TEMPO.CO, Jakarta - Dubai kota terbesar di Uni Emirat Arab (UEA) sekaligus salah satu pusat bisnis dan pariwisata di Timur Tengah, dibuka kembali bagi turis internasional pada 7 Juli.

Untuk kembali pelesiran, wisatawan harus menunjukkan dokumen tes negatif Covid-19. Atau pilihan lainnya adalah menjalani serangkaian tes Covid-19 begitu tiba di bandara Dubai, pada saat kedatangan.

Menurut siaran pers yang dibagikan oleh pemerintah pada hari Minggu, 21 Juni 2020, setiap kedatangan internasional akan diminta untuk menunjukkan hasi tes negatif Covid-19. Hasil tes tersebut diambil dalam waktu empat hari sejak keberangkatan, atau menjalani pengujian di bandara Dubai.

Dinukil dari Travel and Leisure, wisatawan dari luar negeri juga harus mengunduh aplikasi Covid-19 DXB Dubai dan mendaftarkan detail mereka sebelum kedatangan untuk koordinasi dan komunikasi yang mudah dengan otoritas kesehatan, jika mereka mengalami gejala Covid-19.

Baca: Ini Alasan Lonely Planet Pilih Dubai Jadi Destinasi Terbaik 2020

Wisatawan juga harus mengisi "Formulir Pernyataan Kesehatan" sebelum masuk Dubai, yang memastikan mereka memiliki asuransi kesehatan yang valid. Seluruh wisatawan bakal diperiksa dengan termal.

Tak seperti Siprus yang akan menanggung biaya karantina virus corona, pelancong yang dites positif virus corona di Dubai akan diminta untuk mengisolasi di fasilitas kelembagaan yang disediakan oleh pemerintah selama 14 hari, dengan biaya mereka sendiri menurut siaran pers.

Mereka yang dianggap cukup sehat untuk memasuki Dubai diharuskan memakai masker setiap saat, ketika berada di depan umum dan mematuhi peraturan sosial.

Warga dan penduduk Dubai, yang belum diizinkan pergi ke luar negeri selama pandemi, diizinkan untuk bepergian ke luar negeri mulai 23 Juni.

Ketika Dubai dibuka kembali, Emirates maskapai penerbangan domestik siap untuk mengembalikan operasinya. Bulan lalu, maskapai memulai kembali operasinya dalam skala yang lebih kecil dan dengan protokol kebersihan yang ditingkatkan.

Di dalam setiap penerbangan Emirates lebih dari 1,5 jam, ada awak kabin yang tugas utamanya membersihkan dan mendisinfeksi kamar mandi setiap 45 menit.

"Kami yakin bahwa tindakan berlapis-lapis yang telah dilakukan di udara, di darat, dan di seluruh kota kami, memungkinkan kami untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi dan mengelola setiap respons yang diperlukan secara efektif," kata Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, Ketua dan Kepala Eksekutif Emirates.

Pengunjung menggunakan masker dan sarung tangan saat berbelanja di Dubai mall setelah pemerintah Uni Emirat Arab membuka kembali mall di tengah pandemi virus corona atau COVID-19 di Dubai, UAE, 3 Mei 2020. Pengunjung yang ingin memasuki mall harus mengikuti panduan ketat yang harus dipatuhi seperti pemeriksaan suhu tubuh dan kewajiban memakai masker. REUTERS/Rula Rouhana

"Kami percaya bahwa kota-kota di seluruh dunia sedang melakukan tinjauan berkelanjutan dan akan segera mengikutinya untuk memperbarui persyaratan masuk perbatasan mereka untuk pelancong internasional."

Bulan lalu, Dubai mulai dibuka kembali, memungkinkan bisnis seperti bioskop, pusat kebugaran, dan pusat pendidikan untuk melanjutkan operasi. Karena pandemi global, Dubai menggeser pelaksanaan World Expo 2020, menjadi 1 Oktober 2021.