Larangan Mudik Lebaran Diprediksi Turunkan Angka Okupansi Hotel

Sabtu, 27 Maret 2021 21:52 WIB

Pengunjung memadati kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Kamis 11 Maret 2021. Libur Isra Miraj 2021 kawasan Malioboro yang merupakan destinasi wisata andalan di Yogyakarta padat pengunjung. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kebijakan larangan mudik lebaran yang dikeluarkan pemerintah pusat mulai 6 sampai 17 Mei membuat kalangan pelaku perhotelan di Yogyakarta meradang.

Berbagai persiapan menyambut wisatawan dan segala prosedur yang sudah mereka tempuh untuk mengantisipasi penularan Covid-19 selama ini dirasa sia-sia.
"Tentu soal larangan mudik libur lebaran itu akan menjadi badai sendiri bagi dunia wisata di Yogya,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, Sabtu, 27 Maret 2021.

Deddy memprediksi akibat kebijakan itu industri wisata, terutama tingkat okupansi hotel yang trennya sudah mulai membaik belakangan akan kembali anjlok. “Padahal awalnya kami sangat senang sekali dengan diperbolehkannya mudik saat itu," kata dia.

Deddy menilai dengan larangan mudik itu dikhawatirkan akan mempengaruhi tren berwisata ke depan. Bagaimana ketika pelaku wisata sudah berupaya memenuhi berbagai standar protokol kesehatan dan menyiapkannya dengan matang, namun ternyata tak mendapatkan kepercayaan.

"Segalanya sudah kami persiapkan jauh hari untuk momen libur lebaran ini, bahkan promosi pun tengah kami gencarkan untuk menarik wisatawan," kata Deddy.

Advertising
Advertising

Ia pun berharap aturan larangan mudik hanya diperuntukkan bagi pemudik. Sedangkan untuk kegiatan wisata masih diperbolehkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan standarisasi dari pemerintah.

"Sejauh ini informasi yang kami dapat larangan hanya untuk pemudik. Sehingga, kami pun berharap pengaruhnya tidak begitu besar meskipun dipastikan tetap mempengaruhi laju iklim wisata," kata Deddy.

Menurut dia, apabila pemudik belum diterima keluarganya atau desa/kampungnya, maka mereka bisa tinggal di hotel dahulu dengan protokol yang sudah diatur seksama pihak hotel.
Deddy menuturkan sebelum regulasi larangan mudik itu diadopsi Pemerintah DIY, PHRI mengusulkan agar hal itu bisa ditinjau ulang.

“Sepanjang protokol kesehatan bisa ditaati, adaptasi kebiasan baru juga dijalankan, kami berharap mudik bisa diijinkan sehingga ekonomi menggeliat lagi,” kata Deddy.

Ia berharap agar kebijakan pemerintah jangan mudah berubah-ubah.
“Kebijakan berubah-ubah bikin pusing dan bingung sektor pariwisata,” ujarnya.

Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Susanto Dwi Antoro mengatakan kebijakan larangan mudik lebaran bakal berimbas lagi pada sektor wisata Yogya yang belakangan mulai bersiap dan menggencarkan promosi. "Terkait larangan mudik itu, kami hanya imbau pemerintah kota Yogyakarta tetap menjalankan saja kalender agenda wisata yang sudah dibuat, soal aturan itu kami akan bahas dengan pemerintah," kata dia.

Baca juga: Larangan Mudik Lebaran, Yogyakarta Perketat Masuk Desa hingga Awasi Bandara

Berita terkait

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

12 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

2 hari lalu

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

Berikut ini daftar hotel terbaik di dunia yang bisa Anda kunjungi versi TripAdvisor. Dua di antaranya ada di Indonesia. Di daerah mana?

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Beraksi Saat Musim Mudik Lebaran, Pencuri Ditangkap Berdasarkan Sinyal Telepon

5 hari lalu

Beraksi Saat Musim Mudik Lebaran, Pencuri Ditangkap Berdasarkan Sinyal Telepon

Tersangka mengincar rumah kosong yang ditinggal mudik Lebaran oleh pemiknya. Terakhir, tersangka mencuri di Perumahan Pagira Bangun, Teluknaga.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

5 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya