Wisata Cina Dibuka Lagi, Yuk Kunjungi Makam Kaisar Cina Pertama

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 2 April 2020 13:31 WIB

Mausoleum Qin Shi Huang dengan ribuan prajurit terakota, ditemukan tak sengaja oleh para penggali sumur pada 1974. Foto: Digital Vision/Thinkstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ada kabar bagus dari Cina. Usai wabah virus corona mereda, negeri panda itu mulai membuka satu per satu destinasi wisatanya. Tentu dengan syarat yang ketat: mulai dari pembatasan waktu buka, jumlah pengunjung, kewajiban memakai masker, hand sanitizer, hingga pembatasan jarak fisik. Bahkan, harus memesan tiket secara online agar bisa masuk.

Menukil China Daily, Mausoleum Qin Shi Huang atau Makam Kaisar Cina Pertama, dibuka untuk umum. Lokasinya berada Xian, Provinsi Shaanxi, Cina. Menurut Biro Warisan Budaya, Mausoleum Qin Shi Huang hanya menerima maksimum 8.000 orang setiap hari. Mausoleum itu selalu menarik. Pasalnya, di dalamnya ada sekitar 2.000 prajurit terakota dari tanah liat – para arkeolog mengatakan penggalian kembali memungkinkan menemukan 8.000 patung.

Wajah-wajah ribuan patung prajurit itu, berbeda satu sama lain. Adapula kereta perang lengkap dengan patung kuda penariknya. Menurut Live Science, Mausoleum Qin Shi Huang menyimpan rahasia kaisar pertama China, Qin Shi Huang, yang meninggal pada 10 September, 210 SM.

Soal sang Kaisar dimakamkan di mausoleum itu benar atau tidak, beberapa arkeolog meragukannya, "Bukit besar, tempat kaisar dimakamkan - tidak ada manusia di sana," kata arkeolog Kristin Romey.

Qin Shi Huang (diucapkan "chin shuh hwang") lahir pada tahun 259 SM, putra pertama Raja Qin, salah satu dari enam kerajaan independen di Cina modern. Kerajaan-kerajaan ini telah berperang selama lebih dari 200 tahun, tetapi melalui kombinasi kekuatan militer, strategi dan bencana alam, Qin Shi Huang menaklukkan mereka semua, menyatakan dirinya tidak hanya seorang raja, tetapi juga seorang kaisar - yang pertama dari Tiongkok.

Advertising
Advertising

Ketika dia meninggal, Qin Shi Huang dimakamkan di kompleks makam paling mewah yang pernah dibangun di Tiongkok – berupa sebuah kumpulan gua-gua bawah tanah luas yang berisi semua hal yang dibutuhkan kaisar untuk kehidupan setelah kematian. Orang Cina kuno memiliki prinsip yang sama dengan bangsa Mesir kuno. Mereka percaya bahwa barang dan bahkan orang yang dikuburkan dengan seseorang, dapat dibawa bersamanya ke alam baka.

Tetapi alih-alih mengubur pasukannya, selir, administrator dan pelayan bersamanya, Kaisar Qin datang dengan alternatif lain: mereproduksi pengikutnya dengan patung tanah liat.

Dari 8.000-an patung terakota di Mausoleum Qin Shi Huang memiliki wajah yang berbeda-beda. Foto: Lukas Hlavac/Fotolia

Awal Mula Penemuan

Menukil Britannica, penemuan makam Kaisar Qin bermula pada Maret 1974. Satuan brigade kerja para petani, yang mengebor sebuah sumur menemukan sebuah kamar bawah tanah. Penemuan itu ditindaklanjuti dengan penggalian arkeologi. Lalu ditemukanlah 8.000 patung tanah liat atau terakota seukuran manusia.

Patung-patung itu didominasi figur prajurit yang wajahnya dibuat detail tak mirip satu sama lain. Bersama penemuan itu terdapat kereta kayu, dan alat-alat perang – yang masih tajam hingga kini. Sosok-sosok tanah liat itu, dulunya dicat dengan warna-warna mineral, dikelompokkan ke dalam formasi militer khusus — konfigurasi bowmen dan crossbowmen pelopor, barisan luar pemanah, kelompok infantri dan kereta, dan penjaga lapis baja — yang mengikutiformasi militer kala itu.

Tiga ruang di dekatnya, berisi lebih dari 1.300 patung keramik yang mewakili pasukan pejalan kaki, kereta, dan kavaleri yang lebih kecil dan saling melengkapi. Terdapat satu patung dengan 68 anggota yang mungkin mewakili unit komando elit. Banyak figur yang rusak karena tertimpa atap kayu, yang mungkin runtuh karena kebakaran tak lama setelah kematian kaisar. Lalu pada 1994, pemerintah Cina membangun Museum Kaisar Qin, dengan membuka salah satu ruang bawah tanah untuk umum.

Saat penemuan, patung pasukan itu menghadap ke timur, bersiap untuk bertempur, sekitar 1 km di luar makam makam. Ribuan prajurit itu menjaga Kaisar Qin dari bekas musuh utamanya, Shihuangdi, yang datang dari arah timur.

Di lubang-lubang di dekat makam ditemukan pula rangka tujuh manusia (mungkin anak-anak kaisar), sebuah kandang bawah tanah yang diisi dengan kerangka kuda, kumpulan kereta kuda, 70 situs pemakaman individu, kebun binatang untuk hewan eksotis, dan artefak lainnya.

Ribuan prajurit itu, dibagi-bagi dalam kesatuan-kesatuan sesuai kesatuan komando pasukan kala itu. Ron Gatepain/Britanica

Makam itu mungkin telah dijarah tak lama setelah ditemukan. Interiornya konon adalah istana bawah tanah yang luas yang membutuhkan sekitar 700.000 pekerja yang bekerja selama 36 tahun untuk menyelesaikannya.

Dengan reputasi kolosal itu, ada pantasnya bila memasukkan Mausoleum Qin Shi Huang dalam daftar pelesiran Anda -- bila wabah virus corona benar-benar telah mereda.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

22 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya