Dampak Letusan Gunung Tangkuban Parahu ke Pariwisata Sekitar
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Sabtu, 27 Juli 2019 13:03 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Letusan gunung api aktif Tangkuban Parahu di utara Bandung, Jumat sore, 26 Juli 2019, membuat lokasi wisata alam gunung itu kini ditutup sementara.
Ketua Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia atau PHRI Jawa Barat, Herman Muhtar mengatakan, dampak letusan begitu terasa ke pengelola tempat wisata gunung tersebut. "Saya kira bakal ada dampaknya ke tempat lain, ternyata nggak," katanya saat dihubungi Sabtu, 27 Juli 2019.
Pengurus PHRI Jabar sempat membahas soal dampak letusan itu kemarin. Kabarnya kata Herman, lokasi wisata Gunung Tangkuban Parahu akan ditutup sementara selama tiga hari mulai hari ini. Pagi tadi mereka memeriksa dampaknya di wilayah Lembang dan sekitarnya. "Yang kena debu gunung itu hanya radius 200 meter," ujar Herman.
Berdasarkan pemeriksaan lainnya, kondisi hotel berjalan normal tidak terganggu pun restoran dan tempat wisata seperti pemandian air panas di Ciater, Subang. "Tidak ada pembatalan karena erupsinya juga tidak lama dari sore sampai magrib saja," katanya.
Pada hotel dan restoran yang berjarak sekitar 3 sampai 5 kilometer dari gunung dampaknya dinilai tidak terlalu berpengaruh. Menurut Herman, wisatawan bisa meneruskan rencana kunjungan ke Tangkuban Parahu.
Bagi yang membatalkan bisa memilih alternatif lokasi wisata lain di sekitar Lembang dan Subang. Beberapa lokasi wisata di Lembang seperti De Ranch yang menawarkan wisata bernuansa peternakan kuda, rekreasi alam dan permainan tantangan di Bandung Treetop Adventure Park, atau Farm House yang bersuasana taman Eropa.
Kemudian ada The Lodge Maribaya, Wisata Grafika Cikole, Jendela Alam, Imah Seniman, Pine Forest Camp Lembang, Taman Begonia, Taman Bunga Cihideung, atau Taman Kupu-kupu.