Pendakian di Gunung Everest Terancam Covid-19, Belasan Pendaki Positif

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 8 Mei 2021 17:32 WIB

Suasana di Everest Base Camp, Nepal. Pendakian ke Puncak Everest dari sisi Nepal, bermula dari Everest Base Camp (EBC), di ketinggian 5.364 meter. Untuk mencapai EBC, pengunjung harus melalui penerbangan domestik dari Kathmandu ke Lukla. Foto: Robertus Robet

TEMPO.CO, Jakarta - Musim pendakian Gunung Everest berada di bawah ancaman wabah Covid-19 di antara para pendaki. Tetapi para pejabat di negara yang kekurangan uang itu menolak untuk mengakui ada yang tidak beres.

Setidaknya 17 pendaki dinyatakan positif mengidap Covid-19 setelah dievakuasi dari gunung, kata seorang pejabat Asosiasi Penyelamat Himalaya kepada BBC. Health Risk Assessment mengoperasikan klinik resmi pemerintah di base camp Gunung Everest, yang disebut Everest ER. Jumlah pasti kasus aktif di base camp tidak diketahui karena pendaki tidak diharuskan menjalani pengujian rutin dan pemerintah Nepal berulang kali menyatakan bahwa tidak ada kasus apa pun.

Departemen Pariwisata Nepal belum menanggapi email Insider untuk memberikan komentar.

Seorang dokter yang tidak disebutkan namanya di klinik base camp mengatakan kepada Explorers Web pada akhir pekan bahwa pemerintah Nepal telah menolak permintaan mereka untuk melakukan pengujian PCR terhadap pendaki. Wabah virus korona di Everest bisa menjadi berita buruk bagi Nepal, yang ekonominya sangat bergantung pada pariwisata dan musim pendakian.

Nepal adalah salah satu negara termiskin di dunia dan keputusannya untuk menutup gunung karena kekhawatiran Covid-19 tahun lalu membuat ribuan orang dalam kesulitan keuangan dan industri pariwisatanya berjuang keras. Everest adalah ekonomi tersendiri, dengan Nepal memungut biaya US$ 11 ribu kepada pendaki untuk izin mendaki gunung tertinggi di dunia itu.

Advertising
Advertising

Tahun ini, pemerintah mengeluarkan 408 izin pendakian, terbanyak sejak puncak pertama kali didaki pada 1953, menurut The New York Times. Itu juga 15 lebih banyak dari musim pendakian terakhir pada 2019, ketika pemerintah Nepal dikritik karena kondisi di puncak yang 'penuh' hingga menyebabkan banyak kematian.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, pendaki tahun ini diharuskan melakukan karantina setelah tiba di Nepal dan tidak diperbolehkan bersosialisasi di luar tim ekspedisi masing-masing. Langkah itu tampaknya berhasil untuk beberapa tim, seperti yang disampaikan pendaki dan blogger Alan Arnette bahwa dia telah mendengar dari banyak tim yang belum mengalami satu kasus pun. Tapi itu tidak menghentikan kasus bermunculan.

Salah satu pendaki tahun ini, Matt Dawson, mengatakan kepada Insider akhir bulan lalu bahwa ada pembicaraan tentang beberapa kasus yang terjadi. Salah satu yang pertama dilaporkan sakit adalah pendaki Inggris Steve Harris, yang mengatakan kepada MailOnline bahwa ia awalnya dibawa ke kota pegunungan Namche Bazaar dan didiagnosis dengan high-altitude pulmonary adema (HAPE), penyakit yang dipicu oleh ketinggian yang menyebabkan paru-paru terisi dengan cairan.

"Saya tidak ditanyai atau ditawari tes Covid-19. Setelah empat hari di Namche, saya dibawa dengan helikopter ke rumah sakit di Kathmandu, di mana saya dites dan dipastikan positif Covid-19 dan pneumonia dan menghabiskan waktu seminggu dalam perawatan intensif, " kata Harris.

Sementara itu, wabah Covid-19 semakin parah di Nepal. Ibukota Kathmandu diisolasi bulan lalu di tengah rekor jumlah kematian dan kasus harian. Wabah Covid-19 di negara tetangga India telah lepas kendali dalam beberapa pekan terakhir dan para ahli khawatir bahwa krisis dapat meluas ke Nepal. Sementara sudah ada laporan rumah sakit kehabisan tempat tidur dan menolak pasien karena kekurangan pasokan oksigen.

INSIDER

Baca juga: Cina dan Nepal Akhirnya Sepakati Ketinggian Gunung Everest

Berita terkait

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

1 hari lalu

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

Sandiaga Uno menegaskan, tidak ada larangan warga Singapura untuk berwisata ke tanah air meskipun terjadi lonjakan covid-19 di negeri jiran tersebut

Baca Selengkapnya

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

1 hari lalu

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

Di saat fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari terinfeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

1 hari lalu

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan potensi chaos (kekacauan) bisa saja terjadi saat lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

1 hari lalu

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

Pemerintah Singapura mengatakan perkiraan jumlah kasus Covid-19 meningkat hampir dua kali lipat pada Mei ini, sementara virus makin menular.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

2 hari lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

2 hari lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

2 hari lalu

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

Menurut Guinness Book of World Records, Kami Rita telah mendaki Everest hampir setiap tahun sejak pendakian pertamanya pada 1994.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

3 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

3 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

3 hari lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya