Tari Legendaris Srimpi Kandha Jadi Paket Wisata Keraton

Jumat, 30 Agustus 2019 21:40 WIB

Keraton Yogyakarta. (TEMPO)/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Keraton Yogyakarta masih menjadi primadona kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara hingga saat ini. Bagian kunjungan yang paling diminati di kompleks Keraton Yogyakarta salah satunya paket wisata Bangsal Srimanganti.

Sebab paket wisata itu memungkinkan wisatawan bisa melihat keanggunan Keraton dari dekat -- beserta peninggalan bersejarahnya -- dan berbagai bentuk kesenian khas Keraton.

Menyempurnakan paket wisata Bangsal Srimanganti ini, divisi kesenian dan pertunjukan dari Karaton Yogyakarta bernama Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo telah menyiapkan format baru yang akan dilaunching untuk wisatawan pada Minggu 1 September 2019.

Divisi kesenian pimpinan Kanjeng Pangeran Hario Notonegoro itu akan mencoba format baru, dengan memasukkan pementasan tari legendaris Srimpi Kandha.

"Model baru pementasan (Tari Srimpi Kandha) ini mulai diujicobakan untuk umum di Bangsal Srimanganti hari Minggu (1/9) pukul 15.30 WIB," ujar Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji Jumat 30 Agustus 2019.

Advertising
Advertising

Dijelaskan, Tari Srimpi Kandha merupakan salah satu tarian ciptaan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) V yang memiliki keunikan pada pola garap gendhing atau iringan tarinya.

Dominasi penggunaan kandha (narasi) merupakan keunikan dari Srimpi yang jarang dipentaskan untuk umum ini. Sehingga saat 1 September 2019 nanti, akan menjadi momen yang cukup istimewa. Pasalnya seluruh wisatawan yang mengunjungi Keraton Yogyakarta dapat menyaksikan tari legendaris itu tanpa perlu melakukan reservasi.

Selain itu, tari Srimpi Kandha tak hanya menjadi satu-satunya tarian yang akan ditampilkan oleh KHP Kridhomardowo. Masih ada satu tarian kakung (putra) yang disiapkan, dan akan menjadi kejutan untuk pengunjung Keraton Yogyakarta.

Penampilan kedua tarian ini sekaligus menandai uji coba penataan atau format baru untuk pementasan Kagungan Dalem Bangsal Srimanganti Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Penataan baru ini diwujudkan dalam minimnya penggunaan kursi, kecuali untuk pengunjung berkebutuhan khusus (disabilitas). Sebagai pengganti, disediakan karpet untuk pengunjung yang ingin menyaksikan pementasan di Bangsal Srimanganti.

Pementasan "Tari Metamorfosis Srimpi Neyeng' karya dengan choreography Mugiyono Kasido, di Teater Salihara, Jakarta, (27/04). (TEMPO/ Novi Kartika)

Selain itu, beberapa rantai pembatas juga akan dipasang untuk alasan keamanan pengunjung Keraton Yogyakarta. Uji coba penataan baru ini diharapkan bisa membawa dampak positif baik bagi pengunjung, pengisi pertunjukan di Bangsal Srimanganti Keraton Yogyakarta.

Wisata Keraton Yogya menjadi favorit karena selain murah meriah juga amat dekat dengan jantung wisata Yogyakarta, yakni Jalan Malioboro. Tiket masuk Keraton Yogya senditi untuk wisatawan lokal berkisar Rp10.000 sedangkan wisatawan mancanegara berkisar Rp 15.000.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

14 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

16 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

25 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

26 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

46 hari lalu

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

47 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

47 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

48 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya