Inggris Potong Masa Karantina 14 Hari Bagi Pelancong Asing, Ini Syaratnya

Reporter

Terjemahan

Senin, 30 November 2020 10:14 WIB

Orang-orang berjalan melewati gedung balai kota di Leeds, Inggris, pada 5 November 2020. Inggris memasuki karantina wilayah (lockdown) selama sebulan mulai Kamis (5/11) untuk meredam merebaknya kembali penularan coronavirus. (Xinhua/Jon Super)

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah lockdown nasional kedua hingga 2 Desember, Inggris mengumumkan bahwa mereka akan memotong periode karantina wajib 14 hari untuk pendatang internasional menjadi lima hari, jika mereka dinyatakan negatif dalam tes PCR setelah periode isolasi itu.

Pengumuman tersebut dibuat pada Selasa, 24 November lalu oleh Sekretaris Transportasi Grant Shapps dan akan berlaku untuk para pelancong yang datang dari negara-negara di luar koridor perjalanannya, termasuk Amerika Serikat, mulai 15 Desember 2020.

Kebijakan ini pun disebut sebagai tes sebelum perjalanan internasional boleh dilakukan seperti sebelumnya. Pelancong internasional harus memesan dan membayar tes Covid-19 mereka dari penyedia swasta yang disetujui sebelum mereka bepergian serta mengisi formulir pelacakan, baik mereka tiba pada pesawat, kapal atau kereta api.

"Strategi pengujian baru kami akan memungkinkan kami melakukan perjalanan lebih bebas, melihat orang yang dicintai dan menjalankan bisnis internasional," kata Shapps. "Dengan memberi orang pilihan untuk menguji pada hari kelima, kami juga mendukung industri perjalanan yang terus berupaya bangkit kembali dari pandemi."

Inggris Raya telah mencatatkan total 1.531.267 kasus sejak awal pandemi, menurut Pusat Sumber Daya Coronavirus Johns Hopkins, dengan 1.314.888 kasus di antaranya berada di Inggris, seperti yang dilaporkan oleh situs data Covid-19 pemerintah Inggris.

Advertising
Advertising

Kasus melonjak lagi pada awal November, tetapi telah memulai tren penurunan karena lockdown kedua diberlakukan pada 5 November, meskipun masih secara eksponensial lebih tinggi daripada di musim semi.
Terlepas dari harapan Inggris Raya untuk membangun kembali industri perjalanan, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di Amerika Serikat merilis reoomendasi baru selain meminta penduduk tak bepergian selama liburan Thanksgiving. Rekomendasinya, penduduk diminta untuk diuji tiga kali jika mereka harus bepergian ke luar negeri: satu hingga tiga hari sebelum perjalanan ke tujuan, satu hingga tiga hari sebelum penerbangan pulang, dan sekali kagi tiga hingga lima hari setelah kembali, selain mengisolasi diri selama seminggu, bahkan dengan hasil negatif.

Rekomendasi itu disampaikan karena jumlah Covid-19 di AS mencapai titik tertinggi yang mengerikan, dengan satu model yang memproyeksikan bahwa negara itu akan mencapai 20 juta kasus dalam waktu kurang dari dua bulan seperti dilaporkan CNN.

TRAVEL AND LEISURE

Berita terkait

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

14 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

5 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

6 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya