Iskandar Jamaludin Menjadi Baginda Kerajaan Angling Dharma, Legenda itu?

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 September 2021 20:05 WIB

Munculnya kerajaan Angling Dharma di Pandeglang telah menjadi perbincangan masyarakat. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja dan memiliki sebuah istana di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, nama Angling Dharma terangkat lagi karena kehebohan masyarakat adanya Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, Banten.

Kerajaan tersebut dipimpin Iskandar Jamaludin Firdaus, pria paruh baya asal Pandeglang, Banten, yang mengklaim dirinya merupakan keturunan dari berbagai kerajaan dan kesultanan di Tanah Air. Selain mengklaim dirinya sebagai raja dengan sebutan Baginda Sultan, Iskandar Jamaludin Firdaus juga mengaku telah membangun puluhan rumah warga sejak 2017.

Angling Dharma, kata-kata ini terdengar tidak asing bagi sebagian masyarakat Indonesia. Serial televisi antara tahun 2000-2005 yang telah memenangkan berbagai penghargaan. Serial yang mengisahkan tentang cerita Raja Malawati bernama Angling Dharma.

Kisah Angling Dharma dikenal sebagai legenda yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Melansir laman dailysia.com, legenda ini sudah dikenal sejak masa Hindu-Buddha. Melalui sastra lisan, legenda ini berkembang dari mulut ke mulut. Legenda ini mengambil latar tempat yang sesuai ketika kisah ini dibuat, seperti letak sungai, laut, bahkan tumbuh-tumbuhan. Sehingga, tak sedikit masyarakat yang mempercayai legenda ini.

Legenda ini mengisahkan Raja Angling Dharma yang mempunyai kesaktian dan kemampuan untuk berbahasa binatang. Ia mendapat kemampuan ini karena telah menyelamatkan gurunya, Baginda Nagaraja. Raja yang gemar mengembara ini mendapat hukuman karena telah mengikari janjinya untuk setia dengan pasangannya. Alhasil, ia dibuang ke hutan.

Advertising
Advertising

Ketika di hutan, ia bertemu dengan ketiga putri raja Merusupadma, raja raksasa di hutan itu. Ketiga putri itu bernama Kenanga, Cempaka, dan Kantil. Angling jatuh cinta kepada mereka dan menikahinya. Namun, suatu ketika, Angling memergoki ketiga istrinya ini memakan bangkai manusia. Hal ini membuat ketiga istrinya marah dan mengutuk Angling menjadi burung belibis putih.

Mengutip jurnal “Nilai Pendidikan Budi Pekerti dalam Naskah Cerita Rakyat Prabu Angling Darma” karya Eko Putro pada 2019, memperlihatkan bahwa tokoh Angling Dharma memberi sosok teladan yang memberi nilai keadilan, jujur, kasih sayang, pemaaf, dan rendah hati.

Dalam kisah ini, Kerajaan Malawati memiliki rakyat yang sejahtera dilihat dari lingkungan yang subur dan makmur. Hal ini karena keadilan yang dimiliki oleh Angling. Selain itu, Angling juga memiliki sifat yang jujur. Seperti pada cerita ia mengakui kesalahan ketika salah membidik panahnya ke seekor ular tampar yang meleset ke Naga Gini, sahabat istrinya.

Selain itu, Angling memiliki sifat yang rendah hati. Angling merasa iba kepada seorang nenek-nenek. Kemudian ia membaca doa agar nenek tersebut segera disembuhkan.

Dan, tiba-tiba masyarakat dikejutkan lelaki mengaku raja dari Kerajaan Angling Dharma yang berlokasi di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA

Baca: Pria Asal Pandeglang ini Sebut Dirinya sebagai Raja Kerajaan Angling Dharma

Berita terkait

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

9 hari lalu

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

Projo Banten berharap program-program Prabowo-Gibran dapat berjalan dan searah dengan program kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

13 hari lalu

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

Dia menyebut kedatangan misionaris menjadi peralihan di mana hukum pidana modern menggantikan hukum pidana Batak.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

15 hari lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

16 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

18 hari lalu

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

Badak ditembak di bokong lalu disembelih dan diambil culanya terekam camera trap di dalam Taman Nasional Ujung Kulon. Kamera juga dicuri.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

27 hari lalu

Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Bos KK Super Mart Minta Maaf kepada Raja Malaysia Soal Kaus Kaki Berlafaz Allah

39 hari lalu

Bos KK Super Mart Minta Maaf kepada Raja Malaysia Soal Kaus Kaki Berlafaz Allah

Terdapat laporan mengenai beberapa kasus pelemparan bom molotov di berbagai gerai KK Super Mart di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

40 hari lalu

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

Polisi telah menangkap satu pelaku pengeroyokan terhadap ustadz Muhyi. Kapolda meminta massa tidak main hakim sendiri.

Baca Selengkapnya

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

46 hari lalu

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

47 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya