Penyebab Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Karimunjawa Mulai Turun Bulan Ini
Reporter
Antara
Editor
Ninis Chairunnisa
Jumat, 15 Januari 2021 10:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara mulai menurun. Salah satu penyebabnya karena Januari merupakan musim gelombang tinggi.
"Gelombang di laut Jepara memang mulai terlihat meningkat karena saat ini bisa lebih dari satu meter. Sehingga wisatawan yang berkunjung mulai berkurang," kata Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara Suroto di Jepara, Kamis, 14 Januari 2021.
Setiap memasuki bulan Desember, Januari dan Februari, kata Suroto, laut sekitar Karimunjawa dilanda gelombang tinggi. Pengalaman tahun sebelumnya sempat terjadi gelombang tinggi yang mengakibatkan kapal penyeberangan tidak bisa beroperasi.
Dampaknya, banyak wisatawan di Karimunjawa tidak bisa pulang hingga ada yang kehabisan uang. Karena itu, biasanya wisatawan memilih untuk menunda keberangkatannya ke Karimunjawa di musim seperti ini.
"Mayoritas penumpang kapal menuju Karimunjawa merupakan warga lokal. Jumlah penumpang kapal juga menurun berkisar 60-an orang saja, sedangkan sebelumnya bisa mencapai 100 lebih penumpang sekali berangkat," kata Suroto.
Petugas Kesyahbandaran Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Jepara Arif Setyobudi membenarkan bahwa gelombang laut mulai meningkat karena saat ini ketinggian gelombang berkisar 1,2 meter hingga 2,5 meter, sedangkan kecepatan anginnya mencapai 4-20 knots.
Meski begitu, ketinggian gelombang laut tersebut masih aman untuk kapal penyeberangan dari Jepara ke Karimunjawa. "Hari ini (14 Januari) ada kapal penyeberangan yang baru saja sandar di Pelabuhan Jepara, yakni KMP Siginjai dari Karimunjawa. Sedangkan esok hari merupakan jadwal keberangkatan KMP Siginjai pukul 07.00 WIB dan Express pukul 09.00 WIB," ujarnya.
Namun setiap keberangkatan kapal ke Karimunjawa akan mempertimbangkan lebih dulu faktor cuaca di hari keberangkatan.
Baca juga: Jepara Zona Merah, Wisatawan Domestik dan Asing Tetap Minati Karimunjawa