Traveloka: Pemerintah Melonggarkan PSBB, Minat Bepergian Naik 16 Persen
Reporter
Bram Setiawan
Editor
Rini Kustiani
Jumat, 14 Agustus 2020 15:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Traveloka menghimpun data minat masyarakat yang ingin bepergian selama pandemi Covid-19. Menurut data tersebut, kebijakan pemerintah tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB mempengaruhi minat masyarakat untuk melakukan perjalanan.
Co-Founder Traveloka Albert Zhang mengatakan, ketika pemerintah mulai melonggarkan kebijakan PSBB, Traveloka menemukan keinginan orang melakukan perjalanan dan aktivitas di luar rumah meningkat sebesar 16 persen. "Dengan catatan, seluruh pihak menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Ini yang menjadi landasan kami meluncurkan Traveloka Clean Partners," kata Co-Founder Traveloka Albert Zhang, Kamis, 13 Agustus 2020.
Pimpinan Eksekutif atau CEO Traveloka Experience, Christian Suwarna menjelaskan, faktor kebersihan kini menjadi perhatian utama konsumen perjalanan atau wisatawan di Indonesia. "Kebutuhan konsumen kini telah berubah, yang terpenting protokol kesehatan," ucapnya.
Dia menyatakan, Traveloka memantau peningkatan perjalanan dan aktivitas di luar rumah sejak Juni 2020. Sebelum itu, menurut dia, minat bepergian sangat rendah yang dipengaruhi pula oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. "Saat itu minat orang untuk bepergian 29 persen, sekarang menjadi 45 persen. Artinya terjadi kenaikan minat bepergian sebesar 16 persen," katanya.
Christian menuturkan, Traveloka Clean Partners adalah inovasi untuk menggandeng mitra penyedia layanan perjalanan yang menerapkan protokol kesehatan. "Kenyamanan ekstra di semua lini, pesawat, bus, bandara, experience (pengalaman), hotel, dining (bersantap)," tuturnya.
Menurut Christian, ada 2.000 mitra dalam program Traveloka Clean Partners. Mereka telah menerapkan protokol kesehatan sesuai standar Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio mendorong perjalanan wisatawan domestik selama pandemi Covid-19. "Tunjukkan kepada masyarakat bahwa suatu destinasi wisata layak dikunjungi, sehingga tercipta rasa aman dan nyaman," katanya.