Aturan Wisata Jepang, Makan Nasi pun Ada Tuntunannya

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 29 Januari 2020 16:16 WIB

Murodo di atas ketiggian 2.450 meter merupakan jalur Alpine Route yang menjadi favorit wisatawan untuk menyaksikan salju abadi. TEMPO/Dian Andryanto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pariwisata Jepang mengedukasi wisatawan yang berkunjung ke Negeri Sakura itu melalui video. Seperti diketahui, Jepang adalah negara yang menjunjung kedisiplinan dan ketertiban. Pemerintah Jepang ingin para wisatawan menerapkan pola hidup yang sama selama jalan-jalan di sana.

Dengan menggunakan pemeran ninja, sumo, dan geisa, Badan Pariwisata Jepang menyampaikan apa-apa saja yang boleh dan dilarang dilakukan oleh wisatawan selama berada di Negeri Matahari Terbit. Mengutip SoraNews 24, pada Selasa, 28 Januari 2020, Badan Pariwisata Jepang merilis sepuluh video panduan berwisata di sana.

Beberapa aturan wisata yang ada di dalam video itu meliputi cara mengantre, berfoto di tempat umum, naik kendaraan umum, sampai makan nasi. Ketentuan jika ingin berfoto di tempat umum antara lain, berhati-hati jika menggunakan tongkat selfie. "Jangan mengambil gambar dalam kelompok yang banyak di keramaian. Perhatikan orang-orang di sekitar Anda," tulis pesan dalam video.

Gambar pada video itu juga menunjukkan titik-titik terlarang mengambil gambar dan harus meminta izin dulu sebelum memotret orang lain atau di tempat tertentu. "Semua hal harus dihormati di semua tempat di Jepang," begitu tertera di video tersebut.

Ketika berjalan di tempat umum, karakter ninja mengingatkan tentang bahaya menggunakan ponsel sambil berjalan. Aktivitas seperti itu menyebabkan kecelakaan serta memicu kemarahan orang lain. "Mengapa tidak menaruh ponsel pintar Anda, dan menikmati pemandangan Jepang?" ucap sang ninja.

Advertising
Advertising

Saat naik kendaraan umum, ada video yang menjelaskan tentang sopan santun, cara naik dan turun kereta, informasi jadwal kereta, tips menyimpan koper agar tidak menghalangi jalan, dan memberikan kursi prioritas untuk wanita hamil dan lanjut usia (lansia). Ada pula tata cara memakai ransel, yakni dianjurkan digantung di bagian depan tubuh.

Bila berkunjung ke bangunan tradisional, wisatawan dilarang asal menyentuh benda atau bagian dari bangunan tersebut untuk mencegah kerusakan. Perilaku harus sesuai dengan norma kesopanan, terutama saat berada di tempat peribadatan, misalnya kuil dan ketika orang-orang sedang berdoa.

Sebelum berendam bersama di Jepang, wajib membersihkan tubuh lebih dulu. Sangat penting menjaga agar handuk tidak jatuh ke dalam air. Dilarang membawa barang apapun setelah menginap di hotel atau ryokan. Dan, alih-alih memberikan tip di Jepang, katakan saja arigato untuk berterima kasih kepada orang-orang atas pelayanan yang diberikan.

Masyarakat Jepang terbiasa tertib mengantre. Wisatawan juga harus mematuhi kebiasaan tersebut. Bila bertemu teman yang baru mengantre kemudian ingin berbincang dengannya, maka keluar dari deretan sebelumnya untuk pindah ke barisan paling belakang. Antrean dimulai lagi bersama teman yang baru datang tadi.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah orang-orang Jepang diajari untuk bersyukur atas makanan. Maka, mereka hanya makan sebanyak yang dibutuhkan saat bersantap prasmanan. Setiap butir nasi dimaknai dalam simbol tujuh dewa keberuntungan. Kemudian mengucapkan 'gochisosama' untuk penghormatan makan.

Soal berkunjung ke restoran, pelancong bisa belajar tentang budaya pelayanan, misalnya menyediakan otoshi di bar-bar Jepang. Alasan otoshi dihidangkan karena di Jepang tidak boleh memberikan tip. Otoshi sebagai biaya untuk pengunjung yang suka duduk berlama-lama, meski hanya menikmati satu minuman saja. Maka otoshi menjadi semacam ongkos memakai meja.

Yang juga penting untuk dipatuhi adalah dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam restoran. Ketika ingin bersantap di restoran, umumnya lebih dulu melakukan reservasi. Demikian pula ketika membatalkan, penting untuk memberi tahu karena terkait dengan etika.

Saat berada di tempat umum, perokok hanya boleh merokok di area tertentu. Ketika membuang sampah harus ke dalam tempat sampah yang disediakan. Panggilan telepon dilakukan setelah turun dari kereta atau meninggalkan gedung. Waktu berada di kereta, jangan duduk di bagian bawah serta tidak berbicara dengan suara yang keras.

Jangan lupa rajin-rajinlah berucap 'arigato' atau terima kasih kepada orang lain. Sikap itu membuat orang lain tidak mudah marah atau membenci wisatawan asing bila melakukan kesalahan dalam kereta. Badan Pariwisata Jepang perlu menyampaikan video etika berwisata ke Jepang karena di tahun ini Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2020.

SORANEWS 24 | NHK

Berita terkait

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

3 jam lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

7 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

14 jam lalu

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

Kuliner khas Fukuoka yang diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia, seperti apa rasanya?

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

21 jam lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

21 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

1 hari lalu

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

Menurut Abdul Hadi WM dalam ceramahnya Peringatan 30 Tahun Wafatnya Penyair Chairil Anwar mengatakan penamaan Angkatan 45 datang dari Chairil Anwar.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

1 hari lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

1 hari lalu

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

1 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

1 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya