Ragam Produk Olahan dan Kuliner dari Tanaman Porang, Sehat dan Rendah Kalori

Reporter

Tempo.co

Jumat, 20 Agustus 2021 17:58 WIB

Pekerja melakukan aktivitas di pabrik pengolah porang PT Asia Prima Konjac di Desa Kuwu, Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis 17 Juni 2021. Pabrik tersebut mampu mengolah 80 hingga 200 ton umbi porang basah perhari atau 24 ribu ton hingga 60 ribu ton per tahun menjadi 12 ton keripik dan dua ton tepung porang per hari atau 3.600 ton keripik dan 600 ton tepung porang per tahun. ANTARA FOTO/Siswowidodo

TEMPO.CO, Jakarta - Tanaman porang mendadak menjadi perbincangan setelah Presiden Joko Widodo mengatakan tanaman tersebut bisa menjadi makanan pokok yang sehat di masa depan. Ia pun mengajak para petani untuk serius dalam membudidayakan tanaman tersebut.

Sebenarnya, apa tanaman porang? Menurut Kementerian Pertanian, porang merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang bisa hidup di tanah jenis apa saja hingga ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Cara menanamnya pun cukup mudah, yaitu hanya butuh memotong umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh lalu ditanam.

Jokowi menyebut porang sebagai makanan sehat karena tanaman itu mengandung glukomanan yang dapat dikembangkan menjadi berbagai bahan pangan rendah kalori. Pirang juga mengandung mineral, protein, vitamin dan serat pangan.

Meski memiliki kandungan yang bergizi, porang tak dapat dikonsumsi langsung atau hanya direbus seperti umbi-umbian lain. Karena itu, biasanya porang diolah lebih dulu menjadi tepung porang, daging nabati porang hingga lem porang.

Dari tepung porang, dapat dihasilkan berbagai macam jenis makanan. Misalnya mie shirataki dan beras shirataki. Keduanya dikenal sebagai sumber karbohidrat yang rendah kalori sehingga cocok bagi mereka yang diet.

Advertising
Advertising

Tepung porang juga bisa diolah menjadi beragam kue, seperti putu mayang, kastengel, kue lapis dan lainnya. Porang juga bisa diolah menjadi jeli atau konyaku karena teksturnya yang bisa membuat kenyal.

Selain sebagai bahan utama, porang digunakan jadi bahan tambahan campuran makanan, sebab pada porang mengandung gelatin. Jenis makanan yang menggunakan porang sebagai bahan tambahan antara lain permen lunak, jeli, selai, yogurt, puding dan es krim.

Saat ini, tanaman porang telah menjadi salah satu komoditi ekspor. Kementan menargetkan porang tidak diekspor secara mentah untuk menambah nilai jual.

LAURENSIA FAYOLA

Baca juga: Ini 4 Manfaat Tanaman Porang bagi Kesehatan

Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

1 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

7 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

7 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

8 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya