Hari Bersama, Kopi Papua Demi Bantu Mahasiswa Bayar SPP

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 17 Oktober 2021 11:23 WIB

Ilustrasikopi. fadquip.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kopi dari pegunungan Papua termasuk kopi terbaik dunia. Salah satunya adalah kopi dari Pegunungan Bintang, Papua, yang masuk dalam cup of excellent karena memiliki cita rasa yang unik dan jarang ditemukan pada kopi arabika lainnya.

Kopi dari pegunungan ini jua yang membantu pemuda di Papua untuk mengenyam pendidikan. Peneliti Balai Arkelogi Papua, Hari Suroto menceritakan bagaimana dua mahasiswa asal Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, berjualan kopi hasil bumi dari orang tua untuk membayar uang kuliah. Mereka adalah Alpius Uropmabin dan Karolus Asemki.

"Mereka menjual kopi yang dikirim oleh orang tuanya di kampung untuk membayar SPP dan biaya hidup di Kota Jayapura," kata Hari Suroto yang pernah menjadi dosen arkeologi Universitas Cenderawasih, Papua, kepada Tempo. Hari turut membantu memasarkan kopi para petani dari Kabupaten Pegunungan Bintang. Dari situ, lahirlah Kopi Hari Bersama.

Kopi Hari Bersama, menurut Hari Suroto, adalah jenis kopi arabika yang berasal dari kebun kopi yang terletak 2.000 meter di atas permukaan laut atau mdpl. Pohon kopi berada di kebun semi hutan, tumpang sari dengan tanaman palawija terutama ubi jalar. "Ini kopi organik, semua mengandalkan kebaikan alam," ujarnya.

Mahasisa Papua, Alpius Uropmabin dan Karolus Asemki membawa biji kopi hasil para petani Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Foto: Hari Suroto

Mulai dari proses panen menggunakan tangan hingga pemrosesan buah kopi menjadi green bean juga masih manual dengan tangan. Suhu udara di Distrik Okbibab sangat dingin. Sebab itu, proses pengeringan atau penjemuran biji kopi butuh waktu lama.

Advertising
Advertising

Untuk sampai ke Kota Jayapura, biji kopi dari Kabupaten Pegunungan Bintang ini hanya bisa lewat jalur udara. Hari Suroto menjelaskan, dari Distrik Okbibab, biji kopi dikirim menggunakan pesawat kecil jenis twin otter. Ini bukan penerbangan terjadwal dan belum ada jalan darat menuju distrik tersebut.

Sarana transportasinya hanya berjalan apabila ada yang mencarter dari Sentani, Jayapura, ke Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang. Ketika pesawat akan kembali, barulah para petani menitipkan kopi. Ongkos kirimmnya Rp 7.500 per kilogram. Biji kopi dari Distrik Okbibab dikemas dalam karung bekas wadah beras.

Kalaupun ingin lewat jalan darat, maka medan yang ditempuh sangat berat dan jauh. Dari Distrik Okbibab ke Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, harus melalui jalan setapak sekitar satu sampai 1,5 hari. Dari Oksibil kemudian menempuh perjalanan sekitar 277 kilometer ke arah utara menuju Jayapura. Sementara tiket pesawat dari Bandara Sentani, Jayapura, ke Distrik Okbibab seharga Rp 2 jutaan per orang.

Hari Bersama Coffee menjual kopi dari pegunungan Papua. Foto: Hari Suroto

Di Distrik Okbibab, tidak ada menara pemancar untuk komunikasi telepon seluler. "Yang ada hanya pemancar radio SSB di kantor distrik atau petugas maskapai pesawat perintis," ujar Hari Suroto. Untuk berkomunikasi dengan keluarga di Jayapura, para mahasiswa menggunakan pesan instan WhatsApp, melalui jaringan satelit dengan tarif per jam.

Hari Suroto memasarkan Kopi Hari Bersama lewat online. Tersedia dalam bentuk bubuk maupun biji kopi. "Saya hanya membantu membantu memasarkan kopi dari petani Suku Ngalum di pedalaman Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua," ujarnya

Kopi Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, pertama kali dikenalkan oleh misionaris pada 1970-an. Bibit kopi berasal dari Moanemani, yang terkenal sebagai penghasil kopi arabica. Adalah Suku Mee yang menanam kopi di Moanemani, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Papua.

Baca juga:
Kopi Kiwirok Paling Dicari Selama PON XX Papua 2021, Masuk Cup of Excellent

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

2 jam lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

7 jam lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

2 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

3 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

4 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

7 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

7 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

8 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.

Baca Selengkapnya

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

8 hari lalu

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.

Baca Selengkapnya