Presiden Jokowi dijadwalkan bakal membuka acara sekaligus meletakkan batu pertama pembangunan sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika di Lombok Tengah.
Selain mengikuti APGN, para ahli geologi dan geopark itu, akan dilibatkan dalam Lombok Sumbawa Carnival, yang melibatkan pula tim kesenian dari 10 kota dan kabupaten se Nusa Tenggara Barat (NTB), 1 September 2019 sore.
Menurut General Manager Geoparks Global Rinjani Lombok Chairul Mahsul, kehadiran mereka dimanfaatkan untuk mengabarkan kepada dunia, bahwa Lombok aman untuk dikunjungi, ''Para pakar geologi dunia ini tertarik untuk melihat jejak kebencanaan di Kabupaten Lombok Utara,'' kata Chairul Mahsul sewaktu berbicara pada rapat koordinasi, Rabu 21 Agustus 2019.
Mereka juga akan menyelenggarakan simposium di pulau wisata Gili Trawangan, yang terletak di Kabupaten Lombok Utara, daerah yang terparah mengalami musibah bencana gempa 29 Juli - 19 Agustus 2018.
Sepanjang perhelatan karnava, para geolog dan pakar geopark itu akan mengenakan baju adat. Tuan rumah juga menyiapkan atraksi kostum yang bentuknya diinspirasi kekayaan endemik flora dan fauna yang ada di Gunung Rinjani. Yang menarik, kostum mereka dibuat dari bahan daur ulang seperti kertas, koran, kardus, kertas semen. Sedangkan yang bahan plastik berupa kantong plastik, botol minum, pipa paralon, ember, kursi, tali rafia, dan sedotan.
Koreografer Lalu Surya Mulawarman menjelaskan, ia telah menyiapkan pentas berjudul "Tiga Rahasia dari Rinjani" selama 20 menit melibatkan 75 orang penari dan 20 orang pemusik. Acara itu ditampilkan saat welcome dinner yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur NTB pada 2 September 2019 malam.
Tiga Rahasia dari Rinjani ini mengangkat Rinjani sebagai sejarah peradaban/mitologi yaitu bertemunya sejarah/mitologi Arnogh dengan temuan sejarah Ramayana (Hanoman). Menurut keyakinan masyarakat Sasak, Dewi Anjani merupakan ratu jin yang bertahta di Gunung Rinjani. Di dalam legenda dikisahkan Dewi Anjani mempunyai seekor burung bernama Manukberi yang digunakan untuk melintasi gumi, sehingga Dewi Anjani disebut “Inen Gumi”.
Sedangkan Rinjani dianggap sebagai tonggak dari pulau Lombok, hal ini tercermin dari sikap hidup kebersahajaan, keluguan, ketulusan, kesederhanaan masyarakat Sasak, dan sikap penghargaan pada alam dan kemanusiaan.
Surya Mulawarman juga menyebutkan bahwa Rinjani sebagai vulkanologi, dianggap sebagai tempat refleksi/petualangan manusia, menemukan segala macam ekologi dan biosfir yang telah mengalami konservasi
Simposium APGN yang akan dihelat di Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark (UGGp), merupakan agenda pertemuan rutin dua tahunan jaringan geopark se-Asia Pasifik. Rinjani menjadi tuan rumah konferensi ke-6. Lokasi yang dipilih sebelumnya, memang berstatus geopark.
Penunjukan Rinjani sebagai tuan rumah Simposium ke-6 APGN, merupakan hasil keputusan APGN Advisory Committee di Zhijindong Cave Global Geopark yang ditandai dengan penyerahan secara simbolis bendera APGN.
Konsep kegiatannya adalah Pre Symposium (APGN Council Meeting, APGN AC Meeting dan APGN CC Meeting), Simposium, Geo Fair dan UMKM Expo, Mid-Simposium Excursion (Field Trip), Welcome Dinner di Kantor Gubernur, Gala Dinner di Taman Narmada dan Post Simposium dalam bentuk kegiatan wisata bebas dan mandiri oleh masing-masing peserta.
Simposium APGN akan digelar di Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark. Lombok, NTB.
Lalu Field Trip akan dilaksanakan ke tiga jalur yaitu jalur utara (Desa Adat Gumantar dan Senaru), jalur tengah (Museum, Kemalik Lingsar dan Aik Berik) dan jalur timur (Sembalun).
Saat ini tercatat 59 geopark yang telah menyandang status Global Geopark UNESCO yang tergabung dalam jaringan APGN -- dari delapan negara. Empat geopark di Indonesia yang masuk dalam jaringan AGPN adalah Batur UGGp, Gunung Sewu UGGp, Ciletuh-Palabuhan Ratu UGGp dan Rinjani Lombok UGGp.
Selain itu, geopark yang belum menyandang status UNESCO Global Geopark di wilayah Asia Pasifik berjumlah sekitar 300 geopark. Mereka juga berpotensi hadir sebagai peserta di Lombok September mendatang.
SUPRIYANTHO KHAFID