Pariwisata dan Pertanian, Kementerian Pertanian: Ibarat Uang Bermata Dua

Sabtu, 12 Juni 2021 20:17 WIB

Kawasan Jogja Agro Park Kulon Progo dikembangkan menjadi pusat agrowisata Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tumbuhnya sektor pariwisata buatan atau non-alam di Yogyakarta dalam beberapa tahun terakhir diharapkan tidak sampai mematikan sektor lainnya, terutama pertanian. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan sektor pertanian dan sektor pariwisata saat ini ibarat sekeping uang bermata dua.

"Tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kalau pertanian sebelah kiri maka wisata sebelah kanan," kata Dedi Nursyamsi saat menghadiri forum Millennial Agropreneur, Penghela Agroeduwisata dan Ekonomi Kreatif di Yogyakarta Sabtu, 12 Juni 2021. Dalam gambaran pemerintah, sektor pariwisata dan pertanian sama-sama penting, sehingga dulu tercetus konsep agrowisata atau wisata yang berbasis pertanian.

Seperti diketahui, di Yogyakarta belakangan kian intens kegiatan pembuatan wahana wisata baru oleh berbagai kelompok masyarakat. Penduduk lokal maupun lewat investor membangun destinasi wisata yang mendatangkan pendapatan.

"Agrowisata-agrowisata yang dikelola dengan baik memiliki daya tarik, sekaligus dampak ekonomi luar biasa pula bagi masyarakat di sekitarnya," kata Dedi. "Pertanian dan pariwisata memberikan dampak positif. Jadi, jangan sampai saling mematikan, justru harus sinergi dan mendukung."

Agrowisata, Dedi melanjutkan, kini menjadi harapan baru untuk mendongkrak sektor pertanian. Di Kabupaten Sleman Yogyakarta misalkan, sejumlah agrowisata tumbuh subur di antaranya Agrowisata Turi Sleman, Agrowisata Bumi Merapi, Agrowisata Jejamuran, dan Agrowisata Kebun Awatani.

Advertising
Advertising

Di Kabupaten Bantul ada Agrowisata Herbal Cabeyan, Agrowisata Bukit Darmo, Agrowisata Kebun Buah Langka Sedayu, dan Taman Buah Hutan Mangunan. Dedi mengatakan, kalangan yang dibidik untuk bisa bergerak di sektor agrowisata ini yakni kalangan milenial.

Data Kementerian Pertanian menunjukkan jumlah petani di Indonesia saat ini mencapai 38 juta orang. Namun dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen adalah petani yang sudah berusia di atas 40 sampai 45 tahun.

"Tanpa regenerasi petani, dikhawatirkan selama sepuluh tahun ke depan Indonesia kehabisan petani," katanya. Musababnya, sekitar 27 juta petani yang sudah tua tidak akan bisa bekerja karena berusia lanjut. Sedangkan sisanya, sekitar 10 juta petani sulit berinovasi.

Kementerian Pertanian menargetkan selama lima tahun ke depan mampu mencetak 2,5 juta petani milenial. "Kami sedang menggandeng perguruan tinggi dan sekolah-sekolah vokasi untuk mendidik petani milenial," ucap Dedi. Ada sepuluh unit pelaksana teknis yang bekerja sama dengan 28 perguruan tinggi, yang memiliki fakultas pertanian serta seratus sekolah vokasi tingkat SMK.

Dalam forum itu, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, generasi milenial diharapkan menjadi agen perubahan untuk mengubah tradisi among tani yang semula bersifat tradisional dan statis menjadi industri berbudaya maju dan modern. "Petani milenial diharapkan menjadi seorang agropreneur atau petani wirausaha," kata Sultan.

Menurut Sultan Hamengku Buwono X, dengan turunnya generasi muda ke sektor pertanian secara langsung akan membuat pertanian masa depan lebih kuat. Tandanya, tercipta efisiensi dan efektivitas di sektor agrobisnis.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DI Yogyakarta, Sugeng Purwanto mengatakan, saat ini, jumlah petani milenial di Yogyakarta baru mencapai 641 petani saja. Dalam tiga tahun ke depan, ditargetkan ada 3.000 sampai 4.000 petani milenial di DI Yogyakarta yang lulus berbagai program pengembangan.

Salah satu target petani milenial adalah mampu berkreasi dan memanfaatkan teknologi informasi untuk kemajuan pertanian. "Petani milenial harus bisa memproduksi sekaligus memasarkan melalui jejaring yang ada," kata dia.

Baca juga:
Covid-19 Melonjak Usai Lebaran, Raja Yogyakarta Mau PPKM Mikro yang Lebih Mikro

Berita terkait

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

15 jam lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

1 hari lalu

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

Kincir angin Moulin Rouge telah berputar selama 135 tahun, dan yang pertama menyala saat pembukaan pada 1889

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

2 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

2 hari lalu

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Solusi Sampah Kabupaten Sumenep, Ubah Daerah Sampah Jadi Destinasi Pariwisata

2 hari lalu

Solusi Sampah Kabupaten Sumenep, Ubah Daerah Sampah Jadi Destinasi Pariwisata

Achmad Fauzi berhasil mengubah daerah sampah menjadi destinasi wisata.

Baca Selengkapnya