Saat Durian Bersua Patin, Jadilah Tempoyak Ikan Sungai Batanghari

Kamis, 21 November 2019 13:40 WIB

Gulai tempoyak ikan patin dan pindang ikan patin hidangan khas Jambi. TEMPO/Shinta Maharani.

TEMPO.CO, Jakarta - Aroma rempah-rempah pekat menusuk hidung, menyebar dari dapur. Sebagian pengunjung bersin-bersin karena kuatnya bumbu-bumbu itu. Gulai tempoyak ikan patin dan pindang, kuliner andalan Jambi sedang dimasak di dapur Pak Haji Ubaidillah.

Di warung itu terdapat banyak ikan segar khas Sungai Batanghari yang bisa menjadi pilihan santapan pengunjung. Selain patin, ada baung, toman, gabus, sengarat, nila, keramba. Warung menyediakan badan, kepala dan ekor ikan, tergantung selera pemesan. "Semua ikan datang dari Sungai Batanghari. Segar, sehat, dan kaya omega-3," kata pemilik warung, Ubaidillah, Rabu, 20 November 2019.

Kelebihan terbesar ikan adalah kandungan asam lemak omega-3 yang dibutuhkan manusia. Omega-3 sangat baik buat fungsi otak dan mencegah peradangan serta penyakit jantung. Berdasarkan sejumlah penelitian, pada ikan patin, omega-3 terdapat pada bagian kepala dan perut.

Gulai tempoyak ikan patin menggunakan bumbu berupa buah durian yang difermentasi yang dicampur dengan serai, cabai, kunyit, dan garam. Gulai tempoyak terasa asam. Pemilik warung menyebutkan rahasia gulai ikan patin tidak amis kuncinya menggunakan kunyit.

Hidangan pindang ikan patin khas Jambi. TEMPO/Shinta Maharani

Advertising
Advertising

Selain gulai ikan patin, kuliner yang tak kalah nikmatnya adalah pindang patin. Sajian ini menggunakan bumbu, di antaranya kunyit, serai, lengkuas, daun salam, cabai rawit, dan cabai merah. Pindang ikan patin dihidangkan di wadah dengan nyala api kecil.

Ubadillah mengatakan per hari warungnya rata-rata memasak 30 ikan dari Sungai Batanghari. Harga sajian ikan bervariasi. Gulai tempoyak badan ikan patin per porsi harganya Rp50.000, pindang ikan patin badan Rp45.000-60.000, dan pindang ikan baung Rp35.000-40.000.

Kuatnya campuran bumbu juga bisa ditemukan pada brengkes ikan patin. Brengkes ini mirip pepes ikan. Semua hidangan tadi disajikan dengan sambal mangga muda. Jenis mangganya di Jawa dikenal dengan kweni. Sayur daun pepaya muda, kemangi, dan mentimun menjadi lalapan.

Warung milik Ubaidillah berdiri sejak 2015, tak jauh dari Bandara Sultan Thaha Jambi. Dari bandara hanya perlu waktu tempuh lima menit dan pengunjung bisa menikmati kesegaran ikan Sungai Batanghari.

Warga Jambi, Achmad Riki mengatakan kuliner khas masyarakat Jambi itu menjadi sajian dalam keseharian masyarakat Jambi dan acara adat, seperti pesta pernikahan. Masakan jenis itu juga ditemukan dalam tradisi behidang, yakni makan bersama secara beramai-ramai.

Behidang tradisi makan bersama khas Jambi. TEMPO/Shinta Maharani

Behidang mirip dengan tradisi kembulan di Jawa, makan dengan cara duduk lesehan dan semua sajiannya dihidangkan di atas daun pisang. Hanya saja, bedanya behidang disajikan di atas nampan. "Behidang dengan sajian kuliner khas Jambi banyak bertahan di kampung-kampung Jambi," kata Riki.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

3 hari lalu

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

Semburan api yang muncul ini akibat aktivitas pengeboran sumur minyak ilegal di kawasan Tahura di Desa Senami, Kabupaten Batanghari.

Baca Selengkapnya

Penyanyi Hong Kong Dicegat di Bandara Malaysia gara-gara Bawa Durian Musang King

20 hari lalu

Penyanyi Hong Kong Dicegat di Bandara Malaysia gara-gara Bawa Durian Musang King

Setelah dicegat, penyanyi beserta kru keluar bandara dan menghabiskan durian itu sebelum terbang.

Baca Selengkapnya

Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

25 hari lalu

Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

Ekspor komoditas buah durian masih di bawah nanas dan pisang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

25 hari lalu

Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

Presiden Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Jambi untuk kunjungan kerja pada Rabu pagi, 3 April 2024.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

34 hari lalu

Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

Polisi menangkap tersangka perusakan toko laundry berinisial J, 41 tahun, di daerah Jambi.

Baca Selengkapnya

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

35 hari lalu

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya

Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

36 hari lalu

Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

Polres Tebo, Jambi, menangkap terduga pelaku penyebab kematian santri berinsial AH, 13 tahun, di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes).

Baca Selengkapnya

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

41 hari lalu

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.

Baca Selengkapnya

Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

42 hari lalu

Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

Polda Jambi menyatakan penyelidikan kasus kematian seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tebo terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Bantai Adat di Jambi untuk Menyambut Ramadan

50 hari lalu

Mengenal Tradisi Bantai Adat di Jambi untuk Menyambut Ramadan

Dalam tradisi Bantai Adat tahun ini, sebanyak 84 kerbau disembelih untuk diperjualbelikan ke warga. Bakal jadi lauk selama Ramadan.

Baca Selengkapnya