Susur Sungai Tak Bahaya Untuk Anak-Anak? Ini Alasannya

Selasa, 25 Februari 2020 17:00 WIB

Setiap peserta harus memakai helm dan rompi pelampung, serta didampingi oleh pengawas. Dok. Forum Komunitas Winongo Asri (FKWA)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kegiatan susur sungai di Sungai Sempor, Kabupaten Sleman pada 21 Februari 2020 lalu, menuai petaka. Susur sungai itu menewaskan 10 anak. Sejumlah pihak menyayangkan kegiatan tersebut dengan berbagai alasan.

Mereka beralasan, kegiatan seperti susur sungai mestinya tidak melibatkan anak-anak Pramuka tingkat Penggalang atau setara SMP, melainkan tingkat Pandega atau setara SMA.

Susur sungai seharusnya juga tidak dilakukan ketika musim penghujan, tetapi ketika musim kemarau. Alasan lainnya, hanya boleh diikuti oleh orang-orang berpengalaman, bukan anak-anak.

Lantas, apakah memang susur sungai tak boleh diikuti anak-anak sebagai edukasi mengenal lingkungan di luar sekolah? “Kapan lagi memperkenalkan anak-anak tentang sungai dan biotanya?,” kata Ketua Forum Komunitas Winongo Asri (FKWA) Endang Rohjiani saat dihubungi TEMPO, Selasa, 25 Februari 2020.

FKWA, sebuah komunitas penggiat Sungai Winongo di Kota Yogyakarta telah menggelar kegiatan susur sungai, untuk anak-anak usia PAUD hingga mahasiswa sejak 2014. Susur sungai menjadi media edukasi, untuk memperkenalkan anak-anak pada sungai serta flora dan fauna yang ada di dalamnya.

Advertising
Advertising

Namun terkait insiden itu, ia menyayangkan opini-opini yang dinilai malah menjauhkan anak dari edukasi tentang sungai, “Bukan susur sungainya yang salah, yang konyol itu persiapannya,” kata Endang.

Berkaca dari musibah yang menimpa siswa-siswi SMP Negeri 1 Turi, Sleman pekan lalu, Endang menyampaikan sejumlah catatan. Ia menilai persiapan yang dihimpun pihak pembina dan pendamping susur sungai Sempor tak matang.

“Mestinya para siswi pakai celana panjang ketika susur sungai. Bukan rok. Itu menyulitkan gerak,” kata Endang. Para peserta juga harus dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan. Seperti rompi pelampung, topi, dan sepatu boot.

Jumlah pendamping pun harus menyesuaikan jumlah peserta yang didampingi. Satu pendamping mengampu maksimal 5-10 peserta. Sementara yang terjadi dalam insiden di Sungai Sempor ada tujuh pembina untuk mendampingi 248 siswa.

Tujuh orang tersebut tak semuanya mengawal peserta di dalam sungai, “Selain itu juga mesti menerjunkan relawan SAR,” kata Endang.

Pembina dan pembimbing harus memahami karakter sungai, baik kedalaman sungai, titik-titik akses ke sungai, lokasi-lokasi yang berbahaya, lama waktu aliran dari atas jika terjadi hujan hingga titik kegiatan.

Peserta pun tak perlu dipaksa masuk ke dalam sungai, jika kondisi sungai tidak memungkinkan secara morfologis. Semisal, sungai bertebing tinggi sehingga tidak ada tempat untuk menyelamatkan diri jika terjadi kecelakaan di sungai, “Jika harus masuk ke dalam sungai, pendamping harus memilih titik-titik yang dangkal,” kata Endang.

Dalam edukasi yang diterapkan komunitasnya, susur sungai untuk anak-anak usia PAUD dan SD diterapkan di lokasi sungai dengan kedalaman sebatas mata kaki. Kemudian untuk usia SMP hingga SMA sebatas lutut.

Persiapan yang matang dan prosedur keselamatan yang diperhatikan, membuat susur sungai aman untuk segala usia. Dok. Forum Komunitas Winongo Asri (FKWA)

Sementara menurut Ketua Forum Komunitas Sungai Sleman (FKSS) AG Irawan, pihaknya tengah mencari skema susur sungai yang tepat untuk siswa sekolah berdasarkan jenjang pendidikannya. Semisal, untuk siswa sekolah dasar cukup mengenal sungai dengan cara melakukan observasi vegetasi, biota air, dan mengamati morfologi atau kondisi fisik sungai.

“Cukup anak-anak mengenal atau mengidentifikasi keberadaan dan fungsi sungai bagi keseimbangan alam,” kata Irawan kepada TEMPO.

Kegiatan pun tak harus menceburkan diri ke dalam sungai. Rekomendasinya adalah dibuat track di tepian sungai bagian atas, “Jadi enggak perlu nyemplung ke sungai,” kata Irawan.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Ikhtiar Menjaga Air

1 hari lalu

Ikhtiar Menjaga Air

Sejumlah komunitas terus berikhtiar menyelamatkan sungai dari pencemaran hingga merawat mata air. Bagaimana kisah mereka?

Baca Selengkapnya

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

1 hari lalu

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

Bus study tour yang tertimpa tiang listrik itu diganti dengan unit baru yang unitnya didatangkan dari Jember Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

4 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

5 hari lalu

Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

Setelah melapor ke Dinas Pendidikan, laporan akan diteruskan ke Dinas Perhubungan untuk pengecekan kendaraan yang digunakan dalam study tour.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

6 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

13 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

14 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

15 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

23 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

28 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya