Lestarikan Kuliner Sagu Papeda Papua, Jangan Impor Apalagi Sampai Diganti Nasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 12 September 2021 14:06 WIB

Papeda dan ikan kuah kuning khas Papua di Alenia Coffee & Kitchen, Jalan Kemang Raya 66B, Kemang, Jakarta Selatan. Tempo/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Papua memiliki kuliner khas berbahan sagu bernama papeda. Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan papeda merupakan kuliner tertua dan sudah ada sejak masa prasejarah. Dasarnya, temuan gerabah dan alat batu tokok sagu di situs arkeologi di kawasan Danau Sentani.

Sayangnya, menurut Hari Suroto, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Jayapura yang begitu pesat mengakibatkan banyak pohon sagu di sekitar Danau Sentani hilang karena ditebang. "Pohon sagu ditebangi karena area itu akan menjadi jalan alternatif, venue PON XX Papua, dan perumahan," kata Hari Suroto pada Minggu, 12 September 2021.

Tak hanya untuk pembangunan infrastruktur, Hari Suroto menjelaskan, pohon sagu juga berpotensi punah karena masyarakat Sentani lebih banyak memilih menggunakan mesin pengolah sagu modern yang efisien. Dengan begitu, proses pembuatan pati sagu lebih cepat dan praktis. "Proses pengolahan ini tidak sebanding dengan pertumbuhan pohon sagu yang lambat," katanya.

Mesin pengolah sagu ini mampu menggiling lebih banyak batang sagu. Hanya saja, menurut Hari Suroto, produksi yang cepat ini tidak dibarengi dengan penanaman kembali bibit pohon sagu. Padahal pohon sagu yang tumbuh di kawasan Danau Sentani, kata dosen arkeologi Universitas Cenderawasih Papua, ini sudah ada sejak zaman nenek moyang. "Pohon itu tumbuh secara alami, tidak ditanam," ujarnya.

Masyarakat Papua makan papeda beserta lauk pauknya. Foto: Hari Suroto

Bukti arkeologi menunjukkan pemanfaatan sagu sebagai bahan makanan sudah ada sejak zaman prasejarah. Penelitian di situs-situs arkeologi kawasan Danau Sentani menemukan artefak gerabah dan alat batu penokok sagu. Gerabah ini untuk memasak papeda atau bubur sagu.

Advertising
Advertising

"Melestarikan hutan sagu berarti menjaga ketahanan pangan," kata Hari Suroto. Jika pohon sagu tidak ada lagi di Danau Sentani, maka masyarakat yang ingin membuat papeda harus mengimpor sagu dari Papua Nugini. "Jangan sampai kuliner sagu tergantikan oleh nasi."

Untuk melestarikan keberadaan hutan sagu dan tradisi budaya yang berkaitan dengan sagu, Hari Suroto menganggap perlu kampanye pelestarian hutan sagu dan penanaman kembali pohon sagu di kawasan Danau Sentani. Berbagai festival yang berhubungan dengan sagu juga terus berlanjut, seperti Festival Sagu Kwadeware, Festival Ulat Sagu Yoboi, dan Festival Makan Papeda dalam Gerabah di Kampung Abar.

Baca juga:
Papeda Termasuk Kuliner Tertua, Tradisi Memasaknya Sudah Ada Sejak Prasejarah

Kuliner papeda Papua yang sudah dibungkus daun pisang beserta sayur tumis daun pepaya. Foto: Hari Suroto

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

1 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

2 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

6 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

8 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.

Baca Selengkapnya

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

8 hari lalu

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

8 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

8 hari lalu

Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan

Baca Selengkapnya

Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

8 hari lalu

Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

9 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya