu, saat ini tidak dilakukan. “Prosesi Miyos Gangsa (keluarnya Gamelan Sekati dari keraton ke pagongan) dan Kondur Gangsa (kembalinya Gamelan Sekati dari pagongan ke keraton) termasuk udhik-udhik tidak dilakukan, sama seperti tahun lalu,” kata putri kedua Raja Keraton Yogya Sri Sultan Hamengku Buwono X itu.

Advertising
Advertising

Meski arak-arakan gunungan dan prajurit ditiadakan, kata Condrokirono, esensi dari pelaksanaan Garebeg tidaklah hilang yaitu sebagai perwujudan rasa syukur dari raja atas melimpahnya hasil bumi yang dibagikan kepada rakyatnya. Hal ini adalah bentuk konsistensi keraton dalam melestarikan budaya dalam berbagai situasi.

Segala kegiatan pementasan paket wisata di Keraton Yogyakarta juga masih diliburkan hingga waktu yang tidak dapat ditentukan. Meski begitu, pada masa pandemi ini, Keraton Yogyakarta justru makin giat menghadirkan konten seputar keraton melalui media sosial dan YouTube Kraton Jogja yang dikelola Tepas Tandha Yekti.

Walaupun prosesi Miyos Gangsa dan Kondur Gangsa ditiadakan, Keraton Yogyakarta tetap berupaya untuk melakukan edukasi budaya dengan meluncurkan 11 video tutorial Macapat, tepat pada Selasa, 12 Oktober lalu, tanggal yang seharusnya digelar prosesi Miyos Gangsa. Kesebelas tembang ini narasinya diambil dari teks Sapa Aruh yang disampaikan Sri Sultan Hamengku Buwono X selama periode Februari hingga Juli 2021.

Adapun 11 tembang tersebut antara lain Mijil Sekarsih Slendro Manyura,
Kinanthi Sekar Gadhung Pelog Bem, Sinom Grandhel Pelog Barang, Asmaradana Kedhaton Slendro Manyura, Gambuh Panglipur Slendro Manyura, Dhandhanggula Kanyut Pelog Bem, Durma Dhendharangsang Slendro Manyura, Pangkur Ngrenas Pelog Bem, Megatruh Wuluh Gadhing Slendro Manyura, Pocung Madusita Pelog Barang, dan Mas Kumambang Limrah Pelog Bem.

Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhomardowo, Kanjeng Pangeran Hario (KPH) Notonegoro mengatakan bahwa peluncuran video tutorial Macapat kedua ini merupakan respons atas tingginya minat masyarakat pada video tutorial Macapat pertam yang telah diluncurkan pada 2020. “Kami mengapresiasi antusias masyarakat atas tanggapan dan respons yang baik pada peluncuran video tutorial Macapat tahun 2020 lalu,” kata dia.

KPH Notonegoro mengatakan selain bertujuan sebagai sarana edukasi virtual mengenai keraton Yogyakarta, konten tersebut diharapkan dapat menjadi referensi kegiatan dan sajian budaya yang dapat dinikmati dan dipraktikkan masyarakat sembari tetap beada di rumah. Seluruh tutorial Macapat tersebut dapat disaksikan melalui kanal YouTube: Kraton Jogja.

Baca juga: Hari Ini Peringatan Maulid Nabi Muhammad, Yogyakarta Tiada Grebeg Mulud

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

37 menit lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

14 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

5 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

6 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya