TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno gembira karena jumlah peserta lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 melebihi target. Semula Kementerian pariwisata mematok sebanyak 700 desa wisata mengikuti kompetisi itu.

"Jumlah peserta kompetisi menjadi dua kali lipat lebih atau 1.583 peserta," kata Sandiaga Uno saat meluncurkan kegiatan Bimtek dan Workshop Online Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 untuk zona B pada Jumat, 16 Juli 2021. "Saya kagum sekaligus tersanjung."

Di depan kepala daerah yang masuk Zona B, yakni Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan, Sulawesi, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat, Sandiaga Uno mengatakan lonjakan jumlah peserta itu menunjukkan antusiasme masyarakat, khususnya pengelola desa wisata serta pemerintah daerah. Sandiaga melanjutkan, desa wisata merupakan simbol kebangkitan ekonomi nasional. Artinya, desa wisata menjadi salah satu jalan menuju masyarakat mandiri, sejahtera, adil, dan makmur.

Melalui desa wisata, menurut Sandiaga Uno, maka lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan terbuka. "Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung penuh pengembangan desa wisata," katanya. "Bukan Indonesia yang membangun desa, tapi desa yang membangun Indonesia."

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Vinsensius Jemadu mengatakan, Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 mengusung tema Indonesia Bangkit. Penilaiannya berdasarkan empat pilar pengembangan pariwisata berkelanjutan yaitu; tata kelola, ekonomi lokal, sosial budaya, dan pelestarian lingkungan.

Untuk penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 terdiri dari tujuh kategori, yakni homestay, toilet, suvenir, desa digital, Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE), konten kreatif, dan daya tarik wisata.

Baca juga:
Pemerintah Daerah Ramai-ramai Daftarkan Desa Ikut Anugerah Desa Wisata Indonesia