Ekowisata Bisa Jadi Cara Jitu Menyelamatkan Buaya Sinyulong

Jumat, 21 Februari 2020 13:08 WIB

Kawasan ecoedu tourism di desa Muara Medak, Bayung Lencir, Muba. Kawasan yang terdiri atas sungai, rawa gambut ini diantaranya dihuni oleh Buaya Sinyulong. TEMPO/ Parliza Hendrawan

TEMPO.CO, Palembang - Salah satu spesies buaya yang khas Sumatera, Kalimantan, dan Jawa adalah buaya sepit atau buaya sinyulong -- beberapa daerah menyebutnya senyulong.

Buaya sinyulong dapat ditemui di kawasan hutan rawa gambut, di Musi Banyuasin (Muba). Keberadaan mereka dilindungi, dan penduduk di sekitar rawa gambut Muba juga turut melindunginya dari perburuan.

Salah satu upaya untuk menyelamatkan keberadaaan satwa bernama Tomistoma Schlegelii itu, dengan menjadikan sungai-sungai dan rawa-rawa sebagai tempat berkembang biaknya menjadi destinasi ekowisata.

Hal itu disampaikan oleh Yuwono Aries, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bapeda Muba, Jumat, 21 Februari 2020. "Buayanya unik karena bermoncong lancip yang masih hidup liar di sekitar Muara Medak,” katanya.

Menurutnya ada beberapa sungai dan kawasan hidrologis gambut yang akan dijadikan objek wisata berbasis konservasi dan lingkungan. Satu di antaranya adalah koridor Sungai Lalan di kawasan hidrologis gambut (KHG) Muara Medak. Kawasan tersebut sudah ditetapkan di RT/RW 2013-2033, menjadi kawasan strategis konservasi habitat Buaya Sinyulong sebagai lokasi ekowisata.
Muara Medak selama ini dikenal sebagai kawasan rawa gambut yang sering terbakar akibat kebakaran hutan dan lahan. Tahun lalu saja, terdapat ratusan hektar lahan di daerah itu terbakar. “Ini sejalan dengan grand design Project Kelola Sendang ZSL yang mengawal sustainable lansdscape di kawasan tersebut,” ujarnya
Sementara itu Marudut H. Panjaitan, Kepala Desa Muara Medak, Bayung Lencir, Muba menjelaskan buaya sinyulong sudah hidup sejak puluhan tahun silam di kawasan tersebut. Selain di dusun 1 dan dusun 8, warga sering berjumpa dengan buaya tersebut di Muara Pejudian.
Bahkan sekitar tujuh bulan yang lalu, pihaknya secara bergotong royong menyelamatkan buaya yang terdampar di sebuah selokan di dusun 8. Dengan kondisi demikian ia mendukung upaya menjadikan kawasan itu sebagai ecoedu tourism berbasis kekayaan alam dan kearifan lokal. "Kami sangat setuju dengan program itu karena jangan sampai terjadi konflik buaya dan manusia," katanya.
Ia menambahkan Buaya Sinyulong diketahui tumbuh dan berkembang di wilayah KHG di desa Muara Medak, Muara Merang dan Desa Kepayang, di kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin (Muba).
Warga berusaha mengembalikan Buaya Sinyulong ke habitatnya sesaat setelah ditemukan di parit di desa Muara Medak, dusun 8 tahun lalu. Dok. Kades Muara Medak
Selain untuk menyelamatkan habitat buaya, pembentukan kawasan ekowisata, dapat menyelamatkan keberadaan kesatuan air dan juga hutan rawa gambut di sekitar lokasi. Dengan adanya kegiatan wisata, masyarakat bisa terlibat langsung dalam upaya penyelamatan.
“Selanjutnya, sebaiknya disusun rencana induk kawasan strategis habitat buaya sinyulong sebagai kawasan wisata pendidikan ekologi,” katanya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

PLN Bangun Tracking Mangrove di Desa Wisata Lembar Selatan, Lombok Barat

22 Desember 2023

PLN Bangun Tracking Mangrove di Desa Wisata Lembar Selatan, Lombok Barat

Setelah pembangunan tracking mangrove ini selesai, kawasan wisata itu akan dilengkapi aula pertemuan yang dapat digunakan sebagai lokasi camping.

Baca Selengkapnya

Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

12 Desember 2023

Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

Penanaman mangrove di kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur diharapkan dapat menurunkan emisi karbon dan memperbaiki lingkungan pesisir.

Baca Selengkapnya

PT ESL Lakukan Groundbreaking Ekowisata Terbesar ASEAN di Hutan Lindung Sekaroh NTB

30 November 2023

PT ESL Lakukan Groundbreaking Ekowisata Terbesar ASEAN di Hutan Lindung Sekaroh NTB

PT Eco Solutions Lombok (ESL) lakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama ekowisata di Hutan Lindung Sekaroh, Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Beri Insentif Tambahan untuk Pemkab Muba

12 Oktober 2023

Kemenkeu Beri Insentif Tambahan untuk Pemkab Muba

Dapat Insentif Capai Rp23 Miliar dari Kemenkeu, Pj Bupati Apriyadi Apresiasi Kinerja OPD

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Apriyadi Terima Audiensi PT Tempo Inti Media Harian

28 September 2023

Pj Bupati Apriyadi Terima Audiensi PT Tempo Inti Media Harian

Dalam perbincangan hangat tersebut, banyak hal yang dibahas, di antaranya, persiapan dalam menyambut hari jadi Kabupaten Muba

Baca Selengkapnya

Lestari Moerdijat: Ekowisata Salah Satu Solusi Atasi Polusi

5 September 2023

Lestari Moerdijat: Ekowisata Salah Satu Solusi Atasi Polusi

Pengembangan pariwisata yang mengarah ke wisata alam harus konsisten dilakukan karena merupakan salah satu jawaban mengatasi polusi

Baca Selengkapnya

Buku Muba dan E-Book Review Capaian Kinerja Pemkab Musi Banyuasin telah terbit

7 Agustus 2023

Buku Muba dan E-Book Review Capaian Kinerja Pemkab Musi Banyuasin telah terbit

Pemkab Musi Banyuasin Melalui Dinas Kominfo Musi Banyuasin (Muba) menggandeng PT. Micepro Indonesia telah meluncurkan buku dan E-book dengan judul Muba Review Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin 2023.

Baca Selengkapnya

Ekowisata Pengamatan Burung Rangkong di Kalimantan Barat, Masyarakat Perlu Jaga Hutan

30 Juli 2023

Ekowisata Pengamatan Burung Rangkong di Kalimantan Barat, Masyarakat Perlu Jaga Hutan

Yayasan Rangkong Indonesia mengungkapkan ada potensi ekowisata pengamatan burung rangkong atau enggang yang bisa dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Pesona Desa Wisata Lembar Selatan: Pantai, Hutan Mangrove dan Makam Keramat di Tengah Laut

23 Mei 2023

Pesona Desa Wisata Lembar Selatan: Pantai, Hutan Mangrove dan Makam Keramat di Tengah Laut

Desa wisata itu juga memiliki hutan mangrove seluas 70 hektare yang didalamnya tumbuh 9 spesies mangrove.

Baca Selengkapnya

Tekan Sebaran Gangguan Ginjal Akut, Bupati Muba Larang Pemberian Obat Sirop

22 Oktober 2022

Tekan Sebaran Gangguan Ginjal Akut, Bupati Muba Larang Pemberian Obat Sirop

Ini merupakan salah satu langkah kami di Muba untuk turut memangkas lonjakan kasus gangguan ginjal akut pada anak.

Baca Selengkapnya