PT KAI Tutup Penjualan Tiket Daring untuk Perjalanan Jarak Jauh
Reporter
Bram Setiawan
Editor
Ludhy Cahyana
Jumat, 22 Mei 2020 10:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Persero memberikan pengaturan khusus untuk para calon penumpang kereta api. Pengaturan itu untuk kereta api jarak jauh maupun kereta api rel listrik (KRL) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Untuk melayani calon penumpang perjalanan jarak jauh, PT KAI hanya mengoperasikan kereta luar biasa (KLB). “Untuk KLB ini kami menutup penjualan (tiket) online,” kata Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo, Kamis, 21 Mei 2020.
KLB adalah kereta khusus penumpang dengan keperluan perjalanan dinas, pengusaha dan warga Indonesia yang baru pulang dari luar negeri atau repatriasi. Penumpang harus memenuhi beberapa syarat sebelum naik kereta.
Syarat tersebut menunjukkan dokumen perjalanan terkait pencegahan virus corona (Covid-19), meliputi surat keterangan sehat hasil tes cepat (rapid test) atau swab. Kemudian, surat tugas atau dinas resmi dari instansi terkait atau perusahaan.
Seluruh syarat itu harus dimiliki sebelum membeli tiket kereta. Selama PSBB hanya dilayani gerai resmi PT KAI di stasiun besar tertentu.
“Yang bersangkutan masuk stasiun harus memakai masker dan kami cek temperaturnya," ujarnya. Didiek menjelaskan, bila suhu tinggi mencapai 38 derajat celsius akan ada penanganan di ruang isolasi stasiun.
Hal yang sama berlaku untuk KRL atau Commuterline, pihak PT KAI memberlakukan aturan tata cara penumpang harus lolos pemeriksaan suhu tubuh.
Para penumpang, kata Didiek, harus tetap menjaga jarak mengikuti tanda tiap gerbong, di kursi atau berdiri. Selama PSBB, jumlah penumpang tiap gerbong KRL dibatasi maksimal hanya 60 orang.
“Apabila melebihi, maka petugas kami akan mengatur agar naik ke gerbong atau kereta selanjutnya,” ujarnya.
PT KAI memastikan layanan sterilisasi dalam kereta maupun tiap stasiun. Fasilitas cuci tangan dan menyemprot cairan disinfektan ke tiap gerbong dan sarana prasarana lain secara berkala.
Meski demikian, PT KAI tetap mengimbau masyarakat agar memenuhi anjuran tetap tinggal di rumah. "Kalau memang perlu bepergian, maka hanya yang benar-benar memerlukan. Namun demikian tolong dilengkapi dengan dokumen yang lengkap," katanya.