Larangan Mudik Usai, Yogyakarta Waspada Gelombang Pemudik Lebaran yang Menyusul

Kamis, 20 Mei 2021 19:38 WIB

Pemantauan pendatang di wilayah jalur Yogya-Wonosari Kecamatan Patuk Gunungkidul selama masa pandemi. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyiagakan ribuan personel untuk mengantisipasi gelombang pemudik setelah larangan mudik berakhir pada Senin, 24 Mei 2021. Kewaspadaan ini demi mencegah lonjakan potensi penularan Covid-19 pasca-lebaran.

Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DI Yogyakarta, Noviar Rahmad mengatakan ada 28.524 satuan perlindungan masyarakat yang bersiap di seluruh kabupaten/kota di Yogyakarta. "Mereka mengantisipasi kedatangan pemudik yang menyusul setelah larangan mudik lebaran berakhir," kata Noviar Rahmad kepada Tempo, Kamis 20 Mei 2021.

Noviar menjelaskan, skenario memonitor datangnya pemudik pasca-penyekatan fokus pada tingkat rukun tetangga dan rukun warga atau RT dan RW). Ada pula pelapisan pemantauan pendatang di tingkat kelurahan melalui satuan perlindungan masyarakat atau linmas tadi.

"Jadi, satgas tingkat RT, RW, dan kelurahan yang ketat mengawasi apabila ada orang dari luar daerah yang datang setelah 24 Mei 2021 nanti," kata dia. Jika ketahuan ada pemudik, mereka tak akan diminta kembali melainkan menjalani karantina selama lima hari.

Pemerintah DI Yogyakarta, Noviar Rahmad melanjutkan, belum akan mengizinkan tamu dari luar menginap, meski mereka berkunjung ke rumah sanak saudaranya. Dan wilayah yang masuk zona merah Covid-19 masih ditutup untuk orang luar.

Advertising
Advertising

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DI Yogyakarta) menyatakan, seusai operasi peniadaan mudik pada 6 - 17 Mei 2021, petugas akan melanjutkan program monitoring pelaku perjalanan bernama Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan atau KRYD hingga 24 Mei 2021. "Pos-pos pemeriksaan tetap ada seperti saat Operasi Ketupat Progo lebaran kemarin," kata Kepala Bidang Humas Polda DI Yogyakarta, Komisaris Besar Polisi Yuliyanto.

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan di kawasan Malioboro selama libur lebaran. Tujuannya,mewujudkan kawasan wisata yang aman dan nyaman.

Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kundha Kabudayan Kota Yogyakarta, Ekwanto mengatakan ada program Gumaton yang terdiri dari memperketat protokol kesehatan, mengubah pola jaga 141, patroli daftar harga makanan di warung makan sepanjang Malioboro, dan kirab pergantian jaga Jogoboro. Ekwanto menjelaskan, memperketat protokol kesehatan dilakukan melalui penyampaian informasi protokol kesehatan kepada para pengunjung, baik secara langsung maupun melalui Radio Widoro.

Saat menyampaikan informasi protokol kesehatan, petugas juga mengedukasi pengunjung tentang kuota per kawasan di Malioboro. Sementara pengubahan pola piket 141 adalah menugaskan 1 regu piket pagi (pukul 08.00 - 16.00 WIB), 4 regu piket sore (pukul 16.00 - 24.00 WIB), dan 1 regu piket malam (pukul 24.00 - 08.00 WIB). "Regu terbanyak pada piket sore karena di jam tersebut kawasan Malioboro relatif ramai," katanya.

Selama bulan puasa, kawasan Malioboro, Yogyakarta, sepi pengunjung dengan rata-rata 500 sampai 600 orang. Angka ini langsung melejit saat libur lebaran. Pada Ahad, 16 Mei 2021, sekitar 1.426 wisatawan memadati kawasan Malioboro.

Baca juga:
Hari Kebangkitan Nasional, Lagu Indonesia Raya Menggema di Pasar Beringharjo

Berita terkait

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

9 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

2 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

3 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

4 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya