Sepekan PPKM Darurat, Curhat PKL Malioboro Terpaksa Tutup Lapak

Jumat, 9 Juli 2021 20:46 WIB

Lapak Pedagang Kaki Lima atau PKL di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta, tutup pada hari pertama PPKM Darurat Sabtu, 3 Juli 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan Malioboro Yogyakarta selama ini menjadi rumah untuk menggantungkan hidup lebih dari 2.000 pedagang kaki lima (PKL). Namun semenjak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat diberlakukan, kawasan Malioboro kini sunyi karena jalanan itu disekat 24 jam dan lampu-lampunya dimatikan saat malam hari.

"Semua modal sudah habis untuk biaya hidup," kata Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Daerah Istimewa Yogyakarta Mukhlas Madani, Jumat, 9 Juli 2021.

Mukhlas mengatakan dengan disekatnya Malioboro secara penuh 24 jam sudah tak memberi pilihan lagi PKL untuk bergerak. Ribuan PKL pun memilih libur.

Sebab, meskipun mereka tetap beroperasi dan melayani drive thru, hal tersebut sangat sulit karena jualan utama di kawasan itu adalah suasananya. "Yang dijual di Malioboro kan suasananya, tidak seperti di tempat lain, untuk drive thru jelas susah," kata Mukhlas.

Para PKL di Malioboro yang masih bisa membuka lapak adalah para penjual makanan dan minuman atau kebutuhan pokok. Selain itu, PKL harus menutup sementara lapaknya.

Advertising
Advertising

Tak hanya PKL di Malioboro yang sekarat bertahan di masa PPKM Darurat ini. Mukhlas mengatakan di DIY total ada sekitar 20 ribu PKL yang tersebar di lima kabupaten/kota yang bernasib tak kalah nestapa.

"Yogya itu kan penggerak ekonominya hanya ada dua, mahasiswa dan wisatawan. Sekarang dua-duanya tidak ada, jadi PKL semua kesulitan," kata Mukhlas.

Misalnya di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul. Para PKL di dua wilayah itu benar-benar mengandalkan kunjungan pariwisata. Omzet saat PPKM Darurat ini terjun bebas hingga 80 persen.

Data APKLI DIY terbaru, hampir 50 persen dari PKL sudah memutuskan tutup operasionalnya selama PPKM Darurat. "Banyak yang tidak tahu apakah bisa buka kembali setelah PPKM Darurat nanti, karena semua modalnya juga telah habis untuk hidup," kata Mukhlas.

Dalam situasi ini, menurut Mukhlas, PKL juga dilanda kekhawatiran penularan Covid-19 yang makin meluas di Yogya. Namun para PKL itu juga membutuhkan bantuan untuk hidup seperti bahan pokok yang sampai saat ini belum ada.

"Jika nanti sudah diperbolehkan beroperasi, PKL tentu juga butuh dana stimulan untuk modal awal agar bisa memulai usahanya lagi," kata Mukhlas

Pemerintah DIY menyatakan telah menganggarkan dana sebesar Rp 242 miliar untuk penanganan Covid-19 tahun 2021. Dana itu masuk dalam anggaran reguler Pemda DIY dan telah tersebar di berbagai organisasi perangkat daerah yang terlibat penanganan Covid-19 maupun dampak dari pandemi.

"Anggaran reguler untuk Covid-19 tersebut guna membiayai kebutuhan di tiga kelompok besar, yakni pemulihan ekonomi, penanganan kesehatan, dan perlindungan sosial," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan DIY Beny Suharsono.

PPKM Darurat diterapkan pada 3-20 Juli untuk menekan angka penularan Covid-19. Yogyakarta menjadi salah satu wilayah yang menerapkan itu karena tingkat kasusnya yang cukup tinggi.

Baca juga: PPKM Darurat di Yogyakarta: Kunjungan Wisata Nol, Mobilitas Warga Turun

Berita terkait

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

3 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

3 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

5 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

5 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

5 hari lalu

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.

Baca Selengkapnya