Fengshui Pariwisata di Tahun Kerbau Logam dari 4 Penjuru Mata Angin

Sabtu, 13 Februari 2021 14:01 WIB

Ilustrasi wisatawan memakai masker dan menjaga jarak. Dok. Kementerian Pariwisata

TEMPO.CO, Jakarta - Imlek 2021 masuk dalam tahun Kerbau Logam yang berlangsung mulai 12 Februari 2021 sampai 30 Januari 2022. Tahun kerbau logam digambarkan sebagai masa yang berat, penuh kerja keras, dan tantangan.

Begitu juga yang dihadapi sektor pariwisata selama pandemi Covid-19 merebak pada Maret 2021. Destinasi wisata sepi, hotel dan restoran lesu, geliat jasa transportasi melambat, hingga berimbas pada industri kreatif. Meski begitu, ada secercah harapan di tahun 2021 berdasarkan lokasi usaha pariwisata di empat penjuru mata angin: barat, timur, utara, dan selatan.

Pakar fengshui, Yulius Fang mengatakan harapan di sektor pariwisata berdasarkan lokasi akan bermula dari bagian barat. "Berdasarkan lokasi, daerah yang berada di sisi barat cenderung mengalami pemulihan yang lebih cepat," kata Yulius kepada Tempo, Jumat 12 Februari 2021.

Sejumlah wisatawan berkunjung ke Pantai Kuta, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Jumat, 8 Januari 2021. KEK Mandalika membentang dari ujung barat hingga timur kawasan. ANTARA/Ahmad Subaidi

Dia mencontohkan usaha pariwisata di Jakarta, Banten, Bandung, Jawa Barat, dan wilayah Jawa bagian barat lainnya, akan pulih lebih dulu. Kemudian menyusul wisata di wilayah timur, seperti Surabaya dan sejumlah daerah di Jawa Timur, serta Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur atau NTT.

Advertising
Advertising

Sementara kondisi wisata yang cukup berat berada di wilayah selatan, seperti Denpasar, Bali, dan Mandalika, Nusa Tenggara Barat atau NTB. Pelaku usaha pariwisata di Danau Toba, Sumatera Utara, yang teletak di sebelah utara, dia memperkirkan juga mengalami kondisi yang tak jauh berbeda.

Danau Toba, Sumatera Utara menjadi salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP) yang diusung pemerintah. Untuk menunjang lokasi wisata itu, telah dibangun The Kaldera Toba Nomadic Escape, di atas lahan Zona Otorita Kabupaten Toba Samosir. Pemerintah pun telah menganggarkan biaya Rp2,2 triliun untuk meningkatkan potensi wisata di danau tersebut. TEMPO/Tony Hartawan

Selain lokasi, Yulius Fang menambahkan, elemen dalam usaha pariwisata juga mempengaruhi pergerakan bisnis di sektor ini. Menurut dia, elemen air membuat usaha wisata begitu menantang di tahun Kerbau Logam ini. "Industri yang berhubungan dengan minuman atau kafe banyak yang gulung tikar," kata Yulius.

Baca juga:
Sejarah Kue Keranjang 2.000 Tahun Lalu dan Awalnya Tidak Disantap di Hari Imlek

Secara keseluruhan, Yulius Fang mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun Kerbau Logam akan lebih baik. Masih ada berbagai sektor yang mampu menopang roda ekonomi, seperti bisnis logistik hingga energi minyak dan gas.

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

3 jam lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

19 jam lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

2 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

2 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

4 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

4 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

4 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

5 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

5 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya